Aku memberikan HP pada Ayah, Ayah menghentikan makannya lalu mengajakku keluar dari ruangan. "Bang, Abang ke Jakarta mau nasehatin Ucok, malah ikut-ikutan!" kata Mamak. "Dek, dengarkan dulu, gini ceritanya. ..." "Bagaimana?" "Lihat dulu kemari, Dek, jangan marah-marah gitu," kata Ayah. "Hmmm, aku mendengarkan," "Si Ucok ini kelemahannya kan cewek cantik, jadi dia mau pergi sama cewek cantik, pilihan Abang apa coba, Dek, melarang atau membiarkan? Jika dilarang, taulah kau anak kita, Dek, sudah merasa dewasa, kalau dibiarkan, mana bisa hati tenang anak kita lemah di depan cewek cantik, jadi Abang buat pilihan lain, ikut sebagai pengawal, menjaga anak kita," kata ayah. "Ohhh, gitu, Bang," kata Mamak. "Iya, Dek, Jakarta ini keras, Dek, anak kita lemah di cewek, sementara Jakarta ini banyak ceweknya," kata Ayah lagi. "Jadi bagaimana, Bang, kita suruh dia berhenti kuliah saja?' tanya mamak. "Rumit, Dek, sementara Ucok sudah merasa dewasa," "Jadi. ...," "Begini, Dek, Abang ras
Last Updated : 2023-06-09 Read more