"Kau ingat, Angel. Kau dan aku sama. Jika kita berdua pergi bersama, siapa yang memimpin kantor?" tolak Ruan."Itu mudah saja, Uncle. Kita bisa menyerahkannya pada karyawan lain. Gampang, kan?" Angle menangkis tak mau kalah."Tidak bisa seperti itu begitu saja, Angel! Sudahlah, kau boleh libur besok, sebagai gantinya," tak menunda lagi untuk mendengarkan rengekan Angle, Ruan melangkah untuk keluar ruang kerjanya.Zea segera mengambil posisi, mendengar langkah Ruan yang mulai mendekat. Begitu besar keinginannya untuk ikut bersama Ruan, tapi apalah daya ia hanya seorang bawahan. Zea melanjutkan lagi pekerjaannya. Ada hal yang masih membuatnya tenang, yaitu penyamarannya yang masih aman. Seorang yang disuruh Ruan itu, pasti belum sampai mengetahui tentangnya saat ini. Meski begitu, ia mulai harus waspada.Dengan sedikitnya mulai terbuka yang mengarah pada Ruan masih mengingatnya dan kemungkinan tidak berselingkuh, Zea sudah bisa berterus terang tentangnya. Tetapi menurutnya, ini belum sa
Terakhir Diperbarui : 2023-12-12 Baca selengkapnya