Home / Pendekar / Pendekar Pedang Terhebat / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Pendekar Pedang Terhebat: Chapter 71 - Chapter 80

165 Chapters

71. Jalan baru Zero

Zero dan Zutse bertarung dalam pertarungan yang sengit dan berlarut-larut. Zutse, dengan kecepatan dan kekuatannya, memberikan Zero tantangan yang belum pernah dia hadapi sebelumnya.Namun, Zero tidak menyerah. Dia ingat pelajaran yang diajarkan gurunya tentang tenang dalam menghadapi tekanan dan menggunakan kelemahan musuh sebagai kekuatan. Dia mulai mempelajari pola serangan Zutse dan menemukan celah dalam gerakannya.Pertarungan mencapai puncaknya ketika Zero mampu menangkap Zutse dalam serangan balik yang cepat dan mematikan. Dengan satu gerakan pedang yang cepat dan tepat, Zero berhasil melukai Zutse dan memaksa dia untuk mundur.Meski begitu, Zero tidak membunuh Zutse. Sebagai seorang pendekar, Zero percaya bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk berubah dan menjadi lebih baik. Dia membiarkan Zutse pergi dengan harapan bahwa dia akan mempertimbangkan ulang jalan hidupnya.Dengan demikian, pertarungan antara Zero dan Zutse berakhir. Zero, sekali lagi, membuktikan bahwa dia ad
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

72. Menikmati waktu bersama

Di tempat lain, ternyata Kisema, Kukuza, dan Diedara sedang menyusun strategi baru mereka. Kemarin, mereka bertiga justru pergi meninggalkan anak buah yang ada di desa terpencil dan juga kedua rekannya yang dikalahkan oleh Zero."Orang itu akan menjadi masalah besar bagi kita. Bahkan aku sempat menyelidiki, bahwa orang itu saat ini tengah mencari keberadaan benda Legendaris juga. Dan jika ia mendapatkannya, itu bisa menjadi ancaman lebih serius lagi bagi kita." Kisema mencoba angkat bicara."Kamu benar, Kisema. Kita harus menyusun strategi baru untuk menghadapi mereka. Mungkin kita bisa mengganggu pencarian mereka atau bahkan mencuri bagian tubuh naga itu sebelum mereka menemukannya,"ucap Diedara."Ide yang bagus, Diedara. Tapi kita juga harus berhati-hati. Orang itu bukanlah pendekar biasa, dia telah mengalahkan Zutse dan bisa menjadi lawan yang tangguh." Kukuza menambahinya."Diedara benar. Kita harus mempelajari lebih lanjut tentang kekuatan dan kelemahan orang itu. Dengan pengetah
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

73. Mencoba menanam benih kebaikan

Saat Zero pergi ke ruang utama isatana, Zero melihat ada pendekar misterius yang tinggal di istana, yang selama ini hidup dalam pengekangan, tetapi memutuskan untuk beraksi saat istana diserang. Dia bisa menjadi sekutu yang berharga bagi Zero dan Nino.Kemudian Zero juga melihat ada penduduk istana yang telah dilatih dalam seni bela diri dan siap untuk membela rumah mereka. Mereka mungkin bukan pendekar profesional, tetapi mereka memiliki semangat dan keberanian yang akan membantu dalam pertempuran.Melihat adanya bantuan mendadak, membuat Zero memutuskan untuk melanjutkan perjalannya menuju ruang inti Istana. Namun saat ia tiba di sana, Zero melihat lagi ada sekutu dari luar istana yang datang untuk membantu. Mungkin ada kelompok pendekar lain yang telah mendengar tentang serangan dan datang untuk membantu, atau mungkin ada penduduk desa sekitar yang ingin membantu melindungi kerajaan mereka."Vivi...! Apakah kau baik-baik saja?" Zero langsung bergegas menghampiri Vivi. Untungnya, Vi
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

74. Pria bertopeng mistetius

Hasil pertempuran antara Zero dan pemimpin pasukan bayaran menjadi sangat menegangkan dan dramatis. Keduanya berjuang dengan gigih, menunjukkan keahlian dan keberanian yang luar biasa. Mereka saling menyerang dan bertahan, mencoba untuk menemukan celah dalam pertahanan satu sama lain.Namun, pada akhirnya, Zero berhasil memanfaatkan kecepatan dan keterampilan pedangnya untuk mendapatkan keunggulan dalam pertempuran. Dalam satu gerakan cepat, Zero mengejutkan pemimpin pasukan bayaran dengan serangan yang mengejutkan, melukai dan mengejutkannya.Pemimpin pasukan bayaran, terluka dan terjatuh, menyadari bahwa dia sudah kalah. Zero, meskipun menang, tidak membunuhnya. Sebagai seorang pendekar yang penuh kasih, Zero memberi pemimpin pasukan bayaran kesempatan untuk menyerah dan menghentikan serangan. "Kamu telah kalah, tetapi aku tidak akan membunuhmu. Aku harap kamu memikirkan kembali pilihanmu dan mempertimbangkan apa yang benar-benar penting dalam hidup."Pemimpin pasukan bayaran, terke
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

75. Bertemu tiga Atsuko

Meskipun sudah berjuang keras, pertempuran di istana masih berlanjut. Zero dan Nino memahami bahwa mereka perlu membuat rencana baru untuk mengakhiri pertempuran ini.Saat ini, Zero tengah mencari Nino untuk menyusun strategi baru. Dan beberapa saat kemudian mereka pun bertemu."Nino, pertempuran ini berlarut-larut. Kita perlu membuat rencana baru untuk mengakhiri ini." Zero langsung mengatakan niatnya."Aku setuju, Kak, Zero. Kita harus menemukan cara untuk menyerang mereka dengan cara yang tidak mereka duga." Nino menganggukkan kepalnya."Bagaimana jika kita mencoba mengalihkan perhatian mereka, lalu menyerang mereka dari belakang? Aku bisa menarik perhatian mereka, sementara kamu menyerang mereka dari belakang." ucap Zero."Ide yang bagus, Kak, Zero. Tapi kita harus berhati-hati. Jika mereka mengetahui rencana kita, itu bisa berbahaya." Ada rasa khawatir di hari Nino. "Ya, kamu benar, Nino. Jadi, kita harus melakukannya dengan cepat dan tepat. Apakah kamu siap, Nino?" Zero menyodo
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

76. Zero dan Nino

Dalam pertempuran sengit seperti ini, satu momen lengah bisa berarti banyak. Mungkin Nino sedang terfokus pada satu lawan dan tidak menyadari bahwa lawan lainnya telah melancarkan serangan kejutan.Nino sedang berduel dengan Kisema, berusaha untuk menahan serangan-serangan yang kuat. Dia sepenuhnya terfokus pada Kisema, mencoba untuk memprediksi gerakan berikutnya dan mencari celah dalam pertahanannya. Namun, dalam fokusnya pada Kisema, dia tidak menyadari bahwa Diedara telah melancarkan serangan kejutan.Diedara meluncurkan serangan cepat dan tak terduga, dan Nino, yang lengah, tidak memiliki cukup waktu untuk menghindar. Dia terkena serangan itu dan terjatuh, merasa sakit dan terkejut.Zero, yang melihat Nino terkena serangan itu, segera berlari untuk membantu. Dia berteriak, "Nino, awas!" tapi sudah terlambat. Nino sudah terkena serangan itu.Namun, meskipun terluka, Nino tidak menyerah. Dia berusaha bangkit dan melanjutkan pertempuran, bertekad untuk melindungi kerajaan ini.Setel
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

77. Keberanian dan Tekad

Setelah pulih dan kembali bersemangat, Zero dan Nino siap untuk melawan Diedara, Kisema, dan Kukuza sekali lagi. Zero dan Nino merencanakan strategi bersama. Mereka memahami bahwa mereka harus bekerja sama dan saling melindungi untuk menghadapi tiga lawan sekaligus. Zero mungkin fokus pada Diedara, sementara Nino menghadapi Kisema dan Kukuza, atau mereka mungkin bergantian melawan lawan tergantung pada situasinya.Lalu Zero dan Nino melancarkan serangan yang terkoordinasi dengan baik. Mereka menyerang secara bersamaan atau bergantian, menciptakan tekanan pada lawan dan membuat mereka sulit untuk membalas. Zero dan Nino juga memanfaatkan lingkungan sekitar untuk melindungi diri dan merancang serangan. Mereka menggunakan pilar atau dinding sebagai penutup, atau menggunakan ketinggian untuk mendapatkan keunggulan. Zero dan Nino juga menggunakan keahlian dan teknik khusus mereka untuk menyerang lawan. Zero mungkin menggunakan kecepatan dan keterampilan pedangnya, sementara Nino mungkin me
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

78. Saling menghargai

Selama pertempuran melawan Diedara, Kisema, dan Kukuza, Zero dan Nino mencoba mengidentifikasi dan memanfaatkan kelemahan mereka. Diedara, Kisema, dan Kukuza tidak bekerja sama dengan baik, mereka mungkin lebih mudah dikalahkan. Zero dan Nino bisa memanfaatkan kurangnya koordinasi ini dengan menyerang mereka secara terpisah atau mengalihkan perhatian satu lawan sementara menyerang yang lain. Tapi ternyata, ketiga musuh tersebut terlalu mengandalkan kekuatan fisik, itu membuat mereka kurang efektif dalam menghadapi serangan yang lebih cerdas dan strategis. Zero dan Nino bisa menggunakan kecepatan, kelincahan, dan taktik yang cerdik untuk mengalahkan mereka. Apalagi pertempuran yang berlarut-larut bisa menguras tenaga semua pejuang yang terlibat. Jika Diedara, Kisema, dan Kukuza mulai kelelahan, Zero dan Nino bisa memanfaatkan keadaan ini dengan menyerang saat mereka paling rentan.Saat Diedara, Kisema, dan Kukuza memiliki pola serangan yang dapat diprediksi, Zero dan Nino telah mempela
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

79. Jurus kelima

Dampak perdamaian yang dicapai oleh Zero dan Nino terhadap kerajaan dan rakyat mereka ternyata sangat positif dan bermanfaat.Pertama, perdamaian yang dicapai akan membawa keamanan dan stabilitas bagi kerajaan. Rakyat akan merasa lebih aman dan terlindungi, yang akan memungkinkan mereka untuk fokus pada kehidupan sehari-hari dan kebahagiaan mereka.Lalu, dengan berakhirnya pertempuran, kerajaan memiliki kesempatan untuk pulih dari kerusakan yang disebabkan oleh konflik. Sumber daya dan tenaga dapat dialokasikan untuk membangun kembali infrastruktur, memperbaiki fasilitas, dan meningkatkan kualitas hidup rakyat.Dan untuk perdamaian yang dicapai akan membuka jalan bagi hubungan yang lebih baik antara kerajaan dan musuh-musuh mereka. Kerjasama dan dialog yang konstruktif dapat menggantikan permusuhan dan kecurigaan, menciptakan lingkungan yang lebih damai dan harmonis. Perdamaian juga akan memungkinkan kerajaan untuk berkonsentrasi pada pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran. Sehingga perda
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

80. Kekuatan baru

Setelah menyaksikan Zero menampilkan jurus kelima baru dari kitab legendaris, Ratu Vivi merasa sangat terkesan dan bangga.Ratu Vivi, dengan mata berbinar dan senyum lebar, berkata, "Zero, itu benar-benar luar biasa! Aku tidak pernah melihat jurus seperti itu sebelumnya. Aku sangat bangga padamu dan yakin bahwa dengan kekuatan ini, kita akan dapat melindungi kerajaan kita dengan lebih baik."Zero merasa senang dengan reaksi Vivi, lalu menjawab, "Terima kasih, Vivi. Kebahagiaan dan keamanan kita, serta rakyat kerajaan, adalah prioritas utamaku. Aku akan terus berlatih dan memperkuat diri untuk melindungi semua yang kita cintai."Setelah melihat jurus kelima baru Zero, Ratu Vivi lalu menyampaikan dukungan dan nasihat lebih lanjut kepada suaminya. Ratu Vivi, dengan tulus, berkata, "Zero, aku tahu betapa kerasnya kamu telah bekerja untuk mempelajari jurus ini, dan aku sangat menghargai segala upaya yang kamu lakukan untuk melindungi kita semua. Tapi jangan lupa untuk menjaga kesehatanmu d
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more
PREV
1
...
678910
...
17
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status