Beranda / Pendekar / Pendekar Pedang Terhebat / 77. Keberanian dan Tekad

Share

77. Keberanian dan Tekad

Penulis: Rendi OP
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-03 00:14:01

Setelah pulih dan kembali bersemangat, Zero dan Nino siap untuk melawan Diedara, Kisema, dan Kukuza sekali lagi. Zero dan Nino merencanakan strategi bersama. Mereka memahami bahwa mereka harus bekerja sama dan saling melindungi untuk menghadapi tiga lawan sekaligus. Zero mungkin fokus pada Diedara, sementara Nino menghadapi Kisema dan Kukuza, atau mereka mungkin bergantian melawan lawan tergantung pada situasinya.

Lalu Zero dan Nino melancarkan serangan yang terkoordinasi dengan baik. Mereka menyerang secara bersamaan atau bergantian, menciptakan tekanan pada lawan dan membuat mereka sulit untuk membalas. Zero dan Nino juga memanfaatkan lingkungan sekitar untuk melindungi diri dan merancang serangan. Mereka menggunakan pilar atau dinding sebagai penutup, atau menggunakan ketinggian untuk mendapatkan keunggulan. Zero dan Nino juga menggunakan keahlian dan teknik khusus mereka untuk menyerang lawan. Zero mungkin menggunakan kecepatan dan keterampilan pedangnya, sementara Nino mungkin me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Pedang Terhebat   78. Saling menghargai

    Selama pertempuran melawan Diedara, Kisema, dan Kukuza, Zero dan Nino mencoba mengidentifikasi dan memanfaatkan kelemahan mereka. Diedara, Kisema, dan Kukuza tidak bekerja sama dengan baik, mereka mungkin lebih mudah dikalahkan. Zero dan Nino bisa memanfaatkan kurangnya koordinasi ini dengan menyerang mereka secara terpisah atau mengalihkan perhatian satu lawan sementara menyerang yang lain. Tapi ternyata, ketiga musuh tersebut terlalu mengandalkan kekuatan fisik, itu membuat mereka kurang efektif dalam menghadapi serangan yang lebih cerdas dan strategis. Zero dan Nino bisa menggunakan kecepatan, kelincahan, dan taktik yang cerdik untuk mengalahkan mereka. Apalagi pertempuran yang berlarut-larut bisa menguras tenaga semua pejuang yang terlibat. Jika Diedara, Kisema, dan Kukuza mulai kelelahan, Zero dan Nino bisa memanfaatkan keadaan ini dengan menyerang saat mereka paling rentan.Saat Diedara, Kisema, dan Kukuza memiliki pola serangan yang dapat diprediksi, Zero dan Nino telah mempela

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03
  • Pendekar Pedang Terhebat   79. Jurus kelima

    Dampak perdamaian yang dicapai oleh Zero dan Nino terhadap kerajaan dan rakyat mereka ternyata sangat positif dan bermanfaat.Pertama, perdamaian yang dicapai akan membawa keamanan dan stabilitas bagi kerajaan. Rakyat akan merasa lebih aman dan terlindungi, yang akan memungkinkan mereka untuk fokus pada kehidupan sehari-hari dan kebahagiaan mereka.Lalu, dengan berakhirnya pertempuran, kerajaan memiliki kesempatan untuk pulih dari kerusakan yang disebabkan oleh konflik. Sumber daya dan tenaga dapat dialokasikan untuk membangun kembali infrastruktur, memperbaiki fasilitas, dan meningkatkan kualitas hidup rakyat.Dan untuk perdamaian yang dicapai akan membuka jalan bagi hubungan yang lebih baik antara kerajaan dan musuh-musuh mereka. Kerjasama dan dialog yang konstruktif dapat menggantikan permusuhan dan kecurigaan, menciptakan lingkungan yang lebih damai dan harmonis. Perdamaian juga akan memungkinkan kerajaan untuk berkonsentrasi pada pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran. Sehingga perda

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03
  • Pendekar Pedang Terhebat   80. Kekuatan baru

    Setelah menyaksikan Zero menampilkan jurus kelima baru dari kitab legendaris, Ratu Vivi merasa sangat terkesan dan bangga.Ratu Vivi, dengan mata berbinar dan senyum lebar, berkata, "Zero, itu benar-benar luar biasa! Aku tidak pernah melihat jurus seperti itu sebelumnya. Aku sangat bangga padamu dan yakin bahwa dengan kekuatan ini, kita akan dapat melindungi kerajaan kita dengan lebih baik."Zero merasa senang dengan reaksi Vivi, lalu menjawab, "Terima kasih, Vivi. Kebahagiaan dan keamanan kita, serta rakyat kerajaan, adalah prioritas utamaku. Aku akan terus berlatih dan memperkuat diri untuk melindungi semua yang kita cintai."Setelah melihat jurus kelima baru Zero, Ratu Vivi lalu menyampaikan dukungan dan nasihat lebih lanjut kepada suaminya. Ratu Vivi, dengan tulus, berkata, "Zero, aku tahu betapa kerasnya kamu telah bekerja untuk mempelajari jurus ini, dan aku sangat menghargai segala upaya yang kamu lakukan untuk melindungi kita semua. Tapi jangan lupa untuk menjaga kesehatanmu d

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03
  • Pendekar Pedang Terhebat   81. Elemen api

    Kekuatan baru yang terbangkitkan dalam Pedang Aura Naga ternyata sangat beragam. Pedang Aura Naga dapat memproyeksikan gelombang energi atau sinar cahaya yang kuat, memberikan Zero kemampuan untuk menyerang dari jarak jauh. Pedang ini juga dapat menciptakan perisai atau bidang kekuatan untuk melindungi Zero dan orang-orang di sekitarnya dari serangan. Kemudian, pedang ini juga dapat meningkatkan kekuatan fisik atau kecepatan Zero, membuat serangannya lebih kuat atau lebih cepat. Dan satu hal lagi, pedang ini memiliki kekuatan untuk menyembuhkan luka atau penyakit, baik untuk Zero sendiri atau orang lain. Dan yang terakhir, pedang Zero yang satu ini juga dapat mengendalikan elemen, seperti api, air, angin, dan bumi, memberikan Zero lebih banyak taktik dan strategi dalam pertempuran.Zero dan Ratu Vivi tentu saja perlu menghabiskan waktu untuk mempelajari dan berlatih dengan kekuatan baru ini, memastikan bahwa mereka dapat menggunakannya dengan bijaksana dan efektif.Pedang Aura Naga ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03
  • Pendekar Pedang Terhebat   82. Nino dalam kesulitan

    Namun, saat sedang asik dalam latihannya, Zero mendapat sebuah kabar tentang Nino. Ternyata Zero mendengar kabar tentang Nino yang menghadapi kesulitan. Zero pun langsung merasa khawatir dan bertekad untuk membantu temannya.Kemudian Zero menemui Vivi. Zero dengan ekspresi cemas langsung berkata, "Vivi, aku baru saja mendengar bahwa Nino menghadapi kesulitan dalam perjalanannya ke desa yang diambil alih oleh Atsuko. Aku merasa perlu untuk membantu Nino dan memastikan dia baik-baik saja."Ratu Vivi dengan keprihatinannya menjawab, "Zero, aku mengerti kekhawatiranmu. Nino adalah teman baik kita, dan kita harus membantu dia. Ayo kita bersiap dan berangkat secepatnya.."Mereka berdua kemudian bersiap-siap untuk berangkat, mengumpulkan perbekalan dan memastikan bahwa mereka siap untuk menghadapi tantangan apa pun yang mungkin mereka temui dalam perjalanan mereka.Saat mereka berangkat, Zero dan Ratu Vivi berbicara tentang strategi dan rencana mereka untuk membantu Nino dan menghadapi Atsuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03
  • Pendekar Pedang Terhebat   83. Ratu Vivi beraksi

    Ratu Vivi, dengan keberanian dan kecerdasannya, pasti akan menghadapi pertarungan dengan penuh determinasi.Saat Ratu Vivi tiba di desa, dia menemukan bahwa kelompok Atsuko telah mengambil alih dan menindas penduduk desa. Dengan tekad untuk membebaskan desa, dia langsung menantang kelompok Atsuko.Ratu Vivi, dengan suara tegas, berkata, "Aku Ratu Vivi, dan aku tidak akan membiarkan kalian terus menindas desa ini. Lepaskan desa ini atau hadapi aku!"Anggota kelompok Atsuko, mengejek dan meremehkan, dan menjawab, "Ha! Seorang ratu? Kau tidak akan bisa melawan kami sendirian!"Ratu Vivi, dengan kepercayaan diri, membalas, "Jangan meremehkan kekuatan seorang ratu. Aku akan membuktikan bahwa kalian salah!"Selama pertarungan, Ratu Vivi terus berbicara dengan anggota kelompok Atsuko, mencoba meyakinkan mereka untuk berhenti menindas desa dan memilih jalan yang lebih baik.Ratu Vivi, sambil mengelak dan menyerang, berkata, "Kalian tidak perlu melakukan ini. Kalian bisa memilih jalan yang leb

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03
  • Pendekar Pedang Terhebat   84. Menghadapi salah satu Bos kelompok Atsuko terkuat

    Sementara Ratu Vivi berhasil membebaskan desa, Zero berada dalam misi sendiri untuk menyelamatkan Nino. Zero, dengan keberanian dan tekad kuat, berangkat ke benteng utara tempat Nino ditahan. Dia pasti akan menemukan penjaga dan hambatan di sepanjang jalan, tetapi dengan kekuatan elemen api barunya dan keterampilan bertarung yang luar biasa, dia berhasil mengatasi mereka.Setelah mencapai benteng, Zero berhadapan dengan beberapa anggota kelompok Atsuko yang paling kuat. Meski pertarungan sengit, Zero tidak menyerah dan terus berjuang untuk menyelamatkan temannya.Zero, dengan suara keras dan jelas, berkata, "Aku tidak akan membiarkan kalian menyakiti temanku. Lepaskan Nino, atau hadapi aku!"Zero, dengan keberanian dan tekad kuat, akhirnya berhadapan dengan salah satu Bos Atsuko. Bos tersebut, yang dikenal karena kekuatannya yang luar biasa dan kejam, sempat mengejek Zero.Bos Atsuko, dengan tawa sinis, berkata, "Jadi, kau adalah Zero, yang berani menantang Atsuko. Kau tidak akan bis

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03
  • Pendekar Pedang Terhebat   85. Pertarungan Zero

    Zero, meski dihadapkan dengan kekuatan dan teknik khusus Bos Atsuko, pasti akan mencari cara untuk menanggulangi dan mengatasi ancaman baru ini.Zero kemudian mencoba memahami dan menganalisis kekuatan dan teknik baru Bos Atsuko secepat mungkin. Dia akan mencari pola atau kelemahan yang mungkin bisa dimanfaatkan.Akan tetapi, Zero juga perlu menyesuaikan strategi dan tekniknya untuk menghadapi kekuatan atau teknik baru Bos Atsuko. Ini bisa berarti mengubah cara dia menyerang, bergerak, atau bahkan menggunakan jurus kelima miliknya.Zero juga menggunakan lingkungan sekitarnya untuk keuntungannya, seperti menggunakan objek sebagai perisai atau memanfaatkan medan untuk membuat serangan tak terduga.Alhasil, Zero mencoba menggertak Bos Atsuko, membuatnya merasa tidak aman atau ragu, sehingga menciptakan celah yang bisa dimanfaatkan Zero.Kemudian, mengingat bahwa pertarungan ini mungkin berlangsung lama, Zero mungkin perlu menghemat energinya dan memilih dengan cermat kapan harus mengguna

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03

Bab terbaru

  • Pendekar Pedang Terhebat   165. Akhir

    Dengan memusatkan kekuatannya pada telapak tangan, Orion mengumpulkan energinya kemudian ia langsung melancarkan serangan terkuatnya ke arah Thanos. Saat tubuh Thanos yang terkena serangan Orion, tubuhnya langsung hilang menjadi serpihan debu."Sepertinya aku hanya bisa melakukan sebatas ini saja, Zero. Kalau begitu aku akan kembali beristirahat." Orion kemudian kembali masuk ke dalam pedang.Akan tetapi, baru saja Zero merasa senang bahwa satu musuhnya telah berhasil dikalahkan oleh Orion, Raja Kegelapan akhirnya muncul!Suasana jadi terasa lebih mencekam saat sosok Raja Kegelapan hadir di tempat itu. Bahkan, kedua kaki Zero terasa seperti ada tekanan yang beratnya seperti gunung saat merasakan tekanan yang sangat kuat yang sengaja dipancarkan oleh Raja Kegelapan."A-apa ini?" tanya Zero pada dirinya sendiri, dengan posisi wajahnya saat ini menatap ke lantai.Beberapa detik kemudian terdengarlah suara tawa Raja Kegelapan yang menggema. Mendengar suara tawa dari Raja Kegelapan, membuat

  • Pendekar Pedang Terhebat   164. Thanos yang licik

    Saat situasi semakin sulit dan Nino serta Ratu Vivi terluka parah, Zero merasa perlu untuk mengambil tindakan yang tepat untuk menyelamatkan mereka. Setelah mempertimbangkan beberapa opsi, dia memutuskan untuk membawa Nino dan Ratu Vivi ke dalam dimensi lain yang ada pada pedangnya.Dalam dimensi tersebut, Zero dapat memberikan perawatan medis yang lebih baik dan memastikan bahwa Nino dan Ratu Vivi pulih sepenuhnya dari luka-luka mereka. Meskipun memasukkan teman-temannya ke dalam dimensi tersebut memerlukan kekuatan dan energi yang besar, Zero yakin bahwa itu adalah keputusan yang tepat untuk menyelamatkan nyawa mereka. Ketika tinggal Zero dan Panglima perang kegelapan dalam pertempuran, Zero menatap musuhnya dengan tajam dan penuh kemarahan. Dia merasa sangat marah besar karena teman-temannya telah terluka dan musuhnya telah mengancam nyawa Vivi.Zero mengeluarkan suara yang tegas dan penuh keberanian, dia mengatakan, "Kau telah melakukan kesalahan besar dengan mengancam nyawa Istri

  • Pendekar Pedang Terhebat   163. Tak sadarkan diri

    Pertarungan antara Zero, Ratu Vivi, Nino, dan para Orge yang dihidupkan kembali sangat sengit. Para Orge terus menerus menyerang dengan kekuatan dan kecepatan yang luar biasa, membuat pertempuran semakin sulit.Zero menggunakan pedangnya untuk melawan Orge yang menyerang dari jarak dekat, sedangkan Ratu Vivi menggunakan sihirnya untuk memanipulasi elemen dan menyerang dari jarak jauh. Nino juga menggunakan kekuatan Kutukan Klan Kupu-kupu Surga untuk memberikan perlindungan dan kekuatan tambahan kepada teman-temannya.Namun, mereka tidak hanya berjuang melawan para Orge. Mereka juga harus menghadapi Necromancer yang berbahaya. Necromancer itu menggunakan sihir hitam untuk menyerang dan mencoba mengendalikan pikiran mereka.Setelah bertarung dengan gigih, akhirnya mereka berhasil mendekati Necromancer. Akan tetapi, tiba-tiba mereka diserang dari arah lain oleh pasukan kegelapan yang dipimpin oleh seorang panglima perang yang nampak sangat kuat. Terlihat jelas bahwa Panglima perang itu m

  • Pendekar Pedang Terhebat   162. Orge

    Setelah pertempuran yang sengit, Zero, Ratu Vivi, dan Nino berhasil mengalahkan semua musuh yang dikirim oleh Thanos. Namun, ketika mereka sedang bernapas lega dan mempersiapkan diri untuk melanjutkan perjalanan mereka, tiba-tiba tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga di tubuh Nino memancarkan cahaya yang sangat terang.Cahaya ini memenuhi seluruh area sekitar dan membuat semua musuh yang tersisa langsung lenyap tanpa bekas. Zero, Ratu Vivi, dan Nino terkejut dengan apa yang terjadi dan terus memandang ke arah cahaya itu.Setelah cahaya redup, Nino berkata, "Apa yang terjadi? Apa itu yang baru saja terjadi?"Zero dan Ratu Vivi melihat ke arah Nino, dan mereka terkejut melihat bahwa tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga telah mengeluarkan kekuatan yang sangat besar dan mematikan.Ratu Vivi berkata, "Itu adalah kekuatan yang luar biasa. Tanda kutukanmu telah memberikan kita perlindungan dan kekuatan yang luar biasa selama perjalanan kita, Nino. Terima kasih."Zero menambahkan, "Tapi kita tetap

  • Pendekar Pedang Terhebat   161. Tanda kutukan

    Nino, yang awalnya merasa terbebani oleh tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga, kini mulai melihatnya sebagai anugrah. Dia menyadari meskipun kutukan ini mungkin memiliki sisi negatif, kekuatan dan bantuan yang telah diberikan oleh kutukan ini telah menjadi berkat bagi mereka semua dalam perjalanan mereka.Dengan senyum di wajahnya, Nino berkata, "Kau benar, Zero. Aku tidak pernah menyangka bahwa kutukan ini akan membantu kita sebanyak ini. Aku merasa bersyukur bahwa kita bisa menggunakannya untuk kebaikan."Ratu Vivi, yang juga merasa terharu oleh perubahan sikap Nino, menambahkan, "Kadang-kadang, kekuatan sejati kita terletak pada kemampuan kita untuk mengatasi rintangan dan menggunakan semua sumber daya yang kita miliki, bahkan jika itu berasal dari tempat yang tidak terduga. Nino, kutukanmu telah membantu kita dalam banyak cara, dan aku yakin kita akan berhasil."Dengan dukungan dan kepercayaan dari Zero dan Ratu Vivi, Nino merasa lebih kuat dan lebih termotivasi untuk melanjutkan pe

  • Pendekar Pedang Terhebat   160. Peta

    Saat mereka dalam perjalanan, Nino tiba-tiba merasa sakit dan jatuh ke tanah. Zero dan Ratu Vivi bergegas ke sampingnya, melihat bahwa tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga di tubuh Nino mulai memancarkan cahaya yang kuat dan tampaknya menyakitinya.Zero, yang tahu sedikit tentang kutukan Klan Kupu-kupu Surga, memahami bahwa ini adalah tanda bahwa kutukan itu mulai aktif. Dia tahu bahwa kutukan ini bisa sangat berbahaya dan mereka harus segera mencari bantuan.Ratu Vivi, yang merasa khawatir tentang keadaan Nino, segera bergegas untuk mencari penyembuh terdekat. Sementara itu, Zero mencoba menenangkan Nino dan meyakinkannya bahwa mereka akan menemukan cara untuk membantu dia.Saat menunggu penyembuh tiba, Zero berusaha sebaik mungkin untuk merawat Nino dan meringankan rasa sakitnya. Ia berdoa dan berharap bahwa Nino akan pulih dan bisa melanjutkan perjalanan mereka.Ketika obat penyembuh tiba, Vivi segera memeriksa Nino dan memastikan bahwa dia bisa mengatasi kutukan Klan Kupu-kupu Surga

  • Pendekar Pedang Terhebat   159. Siapa Dalangnya?

    Setelah Zero membawa Razgor ke istana, dia diserahkan kepada penjaga kerajaan yang akan mengawasinya sementara persiapan pengadilan dilakukan. Ratu Vivi, yang telah diselamatkan oleh tindakan berani Zero, mengucapkan terima kasih kepadanya dan memerintahkan agar pengadilan diadakan secepat mungkin.Pengadilan diadakan di hadapan Ratu Vivi, para pejabat kerajaan, dan warga yang tertarik untuk menyaksikan proses hukum. Razgor dihadapkan dengan tuduhan berencana untuk membunuh Ratu Vivi dan berbagai kejahatan lain yang telah dia lakukan selama masa jabatannya sebagai pemimpin pembunuh bayaran.Selama pengadilan, jaksa menghadirkan bukti dan kesaksian yang menunjukkan kejahatan Razgor. Sementara itu, Razgor diberi kesempatan untuk membela diri dan menjelaskan alasannya melakukan tindakan jahat tersebut.Setelah semua bukti dan kesaksian telah disajikan, Ratu Vivi mempertimbangkan seluruh informasi dan memutuskan hukuman yang pantas untuk Razgor. Mengingat kejahatan serius yang telah dia l

  • Pendekar Pedang Terhebat   158. Trinitas Harmoni

    Zero yang telah melihat banyak pertempuran dan musuh, tidak terkejut oleh serangan bayangan Razgor. Dia telah belajar dari pengalaman masa lalu bagaimana cara menghadapi musuh yang mengandalkan bayangan dan tipu muslihat. Dia tahu bahwa dia harus tetap tenang dan fokus, dan tidak boleh terpancing oleh serangan bayangan Razgor.Saat Razgor menggunakan "Bayangan Menyerang," Zero menggunakan jurus "Cahaya Penyembuh" untuk melindungi dirinya dari serangan bayangan. Cahaya dari pedangnya menerangi area sekitarnya, mengungkap bayangan dan membuatnya lebih mudah untuk dihindari.Ketika Razgor mencoba menggunakan "Bayangan Kembar," Zero menggunakan jurus "Angin Badai" untuk mendorong bayangan itu pergi. Angin kencang dari pedangnya mampu memecah bayangan dan mengungkap posisi sebenarnya dari Razgor.Razgor, yang awalnya merasa yakin dengan kemenangannya, sekarang mulai merasa terpojok. Dia menyadari bahwa Zero bukanlah lawan yang bisa dia remehkan, dan bahwa dia mungkin telah meremehkan kekua

  • Pendekar Pedang Terhebat   157. Pembunuh bayaran

    Setelah mendapatkan Gleaming Scepter, Zero merasa lebih yakin dan siap untuk kembali ke istana dan melaporkan pencapaiannya kepada Ratu yang tak lain istrinya sendiri. Dia juga sangat berterima kasih kepada Tigreal, Eldrakon, dan Arion atas dukungan dan persahabatan mereka selama perjalanan ini.Untuk Tigreal, Eldrakon, dan Arion, mereka memutuskan untuk kembali bersemayam di dalam ketiga pedang yang Zero miliki saat ini. Mereka ingin tetap bersama Zero, membantunya dalam pertempuran dan memberinya petunjuk saat dia membutuhkannya. Zero merasa terharu oleh keputusan mereka dan berjanji untuk selalu menghormati kekuatan mereka. Dia berkata, "Terima kasih, teman-teman. Aku berjanji akan menggunakan kekuatan kita dengan bijaksana dan tentunya akan aku gunakan hanya untuk melindungi semua orang dari kejahatan. Mari kita bersatu untuk menghadapi kejahatan."Dengan perasaan gembira dan penuh harapan, Zero bersiap kembali ke istana, membawa ketiga pedang legendaris bersamanya. Sekarang, deng

DMCA.com Protection Status