Home / Rumah Tangga / Bukan Babysitter Biasa / Kabanata 11 - Kabanata 20

Lahat ng Kabanata ng Bukan Babysitter Biasa: Kabanata 11 - Kabanata 20

81 Kabanata

Sulit Melepaskan

Aira menggaruk kepalanya karena bingung apakah harus menuruti keinginan mertuanya atau abaikan saja. Toh, mau dikenakan atau tidak, Ibu mertuanya tidak bakalan tahu. Namun kalau tidak dituruti, lagi-lagi dia harus berbohong. Rasanya berat kalau membohongi orang tua, apalagi mertua. Bagaimanapun juga Aira sudah menganggap Ibu mertuanya sebagai orang tua sendiri. Ini juga yang menyebabkan Aira bersedia menikah dengan Xabiru. Bukan hidup nyaman yang jadi alasan utama Aira, tapi lebih kepada ingin mempunyai ibu mertua seperti Bu Laila. Dulu, selama kerja di rumah Bu Laila, ia diperlakukan dengan sangat baik oleh wanita paruh baya tersebut, meskipun Bu Laila bersikap sangat tegas tapi tidak berlebihan dan masih dalam batas wajar. Tidak terlihat jenjang status sosial keduanya karena Bu Laila memang memperlakukan pekerjanya sebagai manusia. Bu Laila bukan tipe majikan yang asal memerintah dan gila hormat. Apa yang dimakan keluarga Bu Laila maka para pekerja disana ikutan merasakan. Sering
last updateHuling Na-update : 2023-07-16
Magbasa pa

Posesif atau Cinta?

"Aaargh!" teriak Jasmin seraya menyapu bersih peralatan make upnya hingga terlempar berantakan jatuh ke lantai. Beberapa pecah dan retak, tapi Jasmin tak peduli. "Kurang ajar! Nenek bangka menyebalkan! Kenapa aku bisa kecolongan?!" hardiknya di depan cermin seraya menatap wajahnya yang penuh amarah. Mbak Yusi–asisten rumah tangga di rumah Jasmin yang tidak sengaja melintas di depan kamar wanita tersebut hanya mampu mengurut dada. Tidak sekali, dua kali ia mendengar hal tersebut terjadi. Sudah sering, jadi bukan sesuatu yang mengejutkan lagi baginya. Ia hanya melewati kamar Jasmin tanpa berniat singgah, apalagi mengetuk pintu kamar yang sedang diisi oleh penghuninya yang sedang marah. "Yusi, itu suara dari kamar…?" Bu Mita sengaja menggantung perkataannya karena yakin asisten rumah tangganya tersebut paham dengan apa yang sedang ditanyakannya. Yusi berpapasan dengan Bu Mita, ibunya Jasmin di ruang tengah. Ia ingin menuju dapur. "Iya, Bu. Itu suara dari kamar Non Jasmin," sahutny
last updateHuling Na-update : 2023-07-16
Magbasa pa

Tidur seranjang

Dia memanggilku? Buat apa? Apa jangan-jangan mau itu?" Aira bergumam sendiri dalam hati mendengar Xabiru memanggilnya. Dadanya berdegup kencang, pikirannya sudah ke hal lain. Ia tak menyangka kalau Xabiru memilih tidur bersamanya ketimbang tidur sendiri di sofa. "Balik, tidak? Balik, tidak? Balik, tidak? Akh… apa ya?" Aira bingung sendiri apakah harus berbalik menghadap Xabiru dan mencari tahu apa keinginan lelaki tersebut atau diam saja tetap berpura-pura tidur. Setelah berpikir keras akhirnya Aira memutuskan menunggu Xabiru memanggilnya kembali baru dia akan berbalik. Ia teringat ucapan Ibu panti yang dulu pernah menasihatinya tentang kehidupan berumah tangga. Katanya kalau suami sedang memanggil harus segera direspon, jangan diabaikan apalagi sengaja dicuekin, pamali, bakal kena tulah. Berbekal hal tersebut, entah benar atau tidak, Aira mencoba merespon andai dipanggil kembali. Namun anehnya semenit, dua menit telah berlalu hingga Aira merasa waktu sudah berjalan lebih dari l
last updateHuling Na-update : 2023-07-18
Magbasa pa

Gara-gara cuma Handukan

"Mandi, Mas nggak mau mandi? Ini sudah subuh, biar kita bisa solat subuh berjamaah," tegas Aira memperjelas perkataannya. "Oh, I–iya. Ini juga mau mandi." Tanpa menoleh ke arah Aira, Xabiru bergegas menuju kamar mandi. Dia tidak kuasa kalau harus melihat pemandangan indah di depan matanya. Xabiru lelaki, sekian lama tak pernah melihat wanita di kamarnya dan tiba-tiba wanita tersebut melintas di depannya hanya dengan melilitkan handuk, itu sungguh menggoyahkan iman bagi Xabiru. "Astaga! Apa tadi?" Xabiru membasuh mukanya di depan wastafel sambil berkaca. Ia merutuki dirinya yang tiba-tiba terpaku melihat Aira keluar dari kamar mandi. "Aku sudah sering melihat wanita cantik dan jauh diatas Aira, tapi kenapa tetap terpana melihat sosoknya yang hanya mengenakan handuk saja? Ada apa denganku?" Xabiru bicara sendiri. Ia mempertanyakan dirinya yang gampang tergoda dengan tampilan Aira barusan. Bukankah hal biasa melihat wanita cantik dan seksi. Xabiru saat diundang ke pesta rekan kerjanya
last updateHuling Na-update : 2023-07-18
Magbasa pa

Mencoba mencari Tahu

"Kemana perginya?" Aira celingukan mencari Xabiru, tapi sosok laki-laki tersebut tidak terlihat di sepanjang dia berjalan menuju ke arah dapur. "Aira.""Eh, Ibu. Kirain siapa?" Aira terkejut ada yang menepuk pundaknya dari belakang dan ternyata itu ibu mertuanya. "Ngapain sepagi ini celingukan gitu? Cari siapa?" Bu Laila menatap tajam ke arah Aira. "Eh, nggak kok, Bu. Anu … nggak ada." Aira tak berani jujur kalau dia sedang mencari Xabiru. Tatapan mertuanya membuatnya sedikit takut. "Ayo ikut Ibu ke dapur. Kita masak. Di kulkas ada apa saja. Kamu ada belanja?" Sambil jalan menuju arah dapur, Bu Laila membuka obrolan ringan sebelum ia bertanya ke arah yang serius. Ia sangat penasaran apa saja yang dilakukan kedua anak dan menantunya itu semalam. Sampai-sampai pesannya tidak dibalas satu pun dari mereka. "Ada macamnya Bu. Mas Xabiru yang sempatin belanja. Kalau Aira kan belum kenal daerah sini, Bu," jawab Aira menerangkan. Bu Laila hanya manggut-manggut mendengarkan. Tangannya me
last updateHuling Na-update : 2023-07-18
Magbasa pa

malam yang gagal

Dengan perasaan gugup Aira keluar dari kamar mandi. Perlahan ia mendongakkan kepalanya mencari sosok Xabiru, laki-laki dingin yang baru saja masuk ke dalam kamar tidur. Perlahan tapi pasti dilepaskannya kimono luaran yang membungkus lingerie merah menyala yang dikenakannya. Lalu berjalan menghampiri laki-laki yang terpaku menatapnya tanpa berkedip. Kedua pasang manik mata berbeda warna itu saling terpaut pandang dalam hitungan detik. Hingga akhirnya sang laki-laki memalingkan muka lebih dulu. Dadanya berdegup kencang karena penampilan tak biasa yang baru saja ditunjukkan Aira padanya. Xabiru beranjak dari duduknya dan mengabaikan Aira yang berdiri di hadapannya. Hati wanita yang bersusah payah menahan malu mengenakan pakaian kurang bahan itu mencelos seketika. Kecewa. Ternyata penampilan yang menurutnya sudah sangat sempurna itu tetap diabaikan oleh laki-laki yang telah sah menjadi suaminya. "Pakailah! Aku belum siap untuk menjamahmu," ucap Xabiru sambil memasangkan kembali kim
last updateHuling Na-update : 2023-07-19
Magbasa pa

Hampir Menyerah

"Mau kemana?" tanya Bu Laila dengan mata awas mencuri celah ke dalam kamar dari pintu yang baru saja dibuka Xabiru."Ke dapur, haus," jawab Xabiru dengan cepat menutup rapat pintu kamarnya. "Memang habis makan apa?"Kening Xabiru berkerut mendengar pertanyaan ibunya. "Makan?" Kepala Xabiru refleks menggeleng setelahnya. "Tidak ada.""Terus ngapain haus? Tuh kenapa keringatan? AC di kamarmu mati?" Bu Laila bertanya menyelidik. Ia penasaran apakah sepasang suami-istri tersebut telah melakukan ritual malam pertama mereka. "Ehm, ini ee … I–iya, ada masalah sama AC-nya. Nanti besok Xabiru panggil orang buat benerin. AC di kamar Ibu, aman kan? Ada masalah? Biar sekalian nanti barengan minta dibenerin." Xabiru mencoba mengelak seraya menyapu tengkuk lehernya yang ternyata memang basah karena keringat. Ia baru sadar ucapan ibunya benar. Ia berkeringat di dalam kamar yang sebenarnya AC-nya baik-baik saja. "Aman, dingin kok. Aira mana? Apa dia kepanasan di sana? Kalau bisa dicek sekarang s
last updateHuling Na-update : 2023-07-19
Magbasa pa

Perubahan Sikap Aira

"Ru, besok Ibu balik. Ada pekerjaan yang harus Ibu urus. Danar nggak bisa tangani, katanya harus Ibu." Bu Laila membuka percakapan kembali setelah suasana sempat dilanda hening sesaat. Ia baru saja menyesap kopi hitamnya di ruang makan. Sisi hati Xabiru lega mendengarnya. Artinya ia tidak harus berlama-lama dalam satu kamar apalagi berbagi tempat tidur bersama Aira. "Oh, iya Bu. Nggak papa. Ibu bisa berkunjung dan mampir menginap saja sudah senang.""Masa? Ibu tahu kok kamu kurang suka kalau Ibu mampir apalagi nginap. Iya kan? Ibu juga tahu rahasiamu." Sudut bibir Bu Laila tertarik ke atas. "Hah? Rahasia? Memangnya Biru ada rahasia apa?" pancing Xabiru mencari tahu. Xabiru juga bingung rahasia mana yang telah diketahui ibunya? Tentang hubungannya yang belum berakhir dengan Jasmin? Tentang perjanjian kontrak nikah bersama Aira atau tentang …."Nah, bengong! Iya kan? Pasti mikirin rahasia tersebut. Sudah, Ru, aku ini ibumu pasti tahu kapan anaknya berbohong dan kapan jujur." Bu Lail
last updateHuling Na-update : 2023-07-19
Magbasa pa

Wanita Itu Datang

"Ada apa dengan mereka, seperti ada sesuatu yang disembunyikan?" Bu Laila menelisik kedua anak dan menantunya yang sedang makan dalam diam. Sikap keduanya tampak berbeda. Biasanya suasana makan memang diam, tapi tak sesunyi ini. Apalagi sikap Aira yang sangat jauh berbeda. Lebih diam bahkan tak banyak gerak. Pertanyaanku juga dijawab singkat tak banyak kata. Aneh, pikir Bu Laila. "Bunda hari ini cantik sekali. Bunda temani Jingga kan ke sekolah seperti biasa?" Tatapan berharap dilemparkan Jingga pada Aira. Gadis kecil itu memastikan ibu sambungnya tetap mengantarkannya ke sekolah seperti biasanya. Ia takut Aira pergi ke tempat lain karena perubahan penampilan yang ditunjukkan Aira. Bu Laila ikutan tersenyum membenarkan pujian cucunya. Pagi ini menantunya memang berpenampilan lebih cantik. "Iya." Senyum dipaksakan Aira kala menjawab singkat. Kepalanya ikutan mengangguk. "Kamu cantik, Ai. Nah gini dong tiap hari. Biar Biru betah dan pengen cepat-cepat pulang." Bu Laila mencoba menc
last updateHuling Na-update : 2023-07-20
Magbasa pa

Semobil Dengannya

"Sepertinya Jasmin marah. Raut wajahnya cemberut sedari tadi," pikir Xabiru saat beberapa kali mencuri pandang ke arah belakang dimana Jasmin duduk, lewat kaca spion di depannya. Xabiru sendiri bingung kenapa dia lebih menurut pada Jingga dan Aira daripada mementingkan perasaan Jasmin. Padahal bisa saja dari awal menolak perkataan Aira dan memilih pergi bersama Jasmin ke kantor. Namun entah kenapa tak dilakukannya. "Aunty, suka make lipstik warna merah ya?" Jingga memulai obrolan untuk mengalihkan perhatian Jasmin. Ia tahu sedari tadi wanita yang merupakan adik ibu kandungnya tersebut memperhatikan ayahnya dan mengabaikannya yang duduk bersebelahan. Ia tak suka melihat tatapan mesra yang ditunjukkan Jasmin pada ayahnya. Meski masih kecil dan kurang mengerti kehidupan orang dewasa, tapi ia tahu kalau dulu ayahnya menjalin hubungan spesial dengan aunty-nya tersebut. Ia tidak menyukainya tapi sulit untuk mengungkapkan hal tersebut pada Xabiru. Apalagi saat Jasmin mengatakan kalau k
last updateHuling Na-update : 2023-07-20
Magbasa pa
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status