All Chapters of Putra Hartawan dari Rahim Perawan: Chapter 21 - Chapter 30

185 Chapters

Berdamai dengan Luka

Keheningan menyelimuti ruang keluarga berukuran 8 kali 8 meter tersebut. Aina masih belum bersuara menunggu apa yang selanjutnya akan diucapkan oleh kedua orang tuanya. "Aina," ucap Umi Widuri memecah keheningan. "Abi sama Umi benar-benar minta maaf, Nak. Kamu pasti menderita selama ini."Aina tak mampu lagi untuk membendung air matanya. Susah payah ia menutup luka selama 6 tahun kini kedua orang tuanya datang untuk membuka kembali luka itu. Kalau boleh memilih Aina ingin hidup damai seperti hari-hari sebelumnya. Dia sudah mulai menerima takdirnya dan bahagia bersama Bintang, satu-satunya keluarga yang ia miliki.Aina menari nafas panjang berusaha untuk membuang sesak yang menghimpit dadanya. "Semuanya sudah berlalu, Abi, Umi. Aina sudah bahagia sekarang," ujar Aina datar."Apa kamu sudah memaafkan Abi dan Umi, Nak?" Aina mengangguk."Kalau begitu mari kita pulang. Abi sama Umi sangat merindukanmu. Ayo kita pulang!"Aina menggeleng. Tentu saja dia tidak mau kembali ke rumah yang sud
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more

Saya Akan Menikahinya

Kapan tetap kekeh tidak mau nyindir sebelum bisa kembali berbicara dengan Abi Hanif."Kamu Bisa minggir, anak muda? Saya harus menghadiri meeting setengah jam lagi." Abi Hanif membuka pintu mobil dan berniat untuk masuk kembali.Namun yang membuatnya kaget Fatan ikut masuk ke dalam mobil tersebut sehingga kini posisinya Abi Hanif dan Fatan duduk berdampingan di jok belakang."Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Abi Hanif heran. Tampaknya pria muda itu tidak mau menyerah begitu saja. Bahkan dia dengan beraninya ikut ke dalam mobil demi bisa berbicara dengan ayahnya Aina."Saya ingin bicara dengan Bapak. Tapi saya juga tidak ingin menghambat aktivitas bapak yang ingin mendatangi meeting penting. Jadi saya bisa berbicara sambil melakukan perjalanan ini, kan?"Happy Hanif membuang nafas panjang. Tak ada pilihan lain selain mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh Fathan. Abi Hanif memerintahkan kepada sopir untuk menjalankan mobilnya."Kamu hanya punya waktu 30 menit sampai saya tiba
last updateLast Updated : 2023-07-03
Read more

Menunggu

Fathan tak menyerah. Dia terus menunggu di luar pintu pagar sembari mengamati kondisi dalam area Villa tersebut. Sepasang netra tajamnya terus mengawasi halaman rumah berlantai 2 itu berharap ada seseorang yang melintas. Setelah 1 jam menunggu di depan pintu akhirnya bahkan bisa melihat pergerakan seseorang. Mang Asep keluar dari rumah untuk membuang sampah. Fathan segera berdiri dan memanggil orang tersebut. Mang Asep yang memang tidak tahu apa-apa tentang Fathan langsung mendekat. "Ada apa, Den?" Fathan tersenyum ramah pada orang tersebut. Meskipun bukan sifat Fathan untuk beramah tamah sama orang asing tapi kali ini demi bisa bertemu dengan Bintang dia harus bersikap baik pada siapapun yang ada di villa ini. "Saya sudah menunggu di sini selama 1 jam. Apa saya bisa bertemu dengan Aina? Dari tadi saya panggil-panggil sepertinya dia tidak mendengar." Fathan berkata dengan sangat meyakinkan."Oh Bu Aina-nya ada di dalam. Aden ini apanya Bu Aina?" tanya Mang Asep sopan.Fathan tamp
last updateLast Updated : 2023-07-04
Read more

Jangan Mimpi

"Saya tahu kalau saya tidak tahu diri. Tapi belum terlambat untuk memberikan keluarga yang lengkap untuk anak kita." Fatan mengulas senyum walaupun terlihat kaku karena dipaksakan.Lelaki itu biasa mengumbar wajah datar di setiap kesempatan. Dan kini demi mengambil hati Aina dia harus bersikap ramah dan murah senyum. Sesuatu yang sangat berat bagi seorang Fathan tapi tetap ia lakukan."Anak saya, hanya anak saya," ucap Aina mantap. "Saya ayahnya Bintang. Seandainya tidak terjadi kesalahan dari pihak rumah sakit tidak akan ada Bintang di dunia ini. Jadi jangan mengklaim bahwa Bintang hanya anakmu." Fathan sudah mulai terlihat agak emosi. Di balik cadarnya Aina mengulas senyum smirk. Sejak pertama ia duduk, ia berusaha membaca sikap Fathan dari gerak-gerik dan cara bicaranya. Dia tidak bisa percaya begitu saja pada pria yang mengaku sebagai ayah dari kota semata wayangnya. Sampai di titik ini Aina menyimpulkan jika lelaki yang mengaku sebagai ayahnya bintang itu adalah sosok yang ang
last updateLast Updated : 2023-07-05
Read more

Bawa Dia Kemari

Untuk pertama kalinya Fatan bersitegang dengan Sarah, istri tercintanya. Fatan memang selalu memanjakan Sarah. Apapun yang dia minta selalu dituruti, tak peduli apapun itu. Fatan mengusap wajahnya dengan kasar. Lalu menatap sang istri yang terlihat menahan emosi. Dada wanita itu naik turun tak beraturan. "Sarah, kita menikah sudah delapan tahun. Kamu tidak lupa kalau keluargaku menginginkan keturunan dariku kan?" Fatan merendahkan suaranya. "Aku tahu, Mas. Aku tahu! Bukankah kita sudah menjalani berbagai program untuk membuatku hamil? Tapi kamu tahu sendiri kalau aku masih belum bisa memberimu keturunan. Kita manusia hanya berusaha saja kan, Mas? Kenapa ku menyalahkan aku seolah-olah aku yang salah, hah?" Sarah tak lagi dapat membendung emosinya."Ya, karena kamu sudah salah! Kamu tidak pernah menajalani program inseminasi dan bayi tabung, kan?" Sarah terkesiap.Wanita yang lebih memilih fokus menjadi model dan artis itu tak menyangka suamiya tahu kalau selama ini dia mangkir tiap
last updateLast Updated : 2023-07-08
Read more

Dukungan Keluarga

Fathan menatap kedua orang tuanya dengan menampilkan senyum tipis. Meski dia harus berjuang lagi untuk membawa Bintang ke dalam keluarganya, dukungan dari kedua orang tua cukup menjadi cambukan bagi Fathan."Masalahnya Ibu dari anakku itu tidak bersedia untuk aku nikahi, Pa. Sulit sekali menjangkaunya. Mungkin kalau Papa dan Mama membantu Fathan untuk bertemu dengannya semuanya akan berjalan dengan mudah."Pak Arya menyesap minumnya lalu menatap putranya dengan penuh keseriusan."Seorang Fathan bisa kalah dengan perempuan muda? Bukankah kamu bisa mendapatkan apa saja yang kamu mau selama ini? Masa menaklukkan satu orang wanita saja tidak bisa!" cibir Pak Aryo.Apa yang dikatakan oleh Pak Aryo memang benar adanya. Tidak ada yang tidak bisa Fathan dapatkan di dunia ini. Dia tinggal tunjuk saja dan apapun itu pasti akan datang mendekat padanya. Dengan uang yang ia miliki serta kekuasaan dan kedudukannya di perusahaan tentu tidak sulit baginya untuk mendapatkan apapun. Bahkan jika dia mau
last updateLast Updated : 2023-07-09
Read more

Menghilang

Sesuai pesan dari Aina mang Asep benar-benar tidak mau memberikan informasi apapun tentang keberadaannya. Aina sudah menceritakan semuanya tentang Fathan pada mang Asep dan Bik Esih sehingga kedua orang itu mengerti jika akhirnya Aina memilih untuk pergi dari sini.Setelah kedatangan Fatan beberapa hari yang lalu, Aina tidak tidur semalaman memikirkan langkah apa yang harus ia tempuh. Wanita bercadar itu tak mau Bintangnya diambil oleh Fatan. Laki-laki yang tiba-tiba datang dan mengakui Bintang sebagai putranya. Aina meyakini satu hal, bahwa anak yang lahir di luar nikah bernazab pada ibunya. Tidak ada hak apapun bagi Fatan untuk mengakui Bintang sebagai anaknya sekalipun secara biologis membuktikan kalau dia ayahnya. Aina tak mau hidupnya yang sudah tertata kbali berantakan jika menerima kehadiran Fatan dalam lingkaran hidupnya.Aina juga tak mau membuat anak semata wayangnya berharap banyak soal "papa" yang selalu diinginkannya. Putri ketua yayasan itu khawatir Bintang akan dijadik
last updateLast Updated : 2023-07-10
Read more

Menemukanmu

Sudah ter hampir 3 bulan terlewati, tapi belum ada tanda-tanda Aina ditemukan. Wanita satu anak itu seperti hilang ditelan bumi. Usaha yang dilakukan badan seolah sia-sia. Padahal dia sudah mengerahkan banyak orang untuk menyelidiki. Tak terhitung lagi jumlah uang yang dikeluarkan untuk membayar orang-orang tersebut.Di saat pria itu sedang berada di titik hampir menyerah tiba-tiba salah seorang anak buahnya memberikan kabar yang mengejutkan. "Pak Fatan, saya baru saja melihat seorang wanita bercadar dengan anak laki-laki di sebuah mall. Ini saya sedang mengikutinya," lapor Dio, salah satu orang kepercayaan Fatan."Kirim lokasinya saya akan meluncur sekarang!" jawab Fatan lalu menutup sambungan telepon. Setelah mendapatkan titik lokasi yang disebutkan oleh Dio, Fatan mengajak Marvel untuk menuju alamat mall yang disebutkan. Contoh lelaki itu sudah berdebar-debar tak karuan membayangkan pertemuannya dengan Aina dan Bintang.Ketika mobil sudah terparkir di basement mall, Fatan segera
last updateLast Updated : 2023-07-11
Read more

Kehilangan Jejak Lagi

"Alhamdulillah mereka tidak mengenali kami," gumam Aina. Kini Aina dan Bintang sudah berada di dalam taksi menuju tempat persembunyiannya. Beruntung bintang tidak membuat ulah dan sangat kooperatif dalam menjalankan perannya. Bocah kecil itu juga tidak banyak bertanya karena ayah sudah menjelaskan alasan mereka harus menghindari Fathan. Di dalam mobil Aina berulang kali menoleh ke belakang khawatir ada yang mengikuti. Namun kekhawatirannya tidak terjadi. Allah masih melindungi mereka sehingga bisa selamat dari kejaran orang-orang Fatan. "Mbak, kita sudah sampai," ucap sopir taksi membuyarkan lamunan Aina. "Iya, Pak terima kasih." Aina menyodorkan selembar uang 50.000 kepada sopir taksi tersebut. "Ini belanjaannya, Mbak. Mau saya antar sampai ke unitnya, Mbak?" "Tidak usah Pak terima kasih atas bantuannya." Aina membawa kantong belanja yang cukup besar di tangan kanan dan kirinya. Sementara bintang membantu membawakan tongkat seks kecil yang berisi makanan ringan untuk cemilan
last updateLast Updated : 2023-07-12
Read more

Pelan-pelan Saja

Fathan tersenyum smirk membayangkan Aina terkejut melihat kedatangannya. Dalam hati ia bersumpah tidak akan melepaskan Aina lagi ketika nanti sudah ditemukan. Iya segera mengabari kedua orang tuanya jika keberadaan Aina sudah ditemukan. Awalnya Fathan ingin segera mendatangi apartemen Aina. Namun atas saran kedua orang tuanya Fathan mengurungkan niat itu. "Lebih baik kamu berdiam diri dulu Tan. Biarkan dia melaksanakan aktivitasnya dengan tenang. Kamu tidak mau dia kabur lagi, kan?" Bu Yunita menatap putranya melalui layar ponsel.Saat ini Fathan melakukan panggilan video kepada kedua orang tuanya. "Aku sudah menghabiskan banyak waktu untuk mencari keberadaannya, Ma. Kali ini aku tak akan membiarkan dia kabur lagi!" "Kalau gitu jangan mengejarnya. Kamu harus bisa mendekatinya secara pelan-pelan. Jika kamu terus mengawasinya dan mengejarnya seperti itu dia pasti akan kabur lagi dan mungkin untuk yang kedua Kamu tidak akan pernah bisa menemukannya." Fathan tampak berpikir. Lalu man
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more
PREV
123456
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status