Hari itu, di suatu pagi. Ketika Xavier baru saja berangkat menuju ke perusahaannya, ia mengecek CCTV milik sang mantan kekasih pas dirinya baru sampai di ruangannya. Dia melihat sang mantan kekasih di siksa oleh pria yang bernama Alex. Meski Xavier sadar jika ia sudah mulai menyukai Nandini, tapi ada sisi hati kecilnya yang tidak rela melihat Meylan di perlakukan seperti itu oleh orang lain. Yang berhak berbuat seperti itu adalah dirinya, tidak rela bukan berarti dirinya masih mengharapkan wanita kotor itu. Tapi, seperti apa yang ia katakan tadi, jika yang berhak menyiksa Meylan adalah dirinya. "Heh, kasihan sekali nasibmu Meylan! Andaikan kau tidak pergi kala hari pernikahan kita, tentu kau akan menjadi wanita paling bahagia. Dan karena kelakuanmu, aku rasanya malas untuk percaya lagi pada mahluk yang bernama perempuan! Mahluk yang pintar memanipulasi keadaan, mahluk yang pintar bersembunyi di balik topengnya," ucap Xavier datar. "Kau tahu Meylan, tadinya aku sud
Read more