Tak berselang lama, Jordhan pun sampai di rumah mewah majikannya. Ia langsung berlari masuk tanpa memperdulikan para bodyguard sang Tuan. Lalu ia langsung menuju ke gudang, yang menjadi tempat tinggal Nandini. Padahal ini malam pertamanya tinggal di rumah suaminya. Tapi, ia sudah mendapatkan berbagai siksaan. Baik fisik maupun psikisnya. Jordhan khawatir, jika keadaan Nandini semakin parah. Sesampainya di sana, tampak pintu gudang itu tertutup. Tok tok tok "Nak, kamu di sana? Nak jawab paman!" Ucap Jordhan khawatir. Pria itu terus menggedor pintu gudang itu. Tidak terbuka karena memang Xavier menguncinya dari luar. Jordhan terus memanggilnya, tak ada suara. Hanya ada isak tangis yang begitu memilukan. "Nak, kamu baik-baik sajakan? Tuan muda tidak melakukan apapun padamu! Paman mohon, jawab paman, Nak!" Ucap Jordhan lemah. "A-aku b-baik-baik s-saja p-paman! J-jangan k-khawatirkan a-aku," jawab Nandini terbata dengan isak tangis yang masih terdengar. Jordhan terlihat meng
Read more