Untunglah kedua bola matanya melihat bangku yang ada di taman, secepat kilat ia pun duduk di sana."Siapapun yang sedang menuju ke sini, semoga orang itu akan percaya pada alasan yang akan kuberikan."Tap tap tap.Dewi melihat ternyata Nyonya Trissy yang berdiri di depan pintu. Sontak saja hal itu membuat keringat dingin berhamburan di wajah Dewi."Dewi? Kamu di sana? Ngapain malam-malam di luar?" "Emh a anu Nyonya, saya ... lagi nyari angin."Mata Nyonya Trissy menyipit, "Zehra mana?""Ti-tidur, Nyonya.""Kamu juga tidur, udah malem, gak baik membuka pintu malem-malem begini, takut ada orang berniat jahat.""Baik, Nyonya," balasnya seraya mengangguk dan menyeka keringat di keningnya.Nyonya Trissy kembali masuk, diikuti Dewi di belakangnya."Sial! Rencanaku gagal," dengusnya pelan.***Pukul 4 pagi Dewi sudah kembali bangun, sementara di sampingnya Zehra masih tidur lelap. Tangannya gatal, biasanya Dewi akan langsung menyeret Zehra agar gadis kecil itu juga gegas bangun, tapi kali in
Terakhir Diperbarui : 2023-06-08 Baca selengkapnya