Home / Rumah Tangga / Terjerat dendam pernikahan / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Terjerat dendam pernikahan: Chapter 41 - Chapter 50

58 Chapters

Bab 41. Baru sadar kehilangan

Rey tiba di Jakarta dan segera mencari penginapan di hotel. Ia melakukan segala sesuatu sendiri. Di dalam hotel, ia berdiri didekat jendela kaca seraya memasukkan kedua tangan di saku, sementara mata elangnya menatap lalu-lalang kendaraan yang lewat. Gemerlap lampu malam membuat pemandangan kian mempesona."Vallen sayang kapan aku bisa berjumpa denganmu lagi?""Aku tidak akan sanggup untuk kehilanganmu. Aku memang Suami yang brengsek. Meskipun di ujung dunia sekalipun, aku akan tetap mencarimu. Bagaimana kabar bayi kita? Apakah kalian berdua baik-baik saja?" tanyanya yang dijawab oleh angin.Angin bertiup kencang, langit malam kian pekat. Tak berselang lama suara gemuruh Guntur dan petir saling bersahutan. Rey menutup gorden. Ia duduk di bibir ranjang menatap foto pernikahan paksa antara dirinya dan Vallenzuela."Semoga aku bisa menemukan dirimu secepatnya," bisik pria bernetra elang, kemudian merebahkan tubuhnya di ranjang. Menatap langit kamar lalu memejamkan mata sebab lelah melaku
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

Bab 42. Sekeranjang buah.

"Ya terserah mbak Bule sih, mau curhat atau nggak. Lagipula aku tidak mau terlalu ikut campur dalam urusan rumah tangga Mbak Bule," sahut Damar yang telah selesai memakan puding jagung buatan Shenina."Aku belum siap untuk bercerita. Mungkin lain kali saja. Karena sudah jam delapan, sebaiknya aku kembali ke rumah. Selamat malam Damar." Shenina berdiri dan keluar dari rumah Damar. Di tengah pintu Damar bertanya, "Mbak besok ingin dibawakan apa? Sekalian besok aku jalan-jalan sama Mas Bule.""Aku sedang tidak ingin makan apa-apa Mar. Terima Kasih tawarannya."***Langit di Jakarta pagi ini nampak redup. Mobil Damar sudah standby di depan sebuah hotel. Rey datang dan segera memasuki mobil."Mas Bule, mau kemana?""Terserah, keliling Jakarta sampai malam pun tidak masalah.""Oh gitu. Ya sudah jika begitu kita ke tempat wisata saja," ujar Damar setelah menghidupkan mesin."Ya." sahut Rey pendek. Dalam hati Damar membatin, "Baru sekali ini nemuin penumpang yang irit bicara dan bersikap bo
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

Bab 43. Pertemuan

Sesuai janji, pagi ini, wanita hamil itu membuat puding rasa buah leci dan buah apel. Sehubungan masih banyak sekali buah-buahan. Shenina berinisial untuk membuat salad buah saja sebagai bonus. "Selesai. Tinggal minta tolong Damar untuk mengantarkan," seru Shenina bangga atas hasil karyanya. Tangannya bergerak mengelus perutnya yang menonjol.Bibirnya berbisik, "Baby, doakan Mommy ya. Agar rezekinya semakin banyak. Do'akan juga jualan Aunty Giska semakin membludak supaya bisa melanjutkan pendidikan, oke."Shenina keluar dari rumah dan mengetuk pintu rumah Damar. Pria yang berprofesi sebagai sopir itu membukakan pintu dan sudah bersiap-siap."Eh, Mbak bule. Pesanan Mas bule sudah selesai ya?""Iya. Tolong ya, titip. Bilang saja, gratis. Jika perlu nanti akan dibuatkan lagi. Toh masih banyak bahan di Kulkas.""Mbak Bule ini seperti membuatkan bekal untuk suami saja," goda Damar membuat Shenina tersenyum masam.Damar menawarkan tumpangan. "Oh ya, Mbak Bule tidak mau ikutan ngantar? Seka
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

Bab 44. Disampingmu

Mendengar suara mantan suaminya, Shenina membalikkan badan dengan wajah cemberut. Sadar bahwa dirinya tidak akan bisa lepas memilih untuk merebahkan diri di sofa."Jika kau tidak segera membuka pintu, aku akan panggil polisi dan mengatakan bahwa kau pria psikopat yang sedang menculik wanita hamil." Lagipula berjalan menuju ke kamar Hotel Reyzain sangat melelahkan, tidak salah bila ia istirahat, bukan?Rey menyeret langkah kakinya mendekat ke arah istrinya dan berkata, "coba saja jika berani. Aku menantangmu, sayang.""Aku bukan kesayanganmu!" hardik Shen marah. Rey terkekeh, melihat wajah wanita yang dirindukan siang malam itu membuat kepalanya mendadak sembuh.Rey berlutut di depan sofa dan berujar, "Sekalipun kau menyangkalnya, tidak bisa memungkiri bahwa kau masih berstatus sebagai istri dari Reyzain. Bahkan polisi tidak akan percaya bahwa aku menculikmu."Pra itu menjeda kalimat sejenak kemudian meneruskan. "Izinkan aku berada disampingmu, Vallenzuela. Merawat Kalian berdua seumu
last updateLast Updated : 2023-09-06
Read more

Bab 45. Shenina ngambek

"Jangan gila kau Rey! Asiku hanya untuk baby bukan untukmu. Apakah kau tidak malu dengan calon anakmu sendiri yang berbagi makanan?" sentak Shenina saat kepala Rey hendak berada di dua gunung kembar sang istri yang nampak berisi.Meskipun sedikit kecewa, Rey akhirnya mengalah dan segera melajukan mobilnya menuju ke Bandara. Melihat jalanan yang tidak seperti biasanya. Shenina berujar, "kenapa kita harus ke bandara, Rey?""Kita akan kembali ke Swiss!" Shenina menatap ke arah Rey dengan aura permusuhan. Bibir tipisnya berucap, "Jangan seenaknya mengatur diriku Rey. Aku masih ingin tinggal di Indonesia.""Tapi aku ingin kau dan bayi kita berada ditempat yang seharusnya. Ini bukan negara kita, Len."Shenina menghela nafas panjang dan menatap ke arah luar jendela. Ia marah karena suaminya bertingkah semaunya.Setelah sampai, Rey segera turun sementara Shenina tetap keukeuh berada di dalam mobil."Ayolah sayang, turun. Sampai kapan kamu akan mogok ngomong?"Shen mengalihkan pandangannya ke
last updateLast Updated : 2023-09-09
Read more

Bab 46. Siapa pria itu?

Rey terpaksa menuruti keinginan ngidam sang istri. "Oke. Aku akan memasak. Tapi terserah aku ingin masakan seperti apa."Wajah Shenina berbinar ia segera memberikan hadiah berupa kecupan di bibir sang suami. Senyum Rey pun turut mengembang. Tak lupa ia membawa ponselnya untuk mencari rekomendasi memasak.Di dapur ada telur 3,1 tomat, serta selada. Ia garuk-garuk kepala karena bingung. Biasanya ia hanya merebus telur. Ia beralih pada bagian atas yang terdapat paprika hijau merah dan kuning. "Mungkin saja sang Mama sempat tinggal di apartemen ini sejak aku minggat. Tapi kira-kira makanan apa yang bisa dibuat dengan bahan seperti itu?"Menggunakan kemampuannya untuk mencari resep, pilihan jatuh pada cara membuat omelet. Gegas ia membersihkan dan memotong bahan.***"Ini, yang bisa aku persembahkan padamu, sayang," ujar Rey usai memasak omelet yang setengah gosong. Hanya diberikan hiasan selada yang tampak menggoda.Shenina memaksa seutas senyum tipis dan langsung mencicipi masakan yang
last updateLast Updated : 2023-09-14
Read more

Bab 47. Benih siapa?

"Pembohong! Mana mungkin kau Suamiku! Suamiku sudah mati sejak delapan bulan yang lalu. Omong kosong apa yang sedang kau mainkan, hah?" Bentak Cherry nyalang. Sementara lelaki itu membisikkan sesuatu yang membuat sepasang netra Cherry terbelalak sanking kagetnya."Aku adalah suami sah mu yang sesungguhnya. Malam saat kita berada di rumah sakit, ketika Fide terbaring untuk kedua kalinya, akulah yang mengucapkan sumpah pernikahan. Bukan Gladwin," jelas Glen namun Cherry menggelengkan kepala. Ia tidak akan mungkin percaya begitu saja dengan pria di hadapannya."Lantas bagaimana bisa wajahmu begitu mirip dengan Gladwin?" tanya Cherry penasaran.Pria itu mengelus pipi bayi yang baru dilahirkan dan menatap haru. Bukannya menjawab, ia justru melempar pertanyaan lain. "Apakah itu bayi perempuan kita?""Dia adalah bayiku dan Gladwin!" Bantah Cherry."Sudah aku katakan bahwa kau menikah denganku, bukan Gladwin. Jika kau ingin tahu aku siapa, maka aku akan mengatakannya. Namaku adalah Glen, aku
last updateLast Updated : 2023-09-18
Read more

Bab 48. Baby Al dan El

"Cucunya Kakek dan Nenek ganteng banget sih?" tanya Meysha seraya menggendong bayi laki-laki milik Shenina. Sementara Shen masih terbaring di brankar dan baru dua jam melahirkan dengan normal. Meskipun ia hanya ditemani oleh sang Ayah ketika lahiran. Sementara Reyzain sedang pingsan melihat darah. Hal itu membuat Shenina sedikit dongkol. Seharusnya ia ditemani oleh sang suami. Kini Wajah Rey nampak bersalah sehingga hanya menunduk kepala saja.Meysha pun jengah dengan kelakuan menantunya dan menyindir, "apakah kau tidak mau menggendong putramu sendiri, Rey?"Rey mendongak dan berucap, "A-aku takut Ma. Dia masih sangat kecil. Aku takut menjatuhkannya."Shenina memutar kedua bola matanya saking kesalnya. Suaminya memang agak lain dari suami umumnya. Biasanya para suami begitu senang melihat buah hatinya lahir kedua. Bahkan menggendong meskipun masih kaku. Sementara Reyzain justru kebalikannya."Setidaknya cium atau apa kek sama bayimu. Kau tidak penasaran dengan wajahnya?" Marah Shen.
last updateLast Updated : 2023-09-19
Read more

Bab 49. Saling mengancam

"Kenapa diam? Tidak bisa menjawab, bukan?" Cibir Cherry. Shenina menatap ke arah sang suami yang sedang mengelus pipi putranya.Rey menyahut, "Aku justru penasaran. Lelaki mana yang sudah berhasil mencuri hatimu dari Gladwin?""Ah, lupakan. Aku bisa membersihkan putriku seorang diri. Bukankah selama kehamilan aku bisa melaluinya?"Shenina mengalah, ia merebahkan diri di kasur seraya menyusui putranya. "Terserah kau saja, Cher. Kami tidak keberatan bila lelaki itu tinggal di sini. Karena kami bisa terus mengawasinya untuk bertindak yang tidak-tidak. Kurasa ada kesalahpahaman di sini."Cherry pun turut serta meletakkan bayinya di kasur. Melihat ada Rey di sana. Membuat sang istri memberikan isyarat untuk keluar dari kamar. Meskipun tidak rela, Papa muda itu akhirnya keluar dari kamarnya."Diusir dari kamar sendiri itu menyedihkan. Pokoknya lelaki itu harus tinggal di sini supaya aku tidak tidur sendirian. Enak saja!" Seru Rey kesal dan memilih untuk tidur di kamar tamu, bersebelahan den
last updateLast Updated : 2023-09-21
Read more

Bab 50. Pesta

Rona bahagia terpancar dari wajah Shenina beserta Reyzain yang sedang berpose seraya menggendong bayi Alvin. Keluarga kecil tersebut kompak mengenakan pakaian serba ungu yang dikombinasi warna abu. Para lelaki mengenakan setelan jas abu-abu, sementara perempuan mengenakan dress selutut warna ungu.Malam ini kediaman Mansion milik Barata ramai oleh para tamu undangan yang menghadiri acara pesta untuk dua bayi yang lahir disaat bersamaan. Dekorasi pesta terlihat glamor dengan adanya hiasan lampu, bunga warna ungu, ornamen kupu-kupu, serta balon. Adapun nama dua bayi yang tertera di dinding yang ditempel dengan kain abu-abu. Sementara Cherry juga tampak bahagia karena bisa berfoto bersama sang suami, Glen dan juga putrinya.Kebahagiaan tersebut sangat penting baginya karena ia khawatir bahwa papa mertuanya tidak menyukai Glen karena wajah yang begitu persis dengan Gladwin."Terimakasih banyak kepada para hadirin yang sudah datang dalam acara pesta cucu-cucu saya. Semoga, keduanya selalu
last updateLast Updated : 2023-09-25
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status