Beranda / Pernikahan / Terjerat dendam pernikahan / Bab 41. Baru sadar kehilangan

Share

Bab 41. Baru sadar kehilangan

Penulis: Bait Rindu
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-31 21:51:55

Rey tiba di Jakarta dan segera mencari penginapan di hotel. Ia melakukan segala sesuatu sendiri. Di dalam hotel, ia berdiri didekat jendela kaca seraya memasukkan kedua tangan di saku, sementara mata elangnya menatap lalu-lalang kendaraan yang lewat. Gemerlap lampu malam membuat pemandangan kian mempesona.

"Vallen sayang kapan aku bisa berjumpa denganmu lagi?"

"Aku tidak akan sanggup untuk kehilanganmu. Aku memang Suami yang brengsek. Meskipun di ujung dunia sekalipun, aku akan tetap mencarimu. Bagaimana kabar bayi kita? Apakah kalian berdua baik-baik saja?" tanyanya yang dijawab oleh angin.

Angin bertiup kencang, langit malam kian pekat. Tak berselang lama suara gemuruh Guntur dan petir saling bersahutan. Rey menutup gorden. Ia duduk di bibir ranjang menatap foto pernikahan paksa antara dirinya dan Vallenzuela.

"Semoga aku bisa menemukan dirimu secepatnya," bisik pria bernetra elang, kemudian merebahkan tubuhnya di ranjang. Menatap langit kamar lalu memejamkan mata sebab lelah melaku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat dendam pernikahan   Bab 42. Sekeranjang buah.

    "Ya terserah mbak Bule sih, mau curhat atau nggak. Lagipula aku tidak mau terlalu ikut campur dalam urusan rumah tangga Mbak Bule," sahut Damar yang telah selesai memakan puding jagung buatan Shenina."Aku belum siap untuk bercerita. Mungkin lain kali saja. Karena sudah jam delapan, sebaiknya aku kembali ke rumah. Selamat malam Damar." Shenina berdiri dan keluar dari rumah Damar. Di tengah pintu Damar bertanya, "Mbak besok ingin dibawakan apa? Sekalian besok aku jalan-jalan sama Mas Bule.""Aku sedang tidak ingin makan apa-apa Mar. Terima Kasih tawarannya."***Langit di Jakarta pagi ini nampak redup. Mobil Damar sudah standby di depan sebuah hotel. Rey datang dan segera memasuki mobil."Mas Bule, mau kemana?""Terserah, keliling Jakarta sampai malam pun tidak masalah.""Oh gitu. Ya sudah jika begitu kita ke tempat wisata saja," ujar Damar setelah menghidupkan mesin."Ya." sahut Rey pendek. Dalam hati Damar membatin, "Baru sekali ini nemuin penumpang yang irit bicara dan bersikap bo

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-05
  • Terjerat dendam pernikahan   Bab 43. Pertemuan

    Sesuai janji, pagi ini, wanita hamil itu membuat puding rasa buah leci dan buah apel. Sehubungan masih banyak sekali buah-buahan. Shenina berinisial untuk membuat salad buah saja sebagai bonus. "Selesai. Tinggal minta tolong Damar untuk mengantarkan," seru Shenina bangga atas hasil karyanya. Tangannya bergerak mengelus perutnya yang menonjol.Bibirnya berbisik, "Baby, doakan Mommy ya. Agar rezekinya semakin banyak. Do'akan juga jualan Aunty Giska semakin membludak supaya bisa melanjutkan pendidikan, oke."Shenina keluar dari rumah dan mengetuk pintu rumah Damar. Pria yang berprofesi sebagai sopir itu membukakan pintu dan sudah bersiap-siap."Eh, Mbak bule. Pesanan Mas bule sudah selesai ya?""Iya. Tolong ya, titip. Bilang saja, gratis. Jika perlu nanti akan dibuatkan lagi. Toh masih banyak bahan di Kulkas.""Mbak Bule ini seperti membuatkan bekal untuk suami saja," goda Damar membuat Shenina tersenyum masam.Damar menawarkan tumpangan. "Oh ya, Mbak Bule tidak mau ikutan ngantar? Seka

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-05
  • Terjerat dendam pernikahan   Bab 44. Disampingmu

    Mendengar suara mantan suaminya, Shenina membalikkan badan dengan wajah cemberut. Sadar bahwa dirinya tidak akan bisa lepas memilih untuk merebahkan diri di sofa."Jika kau tidak segera membuka pintu, aku akan panggil polisi dan mengatakan bahwa kau pria psikopat yang sedang menculik wanita hamil." Lagipula berjalan menuju ke kamar Hotel Reyzain sangat melelahkan, tidak salah bila ia istirahat, bukan?Rey menyeret langkah kakinya mendekat ke arah istrinya dan berkata, "coba saja jika berani. Aku menantangmu, sayang.""Aku bukan kesayanganmu!" hardik Shen marah. Rey terkekeh, melihat wajah wanita yang dirindukan siang malam itu membuat kepalanya mendadak sembuh.Rey berlutut di depan sofa dan berujar, "Sekalipun kau menyangkalnya, tidak bisa memungkiri bahwa kau masih berstatus sebagai istri dari Reyzain. Bahkan polisi tidak akan percaya bahwa aku menculikmu."Pra itu menjeda kalimat sejenak kemudian meneruskan. "Izinkan aku berada disampingmu, Vallenzuela. Merawat Kalian berdua seumu

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-06
  • Terjerat dendam pernikahan   Bab 45. Shenina ngambek

    "Jangan gila kau Rey! Asiku hanya untuk baby bukan untukmu. Apakah kau tidak malu dengan calon anakmu sendiri yang berbagi makanan?" sentak Shenina saat kepala Rey hendak berada di dua gunung kembar sang istri yang nampak berisi.Meskipun sedikit kecewa, Rey akhirnya mengalah dan segera melajukan mobilnya menuju ke Bandara. Melihat jalanan yang tidak seperti biasanya. Shenina berujar, "kenapa kita harus ke bandara, Rey?""Kita akan kembali ke Swiss!" Shenina menatap ke arah Rey dengan aura permusuhan. Bibir tipisnya berucap, "Jangan seenaknya mengatur diriku Rey. Aku masih ingin tinggal di Indonesia.""Tapi aku ingin kau dan bayi kita berada ditempat yang seharusnya. Ini bukan negara kita, Len."Shenina menghela nafas panjang dan menatap ke arah luar jendela. Ia marah karena suaminya bertingkah semaunya.Setelah sampai, Rey segera turun sementara Shenina tetap keukeuh berada di dalam mobil."Ayolah sayang, turun. Sampai kapan kamu akan mogok ngomong?"Shen mengalihkan pandangannya ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-09
  • Terjerat dendam pernikahan   Bab 46. Siapa pria itu?

    Rey terpaksa menuruti keinginan ngidam sang istri. "Oke. Aku akan memasak. Tapi terserah aku ingin masakan seperti apa."Wajah Shenina berbinar ia segera memberikan hadiah berupa kecupan di bibir sang suami. Senyum Rey pun turut mengembang. Tak lupa ia membawa ponselnya untuk mencari rekomendasi memasak.Di dapur ada telur 3,1 tomat, serta selada. Ia garuk-garuk kepala karena bingung. Biasanya ia hanya merebus telur. Ia beralih pada bagian atas yang terdapat paprika hijau merah dan kuning. "Mungkin saja sang Mama sempat tinggal di apartemen ini sejak aku minggat. Tapi kira-kira makanan apa yang bisa dibuat dengan bahan seperti itu?"Menggunakan kemampuannya untuk mencari resep, pilihan jatuh pada cara membuat omelet. Gegas ia membersihkan dan memotong bahan.***"Ini, yang bisa aku persembahkan padamu, sayang," ujar Rey usai memasak omelet yang setengah gosong. Hanya diberikan hiasan selada yang tampak menggoda.Shenina memaksa seutas senyum tipis dan langsung mencicipi masakan yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-14
  • Terjerat dendam pernikahan   Bab 47. Benih siapa?

    "Pembohong! Mana mungkin kau Suamiku! Suamiku sudah mati sejak delapan bulan yang lalu. Omong kosong apa yang sedang kau mainkan, hah?" Bentak Cherry nyalang. Sementara lelaki itu membisikkan sesuatu yang membuat sepasang netra Cherry terbelalak sanking kagetnya."Aku adalah suami sah mu yang sesungguhnya. Malam saat kita berada di rumah sakit, ketika Fide terbaring untuk kedua kalinya, akulah yang mengucapkan sumpah pernikahan. Bukan Gladwin," jelas Glen namun Cherry menggelengkan kepala. Ia tidak akan mungkin percaya begitu saja dengan pria di hadapannya."Lantas bagaimana bisa wajahmu begitu mirip dengan Gladwin?" tanya Cherry penasaran.Pria itu mengelus pipi bayi yang baru dilahirkan dan menatap haru. Bukannya menjawab, ia justru melempar pertanyaan lain. "Apakah itu bayi perempuan kita?""Dia adalah bayiku dan Gladwin!" Bantah Cherry."Sudah aku katakan bahwa kau menikah denganku, bukan Gladwin. Jika kau ingin tahu aku siapa, maka aku akan mengatakannya. Namaku adalah Glen, aku

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-18
  • Terjerat dendam pernikahan   Bab 48. Baby Al dan El

    "Cucunya Kakek dan Nenek ganteng banget sih?" tanya Meysha seraya menggendong bayi laki-laki milik Shenina. Sementara Shen masih terbaring di brankar dan baru dua jam melahirkan dengan normal. Meskipun ia hanya ditemani oleh sang Ayah ketika lahiran. Sementara Reyzain sedang pingsan melihat darah. Hal itu membuat Shenina sedikit dongkol. Seharusnya ia ditemani oleh sang suami. Kini Wajah Rey nampak bersalah sehingga hanya menunduk kepala saja.Meysha pun jengah dengan kelakuan menantunya dan menyindir, "apakah kau tidak mau menggendong putramu sendiri, Rey?"Rey mendongak dan berucap, "A-aku takut Ma. Dia masih sangat kecil. Aku takut menjatuhkannya."Shenina memutar kedua bola matanya saking kesalnya. Suaminya memang agak lain dari suami umumnya. Biasanya para suami begitu senang melihat buah hatinya lahir kedua. Bahkan menggendong meskipun masih kaku. Sementara Reyzain justru kebalikannya."Setidaknya cium atau apa kek sama bayimu. Kau tidak penasaran dengan wajahnya?" Marah Shen.

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-19
  • Terjerat dendam pernikahan   Bab 49. Saling mengancam

    "Kenapa diam? Tidak bisa menjawab, bukan?" Cibir Cherry. Shenina menatap ke arah sang suami yang sedang mengelus pipi putranya.Rey menyahut, "Aku justru penasaran. Lelaki mana yang sudah berhasil mencuri hatimu dari Gladwin?""Ah, lupakan. Aku bisa membersihkan putriku seorang diri. Bukankah selama kehamilan aku bisa melaluinya?"Shenina mengalah, ia merebahkan diri di kasur seraya menyusui putranya. "Terserah kau saja, Cher. Kami tidak keberatan bila lelaki itu tinggal di sini. Karena kami bisa terus mengawasinya untuk bertindak yang tidak-tidak. Kurasa ada kesalahpahaman di sini."Cherry pun turut serta meletakkan bayinya di kasur. Melihat ada Rey di sana. Membuat sang istri memberikan isyarat untuk keluar dari kamar. Meskipun tidak rela, Papa muda itu akhirnya keluar dari kamarnya."Diusir dari kamar sendiri itu menyedihkan. Pokoknya lelaki itu harus tinggal di sini supaya aku tidak tidur sendirian. Enak saja!" Seru Rey kesal dan memilih untuk tidur di kamar tamu, bersebelahan den

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21

Bab terbaru

  • Terjerat dendam pernikahan   Bab 58. Membujuk

    Rey mengelus leher belakangnya dan menyahut, "Hanya sekedar kenalan saja, Ken.""Selama sebulan ini, Tuan Rey kemana?" tanya Ken. "Aku sedang ada urusan bisnis Ken," Balas pemilik netra elang sekadarnya. Sang ajudan menimpali, "Tuan Yakin tidak sedang berbohong? Urusan penting apa itu? Sebab kesibukkan bisnis Tuan sudah diambil alih papa tuan. Tuan Darwin dan nyonya Monik kembali terjun ke perusahaan yang Tuan Rey kelola.""Aku, berbohong? Apakah wajah tampanku ini seperti orang penipu, Ken?" Rey terlihat marah membuat Ken tersenyum. "Tuan tidak bisa berbohong padaku. Pasti sebuah rahasia besar yang kini menimpa Tuan hingga tak pernah pulang. Benarkan?""Hah, kau sok tahu."Ken kemudian melanjutkan. "Aku sangat mengenal siapa tuan Reyzain. Nona Shen bahkan menghilang dari rumah tuan Barata karena melihat foto tuan bersama perempuan lain yang sedang sama-sama polos berada di dalam selimut yang sama.""Apaaa?!" teriak Rey terkejut dengan suara lantang. Lalu buru-buru membungkam mulut

  • Terjerat dendam pernikahan   Bab 57. Di rumah sakit yang sama

    Ken ingin berucap, namun Barata mengusir dengan gerakan tangan. Membuat ajudan menantunya hanya bisa menurut dengan perasaan yang tak terduga. Ken segera membopong Meysha dan meminta calon istrinya untuk membukakan pintu rumah dan mobil. "Kita bawa nyonya ke rumah sakit saja, Gis," ujar Ken dan diberikan anggukan oleh Giska. Reyzain yang melihat dari teropong pun segera turun dari Villa guna memasuki Mansion Barata. "Ayah mertua, ayah!" teriak Rezain berang. Ia kesal sedari tadi diabaikan. Apalagi tidak nampak tanda-tanda Shenina dan Alvin. Padahal ia sangat merindukan keduanya. "Ayah. Dimana kau sembunyikan istri dan anakku!" seru Reyzain lagi kemudian menaiki tangga guna mencarinya di kamar. Namun, tak ada siapa-siapa. Kakinya ia ayunkan menuju ruang baca sebab hanya ruangan itu yang tak bisa dijangkau oleh penglihatannya lewat teropong. Ia langsung saja masuk sebab pintu sudah terbuka. Rey yang sedang tersulut amarah pun bertanya, "Ayah, kenapa ayah berbohong padaku, hah? Buk

  • Terjerat dendam pernikahan   Bab 56. Barata bersikap aneh

    "Apakah kau sudah memikirkannya Shen? Tinggal di panti bersama bayi Al?" tanya Ezra sekali lagi. Shenina mengangguk mantap. "Benar Ez. Aku tumbuh besar di sana. Lagipula ibu panti sudah sangat tua. Jika bukan karena kau yang memberikan donatur tetap mungkin panti itu sudah lama dirobohkan. Jadi, bantu aku ya, please?"Shenina sampai menyatukan kedua tangannya di depan dada sebagai tanda permohonan. Ezra sangat mencintai wanita di hadapannya. Ia berpikir jika bisa menuruti Shen bisa merebutnya dari Rey secara halus. "Akan aku pertimbangkan. Sebab ada beberapa resiko yang nantinya akan kau tanggung. Sekarang sarapanlah, kasihan bayimu bila tidak sarapan.""Oke. Aku akan meminjam dapur, dan kau jaga Alvin sebentar ya," kata Shen seraya bangkit dari duduk. Ezra hanya tersenyum saja sebagai jawaban. "Hai baby Al. Panggil aku ayah nanti ya? Sebab sebentar lagi kita akan menjadi pasangan anak dan ayah yang sempurna," kelakar Ezra berbicara pada Al yang sedang memejamkan mata disertai isap

  • Terjerat dendam pernikahan   Bab 55. Rencana

    "Mas, sebaiknya katakan apa rencanamu," sergah Meysha yang membuka pintu perpustakaan secara kasar. Barata segera mengganti layar laptop menjadi grafik pendapatan rumah sakit dan hotel guna membandingkan profit. "Memangnya apa yang aku lakukan, Mey?" "Sikap Mas Bara begitu berbeda hari ini, pasti Mas menyembunyikan sesuatu," tuduh sang istri dan Bara tak menanggapi. Hal itu membuat Meysha sangat kesal. "Oke, jika tidak ingin berkata jujur, malam ini tidurlah sendiri dan jangan coba merengek!""Iya, Mas rencananya mau lembur," jawab Barata santai, membuat sang istri gregetan dan menghentakkan kakinya sebab sangat kesal. Jadi ia memilih menengok cucunya. "Shen, boleh gendong baby Alvin?" tanya Meysha ketika memasuki kamar anaknya. Shenina yang duduk di pinggiran ranjang, sedang menyusui anaknya pun semakin erat mendekap baby Al. Ia begitu takut sebab sang ayah tadi sudah memisahkan keduanya. Shenina menggelengkan kepalanya. "Jangan ambil anakku, Ma. Jangan pisahkan kami," jawab Sh

  • Terjerat dendam pernikahan   Bab 54. Jangan pisahkan

    "Kenapa papa bilang begitu, aku yakin Rey tidak akan mungkin menghianatiku. Aku tahu siapa suamiku, pa. aku mohon jangan pisahkan kami," mohon Shen seraya menangkupkan kedua tangannya di depan dada.Barata masih saja keukeuh meminta sang anak untuk berpisah. "Jika kau tidak mau berpisah dengan Rey. Maka jangan harap bisa menemui putramu lagi!"Bara mengambil paksa bayi yang ada di box dan membawa pergi entah kemana. Shen hanya bisa meruang sejadi-jadinya. rinai hujan di pipinya begitu deras. Monik juga tidak menduga bahwa sahabatnya tega memisahkan ibu dan anak. "Apakah Bara itu sudah tidak waras! Memisahkan Shenina dengan bayinya. Benar-benar tidak masuk akal! Dasar kakek tua gila" umpat Monik dengan amarah yang begitu kentara. Ia segera membantu menantunya untuk berdiri. Memeluknya serta mengelus punggung Shenina guna menenangkan. "Shen, jangan pikirkan hal-hal yang tidak penting. Mama percaya bahwa Bara tidak akan menyakiti cucunya sendiri. Mengenai Rey, mama meminta maaf. Karena

  • Terjerat dendam pernikahan   Bab 53. Pisah saja

    Mendengar perkataan Ken, orang-orang yang berada di ruang makan menghentikan aksi sarapan. Shen terhenyak. Padahal niatnya adalah untuk menjodohkan Ezra dengan Giska."Gis, kalian berdua sudah saling mencintai ya setelah Ken menjemput ke Indonesia? Wah, padahal baru seminggu yang lalu, lho," goda Shen membuat Giska kikuk.Wanita asal Indonesia itu berkata, "Hahaha, sepertinya Mas Ken salah makan obat Mbak Bule, makanya pagi-pagi begini melawak. Kan Giska pengen melanjutkan pendidikan dulu, baru nikah."Ken sungguh kecewa, artinya dia sedang ditolak sekarang? Jadi ia pergi begitu saja dari ruangan tanpa sepatah katapun."Ken marah sepertinya, ayo segera bujuk dia." Giska berupaya tersenyum, "Biarkan saja Mbak Bule, mungkin mas Ken pengen sendiri."Ezra pun ikut berkomentar, "jadi, Ken itu siapanya kamu, Gis?"Giska menjawab kaku. "Bukan siapa-siapa Mas Ezra.""Kalian berdua sudah saling mengenal?" tanya Shen penasaran. "Dulu, Giska sempat bekerja di rumahku yang ada di Jakarta. Terny

  • Terjerat dendam pernikahan   Bab 52. Rencana licik Ezra

    Ezra membaringkan bayi mungil itu dengan hati-hati. Shen bernafas lega dan mengucapkan terima kasih."Jika begitu aku turun dulu ya, takutnya Rey tiba-tiba datang dan malah salah paham. Tahu sendiri gimana posesifnya si Rey. Dulu saja kami menyukai wanita yang sama.""Oh, tidak masalah bila dahulu ia mencintai wanita lain. Sekarang kan aku sudah menjadi istrinya yang dicintainya," sahut Shen bangga."Aku juga turut bahagia. Oh ya selamat malam, Len. Bila butuh bantuan kau bisa turun memanggilku."Shen hanya merespon dengan anggukan. Ezra segera menutup pintu diiringi seringai yang menakutkan."Bila kau tak bisa kudapatkan dengan cara halus, masih ada cara lainnya untuk membuat kalian berdua salah paham."***Tengah malam ketika semua orang terlelap, Ezra diam-diam mengendap untuk ke ruang belakang rumah yang tak terawat. Dengan menggunakan masker, otomatis ia tidak akan ketahuan. Sebuah cairan dioleskan sapu tangan. Membuka pintu yang gelap. Rey pun memicingkan mata guna melihat siapa

  • Terjerat dendam pernikahan   Bab 51.Kedatangan Ezra

    Pria berpakaian serba hitam itu menyeret tubuh Rey ke halaman belakang rumah. Ada sebuah gedung tua yang tidak pernah digunakan. Pria itu mengikat tubuh Reyzain pada tiang dan menyumpal mulutnya dengan kain agar tidak berteriak.Pria berpakaian serba hitam tersebut segera keluar dari gudang dan menuju toilet untuk melepaskan masker. Netra hitamnya berbinar tatkala melihat wajahnya di depan cermin."Vallenzuela, meskipun kau sudah pernah melahirkan. Namun aku akan tetap mencintaimu."Ia segera keluar dari toilet dan memberikan sebuah kado untuk wanita yang dicintainya."Vallen?" Shenina yang mendengar suara yang begitu familiar segera menoleh ke arah kiri. Mata kelabunya berkaca-kaca saat tahu siapa yang datang."Ezraaa! Ya ampun sudah lama sekali ya aku tidak melihatmu. Apa kabar?"Ezra tersenyum dan menyahut, "Tentu saja aku baik. Oh ya, dapat salam dari ibu panti dan anak-anak. Maaf baru tahu jika kau mengadakan pesta.""Tidak masalah, Ez. Sebaiknya kita duduk dulu," ajak Shenina s

  • Terjerat dendam pernikahan   Bab 50. Pesta

    Rona bahagia terpancar dari wajah Shenina beserta Reyzain yang sedang berpose seraya menggendong bayi Alvin. Keluarga kecil tersebut kompak mengenakan pakaian serba ungu yang dikombinasi warna abu. Para lelaki mengenakan setelan jas abu-abu, sementara perempuan mengenakan dress selutut warna ungu.Malam ini kediaman Mansion milik Barata ramai oleh para tamu undangan yang menghadiri acara pesta untuk dua bayi yang lahir disaat bersamaan. Dekorasi pesta terlihat glamor dengan adanya hiasan lampu, bunga warna ungu, ornamen kupu-kupu, serta balon. Adapun nama dua bayi yang tertera di dinding yang ditempel dengan kain abu-abu. Sementara Cherry juga tampak bahagia karena bisa berfoto bersama sang suami, Glen dan juga putrinya.Kebahagiaan tersebut sangat penting baginya karena ia khawatir bahwa papa mertuanya tidak menyukai Glen karena wajah yang begitu persis dengan Gladwin."Terimakasih banyak kepada para hadirin yang sudah datang dalam acara pesta cucu-cucu saya. Semoga, keduanya selalu

DMCA.com Protection Status