Semua Bab Terjerat dendam pernikahan: Bab 31 - Bab 40

58 Bab

Bab 31. Mommy baru

Cherry, Glad, Shen bahkan Abigail pun terkejut mendengar permintaan konyol dari Fide. "Kau kenapa sayang, sebaiknya habiskan saja makan siangnya. Tidak baik menyisakan," ujar Gladwin tapi tatapan matanya tajam ke arah Cherry. Sementara yang ditatap tidak begitu memperhatikan."Jawab dulu pertanyaan Fide, Miss Cherry."Cherry garuk-garuk kepala karena bingung. Bagaimana bisa dirinya dilamar oleh anak duda yang sombong? Akhirnya dia menolak secara halus. "Hahaha, Fide, kau ada-ada saja. Menikah tidak sesederhana itu. Lagipula Miss Cherry sudah memiliki calon suami. Sebaiknya Fide tanya dulu pada Ayahnya jika ingin menjodohkan."Shen tidak ingin ikut campur dalam urusan yang bukan ranahnya. Ia mengajak Abigail untuk tidur siang atau belajar."Apakah Miss Cherry tidak sayang dengan Fide?" tanya bocah itu murung. Kepalanya tertunduk. Sebenarnya Cherry telah putus dengan kekasihnya karena kasus perselingkuhan dengan menghamili adiknya sendiri. Namun harga dirinya juga dipertaruhkan di sini
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-06
Baca selengkapnya

Bab 32. Rey operasi!

Cherry melotot, Glad buru-buru berucap, "Oke, Nanti Ayah dan Mommy akan membuat adik untuk Fide. Fide mau berapa?""Tiga aja tidak usah banyak-banyak," jawab bocah tersebut membuat Cherry benar-benar melongo. Glad terpaksa mengangguk kaku. "Oke. Tapi bikin adik itu tidak gampang ya, Fide. Jadi harap bersabar.""Siap. Kata teman Fide, Ayah dan Mommy harus sering bercinta sehingga akan tumbuh adek bayi.""Sayang, hal seperti itu tidak baik dibicarakan oleh anak-anak. Siapa yang bercerita tentang seperti itu?" tanya Cherry merasa bila aura di sekeliling ruangan menjadi mencekam karena tatapan sang suami."Bobby, Mommy. Kan adiknya sudah dua, katanya sih dia tanya sama orang tuanya. Jadi Fide hanya tahu cerita sepintas dari Boby. Maafkan Fide ya Mom." "Oke, tapi lain kali jangan bicara seperti itu. Tidak baik sayang. Mengerti?""Mengerti Mommy. Besok Fide pulang ya? Soalnya tidak betah berada di rumah sakit kakek. Bau obat."***Temaram malam mulai menyapa, Shen sedang asyik memakan ruja
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-06
Baca selengkapnya

Bab 33. Kecurigaan Barata

"oh, itu tadi karena beberapa suster berkata jika menantu Barata mengalami kecelakaan." Elak Glad. Barata tidak percaya begitu saja. Ia belum mengenalkan suami anaknya ke publik. Jikapun ada mengenal adalah dari pihak keluarga terdekat saja."Benarkah? Jika begitu kembalilah ke kamar Fide. Temani juga istri barumu. Jangan sampai dia kesepian. Nikmatilah malam pertama kalian di rumah sakit," ujar Barata seraya menepuk pundak Glad. Meskipun curiga, ia akan mengetahui nanti. Yang utama adalah menjaga menantunya.Glad pun pamit undur diri seraya tersenyum kecut. Tangannya terkepal, hal itu ditangkap sekilas oleh Barata. Setelah Glad menghilang dari pandangannya. Ia mengirimkan pesan kepada seseorang.[ Cari tahu apa yang terjadi dengan Glad serta Rey! Aku ingin tahu kebenarannya ][ Baik Tuan. Kami laksanakan. ]"Mas, bagaimana bila Rey tidak bangun?"Barata mendekat dan menggenggam erat tangan istrinya guna menenangkan. "Kita tunggu saja. Sebaiknya kita pulang untuk menghindari kecurigaa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-07
Baca selengkapnya

Bab 34. Tiga bulan 

aTidak terasa waktu cepat berlalu, Shenina sekarang sudah hamil empat bulan. Namun sayang, tubuhnya semakin kurus saat ia terus menerus berderai air mata di samping suaminya, Reyzain yang sedang koma. "Rey, bangunlah. Bukankah kau ingin melihat perkembangan bayi kita, Hmmm?" tanya Shen masih dengan isak kepedihan.Shenina geram pada orangtuanya saat ia memergoki Meysha dan Barata sedang bersama di ruang inap suaminya. Ia mendapat foto dari nomor tidak kenal dan mencoba mencari tahu kebenarannya. Ingatannya melayang pada kejadian tiga bulan yang lalu. Dikala senja, Shenina membaca novel kesukaan di tempat ayunan. Tiba-tiba, ponselnya berbunyi menandakan adanya notifikasi pesan masuk. Tangan kirinya meraih ponsel sementara netra kelabunya tertuju pada deretan kalimat.Tetapi saat membingkai sebuah foto di ponsel. Netranya terbelalak. Iris kelabu itu berkaca-kaca. "Tidak mungkin! Ini pasti salah! Rey tidak mungkin sedang sekarat! Ini pasti editan," sangkalnya sambil menutup sebelah mu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-08
Baca selengkapnya

Bab 35. Hilang ingatan

Barata terkesiap mendengar penuturan dari menantunya. "Apakah kamu tidak tahu siapa aku?" tanya Bara sekali lagi.Reyzain menggeleng kepalanya berkali-kali dan menjawab, "Tidak. Saya tidak tahu anda ini siapa!"Bara menekan tombol merah yang mendasarkan ada darurat di ruangan inap Rey sehingga dokter yang memeriksanya berlari. Dan ia tercengang saat menatap pemilik rumah sakit itu berdiri di depan jendela besar. Sementara pasien duduk santai seraya bersandar di kepala ranjang."Jika begitu saya akan memeriksa anda Tuan Rey.""Anda tahu nama saya–," potong Rey cepat dan diberikan anggukkan oleh dokter. Pria berjas putih itu melakukan serangkaian pemeriksaan."Tuan Bara. Menantu anda sudah bisa memulai masa komanya. Namun, disayangkan bahwa sebagian memori hilang. Saat ini saya belum bisa memastikan apakah hanya sementara waktu atau permanen. Pasien masih dalam pemantauan. Sekali lagi selamat."Bara hanya berdehem. Dokter undur diri. Meysha yang mendapat telpon jika Rey bangun segera m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-09
Baca selengkapnya

Bab 36. Shenina kabur

"Lepaskan aku, Rey! Kau membuatku kesusahan dalam bernapas," Tutur Shenina yang merasa dekapan erat sang suami.Rey seperti kecanduan akan tubuh istrinya. Sehingga ia ingin kembali mengulang kejadian barusan. Wanita yang sedang hamil empat bulan itu menolak."Jangan teruskan, Rey! Kau berhak dihukum karena mengatakan hal yang begitu menyakiti perasaanku. Sekarang kita impas, bukan? Kau menikah denganku hanya karena kesalahan yang tidak disengaja. Lalu kau dengan tidak tahu malu menikmati tubuhku secara cuma-cuma. Apakah kau pikir aku serendah itu, hah?" tanya Shen berani.Shenina tidak bisa mengontrol emosi. Yang ada dirinya begitu muak dengan kehidupan rumah tangga yang sedang dijalani. Sekalipun ia berusaha untuk baik-baik saja, tidak bisa. Dirinya kali ini benar-benar sudah tidak sanggup lagi menahan diri. Yang dia pikirkan adalah kedamaian seperti dulu.Ia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan secara pelan-pelan dan menegaskan dengan tangan yang terkepal. "Bila memang kau in
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-10
Baca selengkapnya

Bab 37.Makan Bakso

Barata pulang ke Mansion dengan wajah lelah. Sementara itu sang istri nampak murung setelah seharian tidak melihat putrinya. Bara menyentuh pundak sang istri yang sedang melamun di bibir ranjang yang sedang mendekap sebuah foto."Sayang, Hei. Apakah kau baik-baik, saja?" Meysha tak bergeming. Lebih tepatnya jiwanya entah berada di mana. Sementara air matanya tak kunjung mereda. Membuat pria yang berusia empat puluh tujuh tahun biru membawanya ke dalam pelukan."Bersabarlah Sayang, kita akan menemukan Shenina kembali," bisik Bara seraya mengecup ubun-ubun istrinya.Sementara itu, Rey pulang ke Swiss dan memilih tinggal di apartemen miliknya. Ken datang dan memberikan informasi."Selamat malam Tuan Rey. Saya ingin memberikan informasi bahwa nona Shenina kabur dari rumah Tuan Barata dan dia sedang mencari keberadaan putrinya.""Apakah aku begitu kejam dengan istriku sendiri, Ken?" tanya Rey tidak nyambung. SebenarnyaSang asisten ingin berterus terang. Hanya saja egonya ditahan demi men
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-22
Baca selengkapnya

Bab 38. Mencari pekerjaan

Setelah mencicipi makanan khas Indonesia tersebut, kini Shenina terbiasa makan hanya dengan Bakso. Terbesit dalam pikiran bila ia ingin membuat sendiri saja guna menghemat pengeluaran.Perut buncitnya sudah bertambah, tak terasa seminggu sudah pemilik iris kelabu itu tinggal di rumah sewa dengan beberapa tetangga yang julid. Sesungguhnya, hal itu tidak membuat nyaman sehingga Shenina jarang keluar rumah. Meskipun begitu ia berusaha untuk tetap ramah."Aku belum memeriksa kandungan… Baby sabar ya, mommy akan mencari pekerjaan di sekitar sini. Bila uangnya cukup, nanti kita pergi ke dokter ya?" tanyanya dengan mengelus perutnya sejenak sebelum memulai aktivitas membuat adonan Bakso. Ia mempelajari cara pembuatan lewat YouTube. "Bila Mommy tidak mendapatkan pekerjaan, mungkin bisa buka usaha sendiri seperti Bakso bakar. Lagipula banyak anak-anak di sekitar rumah sewa mungkin saja mereka suka. Doakan mommy ya, Baby," gumam Shen berharap anaknya dapat mengerti.Jam menunjukkan pukul sete
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-24
Baca selengkapnya

Bab 39. Bule jualan Es Boba

Giska melihat keseriusan dari wajah wanita hamil di hadapannya. Ia merasa terenyuh sehingga mengangguk kepala. Shenina merasa mendapat jackpot, ia menabrak tubuh wanita berkulit sawo matang itu kedalam pelukan."Thanks you so Much, Giska. I'm happy. Maybe this is my first experience. But, i will try.""You're welcome. Mbak Bule bisa bekerja besok pagi mulai jam 10.00.""Oke. Jika begitu aku akan kembali ke rumah. Kebetulan hanya berjalan sepuluh menit saja. Hitung-hitung latihan," ucap Shen seraya berdiri."Memangnya usia kandungan Mbak Bule sudah berapa? Kok sepertinya sudah gede banget.""Aku belum memeriksa kandungan. Diperkirakan masih memasuki usia 5 bulan.""Hmmm, tapi jika capek Mbak bilang ya. Jika tidak mbak akan saya pecat," Ancam Giska membuat Shenina tertersenyum."Aku akan bekerja lebih baik sehingga kamu tidak akan merugi!"***Shenina sampai di rumah sewanya dan langsung saja duduk di kursi sofa seraya menghidupkan kipas angin. Ia menyeka keringat di wajahnya yang bercu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-27
Baca selengkapnya

Bab 40. Merindu

Shenina segera meraih cermin kecil yang senantiasa dibawa Giska. Shenina pun shock karena adanya bintik-bintik merah di bagian wajahnya. Sebisa mungkin ia mampu mengontrol diri dengan berkata, "Oh, mungkin saja ini karena alergi makanan.""Mbak Bule sebaiknya pergi ke dokter deh. Takutnya kenapa-kenapa. Mana cuaca panas kek gini, Giska khawatir lho. Mbak Bule ke rumah sakit ya?" paksa Giska namun Shenina menggeleng.Dia baru bekerja sebentar, masa harus istirahat lagi? Pikir Shenina bermonolog. Ia tersenyum dan membujuk, "Percayalah, semua akan baik-baik saja. Lagipula hanya sedikit kok.""Ya sudah. Kalo gitu, mbak Bule coba istirahat dulu. Biar Giska yang melayani pembeli. Mbak press tutup cupnya saja nanti.""Oke. Jika kamu maksa. Tapi jika aku bantuin sampai dagangan habis jangan menolak!" Ancam Shenina balik membuat Giska mendengus."Semerdeka Mbak bule saja deh.Shenina tertawa, bersama Giska sehari sudah membuat moodnya membaik. Ia mengelus perutnya yang menonjol. Batinnya berb
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-28
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status