Home / Romansa / Istri Sah, sang Presdir Dingin / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Istri Sah, sang Presdir Dingin: Chapter 161 - Chapter 170

188 Chapters

Bab 161

Sampai saat ini, Tasya baru menyadari bahwa dia belum pernah melupakan Angkasa selama enam tahun terakhir. Tidak peduli bagaimana laki-laki ini telah menyakitinya, jika hari ini dihadapkan sebelum kematiannya, dia menjadi benar-benar takut kalau akan ditinggal pergi olehnya seperti ini. Kemudian di dunia ini, tidak ada lagi laki-laki bernama Angkasa yang dia kenal.Ternyata selama enam tahun terakhir ini, bukan hanya kebencian yang menghantuinya, melainkan perasaan cinta yang semakin bertumbuh. Air mata Tasya menetesi wajah Angkasa, setelah itu dia menyadari bahwa Angkasa sudah melepaskan tangannya.Tasya berseru dengan keras. "Angkasa! Bangun! Bangunlah!" Jantung Tasya hampir berhenti berdetak."Aku katakan padamu, kamu tidak hanya memiliki seorang putra. Jika kamu sekarang mati, kamu tidak akan bisa melihat putrimu! Apakah kamu tahu bahwa putrimu masih berjuang untuk hidup! Dia masih begitu kecil, lahir dengan penyakit yang serius, tapi dia masih bertahan hidup. Bagaimana mungkin ora
last updateLast Updated : 2023-11-21
Read more

Bab 162

Angkasa tidak berharap untuk didengar oleh Tasya, tapi tiba-tiba dia berbalik dan datang dengan cepat kearahnya.Tasya menundukkan tubuhnya, dengan lembut bertanya. "Ada apa? Apakah ada bagian yang merasa tidak enak?""Tidak." Sebenarnya Angkasa sekarang merasa tidak enak seluruh badan. Tenggorokannya terasa panas, juga dadanya terasa lebih sakit, tapi rasa sakit ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Tasya. Dia memegang erat tangan Tasya, meskipun dia tidak memiliki banyak kekuatan, tapi dia berusaha mengepal erat, seolah-olah itu adalah satu-satunya cara untuk mencegah semua yang berada di depannya tidak menghilang. Dokter sedikit terkejut melihat Angkasa seperti ini.Itulah sosok orang yang paling disegani semua orang luar, Angkasa Wijaya!Tetapi dokter tidak mengatakan apa-apa, lalu mulai melakukan pemeriksaan pada seluruh tubuh Angkasa. Tasya ingin menuangkan segelas air untuknya, tetapi Angkasa tidak mau melepaskannya. Saat itu, matanya terus memandang ke arah Tasya. Hany
last updateLast Updated : 2023-11-21
Read more

Bab 163

"Apa? Kamu! Dasar wanita jalang! Den Angkasa … kamu sangat jahat, amu mengganggu keluarga kami, dia …. Tuan! Helen, aku beritahu, jika kamu adalah seorang wanita cerdas, cepat pergilah dari sini. Nyonya Wijaya–Tasya—berbeda jauh dari kamu, jika tidak—""Jika apa?" mata Tasya sedikit dingin.Tasya dulu melihat bahwa Bi Euis demi kepentingan Nyonya besar Wijaya, dan dia mengurus dirinya selama hampir lima tahun selama menikah. Tidak peduli apa yang dia lakukan, tidak peduli berapa banyak dia lakukan, Tasya tetap membuka dan menutup matanya. Sekarang Bi Euis terlihat lebih ganas.Apakah Bi Euis berpikir bahwa Tasya adalah pengganggu?Melihat bahwa adegan itu di luar kendali, Ethan bergegas keluar untuk menenangkan Bi Euis. "Bi Euis, Nona Helen telah menjaga Tuan Angkasa di rumah sakit tadi malam, bahkan dia terus terjaga sepanjang malam. Mohon berhenti membuat masalah dan biarkan Nona Helen kembali untuk beristirahat. Siang nanti, Tuan Angkasa menginginkan makanan buatan Nona Helen.""Ma
last updateLast Updated : 2023-11-21
Read more

Bab 164

Tasya merasa hari ini sungguh sangat melelahkan, tubuhnya benar-benar kelelahan, sekarang mendengar nada bicara Bi Euis yang tinggi, dia langsung bergegas mencari pelayan lain dan berkata. "Siapkan barang-barang Bi Euis, jika dalam sepuluh menit Bi Euis masih berada disini, kamu juga harus ikut pergi! Keluarga Wijaya tidak membutuhkan pembantu yang tidak berguna."Seorang pelayan berkata dengan hati-hati. "Nona Helen … dia adalah pengasuh Tuan Angkasa. Jika kamu seperti ini, Tuan Angkasa akan—" "Aku akan mengurusnya." Segera setelah Tasya mengatakan ini, para pelayan mengambil napas lega.Mereka dengan cepat mengemas segala barang Bi Euis dan langsung membawanya ke hadapan Bi Euis. Bi Euis masih saling berargumen dengan Ethan. Dia melihat bahwa barang-barang miliknya sudah mulai dibawa.Dengan kekuatannya, Bi Euis tidak peduli tentang sakit punggungnya. Dia langsung berdiri. "Berhenti! Siapa yang memberimu hak untuk membawa barang-barangku?"Bi Euis mengambil kembali hormatnya dan in
last updateLast Updated : 2023-11-22
Read more

Bab 165

Angkasa menatap Ethan yang terlihat serius setelah menerima telepon dari Tasya."Tuan, Tuan Muda dan Tuan Zayn kembali dari pelatihan. Mereka mengatakan bahwa mereka telah menerima panggilan Nona Helen, tapi Nona Helen mengatakan dia tidak menelepon Dimas sama sekali, dan Dimas tidak mungkin berbohong. Nona Helen memintaku untuk mencaritahu ini. "Mendengar perkataan Ethan, raut wajah Angkasa menjadi lebih serius. Memanggil dengan menggunakan nama Tasya?' alisnya berkerut dengan erat. "Apa yang akan keluarga Diningrat lakukan?"Ethan sedikit tertegun, dia berkata. "Hmm … entahlah, tapi Yoga Alfarizi dari ibukota telah dipanggil. Bagaimana menurutmu?""Yoga? Bagaimana masalah ini dapat mengganggu Yoga?" Angkasa terkejut mendengar itu.Ethan merasakan bagian belakang kepalanya pusing dan berkata. "Aku tidak tahu dari mana Nona Helen berasal. Pada saat itu, aku seakan-akan mati berurusan dengan Keluarga Diningrat. Aku takut bahwa Keluarga Diningrat akan bertindak gegamah, jadi aku diberi
last updateLast Updated : 2023-11-23
Read more

Bab 166

Tasya tenggelam dalam ciuman itu, dia hanya bisa menarik erat pakaian Angkasa. Seperti dua buah inang yang saling bercengkrama."Ibu, Apakah kamu masih memiliki makanan?" suara Zayn terdengar lemah, tetapi Tasya dengan cepat mendorong Angkasa, wajah sampai ujung lehernya memerah.'Ya Ampun! Bagaimana aku bisa lupa bahwa ada dua anak di ruangan ini?!'Melihat adegan putranya yang memalukan, dia merasa bahwa dia tidak memiliki keberanian untuk berbalik.Suasana hati Angkasa tiba-tiba terasa hambar, tapi dia dan tatapan mata Zayn sangat dingin. 'Anak ini, dia pasti sengaja?!'"T-tunggu, Mama akan mengambilnya untukmu," suara Tasya sedikit gemetar."Kamu, menjauhlah dari Mama!" Suara Zayn sangat dingin.Angkasa merasa anaknya jijik untuk pertama kalinya. "Zayn, aku pikir kita perlu berbicara tentang hal itu. "Angkasa berpikir sedikit aneh, tapi Zayn hanya berbalik dan meninggalkannya dengan sosok yang dingin dan sombong, sehingga dia tidak memperhatikanya lagi.Untuk sementara waktu, Angk
last updateLast Updated : 2023-11-24
Read more

Bab 167

Mendengar itu, Angkasa dan Tasya sedikit kaget. "Kamu memanggilku apa?" Panggilan ini membuat Angkasa penasaran.Bocah kecil ini tahu hubungan antara mereka, tapi dia bahkan tidak menyebutnya!"Apakah aku tua?" Angkasa berpikir bahwa anak ini pasti memanggilnya dengan sebutan kolot.Tapi Zayn mendengus, "Bukankah kamu memang sudah tua? Kamu hampir berusia tiga puluh yahun! Aku baru berusia lima tahun. kamu sudah sangat tua untuk aku!""Zayn!" Tasya hanya bisa berteriak.Zayn bersinar dan berkata, "Ma, aku tidak salah.""Tapi tidak boleh tidak sopan." ucap Tasya dengan lembut.Melihat keluhan anaknya, Angkasa bergegas membuka mulutnya dan berkata. "Lupakan, dia bebas memanggil apapun yang dia suka. Bukankah aku sering menyebutnya anak nakal? Anggap saja itu hal biasa."Jelas, Angkasa membela Zayn. Tasya melihat padanya dan merasa bersalah.Ketika Zayn melihat bahwa mereka berdua main mata lagi, dia tidak bisa menahan untuk tidak menaikkan suaranya. "Apakah kamu mendengar apa yang aku k
last updateLast Updated : 2023-11-25
Read more

Bab 168

Zayn berlari keluar dari koridor, tetapi dia tidak segera kabur. Dia berpikir bahwa Tadya akan mengejarnya, tapi ternyata tidak!Hati Zayn terluka.Dulu, ketika Zayn sedang bersama dengan Khiar, tidak peduli apa yang dia lakukan, Tasya selalu membawanya dan Putri sebagai pertimbangan pertama. Sekarang dia marah, tapi Tasya tidak mengejarnya."Semua ini salah Angkasa! Dia orang yang membuat Mama berubah! Dia sebenarnya orang jahat!" Mata kecil Zayn memerah lagi.Dia merasa bahwa ibunya telah dirampok oleh Angkasa. "Bagaimana jika Mama tidak mencintaiku?"Zayn memikirkannya dan menjadi lebih sedih, dan langsung berpaling ke halaman belakang.Tasya tidak dapat melihat Zayn ketika dia keluar. Anak itu tidak bisa berlari begitu cepat dengan lengan dan kakinya yang kecil, tapi kemana dia bisa pergi?Tasya dihadang oleh para pengawal, dengan terburu-buru para pengawal berkata. "Nona Helen, mari kita cari bersama-sama. Jangan khawatir dulu.""Yah, mari kita berpisah. Aku akan merepotkanmu. "
last updateLast Updated : 2023-11-25
Read more

Bab 169

Dalam enam tahun terakhir, dia telah menjalani kehidupan yang perih, dan bahkan berusaha mati-matian untuk mendapatkan gelar desainer di luar negeri. Dia terus-menerus berjuang untuk kedua anaknya. Tapi sekarang anaknya hilang, dan dia hanya seorang ibu tak berdaya.Jantung Angkasa sangat sesak. "Tasya, jangan khawatir. Bandung adalah tempat dimana aku dilahirkan. Aku akan memberitahu seseorang untuk menemukannya segera. Bahkan, aku bisa membuat seluruh kota Bandung sunyi dalam sekejap, dan aku akan menemukan Zayn!""Tolong, pastikan untuk menemukan anakku. Dia masih begitu muda dan dia tidak pernah meninggalkanku. Bagaimana jika dia diculik?" Tasya tidak dapat menemukan Zayn, dan pikirannya penuh dengan para penculik.Dia takut! Jika itu terjadi pada putranya, dia akan menjadi gila!Tangan Angkasa gemetar. Dia segera bangkit dari tempat tidur, mengabaikan kelemahan tubuhnya, mengatakan dengan suara rendah. "Tasya, Jangan menangis dulu, kita perlu tenang saat ini. Percayalah, aku akan
last updateLast Updated : 2023-11-26
Read more

Bab 170

Sepertinya tidak ada seorang pun yang bisa menjawab Agung untuk masalah ini.Barulah saat itu Angkasa menyadari keberadaan Agung, kemudian mengangguk-anggukan kepalanya terhadap Agung. "Agung, aku telah mendengarnya. Kamu telah mengerahkan seluruh kemampuanmu untuk membantu mencari anakku. Aku sungguh berterima kasih padamu."Kata 'Anakku' membuat Agung kembali merasa bingung. "Yang menghilang adalah?""Anak dariku, Angkasa! Zayn! Dia mengikuti marga Ibunya." Penjelasan Angkasa kali ini membuat Agung langsung mengerti.Tasya dan Angkasa tidak seperti myang mereka lihat dari luar, yang seperti hanya baru saling mengenal beberapa hari. Ternyata bahkan mereka telah mempunyai seorang anak. Pantas saja mereka mempunyai hubungan yang mendalam."Aku akan berusaha sebisa mungkin. Jika nanti ada kabar, aku harap kita bisa saling membsntu." Tanpa menunda waktu lagi, Agung pun pergi.Angkasa dan Tasya juga tidak berani menunda waktu lagi. Dengan cepat mereka pergi mencari jejak menghilangnya Zay
last updateLast Updated : 2023-11-26
Read more
PREV
1
...
141516171819
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status