Home / Romansa / Istri Sah, sang Presdir Dingin / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Istri Sah, sang Presdir Dingin: Chapter 151 - Chapter 160

188 Chapters

Bab 151

"Apakah mereka datang untuk Tasya?""Sepertinya begitu!" mata Angkasa langsung terlihat dingin."Ma … Pa …., perusahaanku ada masalah darurat yang harus diselesaikan. Biarkan Helen mengobrol dengan kalian, aku akan kembali untuk menjemputnya." Ucapan Angkasa membuat Tasya terkejut, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa.Dia juga tidak berencana untuk memberitahu Angkasa apa yang dia alami selama enam tahun. Sana Ziudith sedikit bingung. "Kamu tidak ingin tahu tentang Tasya? Apakah masalah perusahaan lebih penting?" Nada suara Dana seperti menyalahkan.Heru Santoso sedikit lebih mengerti. "Sudahlah, dia adalah Direktur dari perusahaan. Juga berita tentang Tasya bukannya dia juga tidak tahu, Nona Helen akan memberitahunya nanti. Angkasa, kalau ada masalah, pergilah, jangan khawatir, kita tidak akan pergi kemana-mana untuk sementara.""Terima kasih, Pa!" Angkasa meminta maaf sambil melihat Tasya, Tasya tidak terlihat jauh.Ethan terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu, tetapi Angkasa men
last updateLast Updated : 2023-11-14
Read more

Bab 152

Mengingat tentang desas-desus itu, kalau dia lari dengan pria lain, hati Tasya timbul perasaan marah.Sana menggelengkan kepalanya dan berkata. "Anak bodoh, dia sama sekali tidak tahu. Angkasa tidak percaya pada desas-desus itu. Di hari kedua saat desas-desus itu muncul, dia menutup semua kantor koran dengan paksa. Tidak ada yang berani membahas tentang kejadian di Bandung lagi. Angkasa, dia dengan gila mencari keberadaan Tasya, semua orang bilang kalau dia sudah meninggal, tapi Angkasa tidak percaya. Karena ingin masuk kedalam tempat kebakaran untuk menyelamatkan Tasya, Angkasa hampir mati didalamnya. Walaupun dia sekarang terlihat baik-baik saja tetapi saat itu paru-parunya hampir tidak bisa diselamatkan. Setelah itu dia tidak sadarkan diri selama beberapa hari, dia tidak peduli kalau saham Wijaya Company turun drastis, aku mencoba datang ke rumahnya, namun dia menghindar dariku. Teman baiknya memaksa membuka pintu, aku tidak bisa percaya kalau dia adalah Angkasa yang aku kenal," Sa
last updateLast Updated : 2023-11-14
Read more

Bab 153

Sana menggelengkan kepalanya dan berkata. "Bukan, aku membawanya ke kamar Tasya untuk beristirahat, tetapi aku tidak menutup pintunya. Dari celah pintunya, aku melihatnya sangat kenal dengan kamar Tasya, dia bahkan tahu barang yang di sembunyikan Tasya!" Bisik Sana dengan gemetar. "Sejak dia masuk kamar, dia terus-menerus menangis. Dia memberitahu kita kalau Tasya melukai tampangnya enam tahun lalu, dan juga memberitahu kita kalau dia akan bertemu dengan kita lagi dan kita akan melihatnya berbeda dari sebelumnya. Aku sudah melihatnya dengan cermat, alis matanya sama seperti milik Tasya, dan yang pasti mata itu. Apa kamu masih ingat? Mata Tasya mirip dengan kamu!"Heru sangat terkejut dengan apa yang Sana katakan. "Tapi kalau itu benar Tasya, kenapa dia tidak mengenal kita? Juga Angkasa, kenapa dia membantunya untuk menyembunyikannya dari kita?""Masalah ini mungkin susah untuk dibahas mereka. Aku sudah melihatnya, sikap Angkasa terhadapnya baik, tapi dia dingin terhadap Angkasa. Apa y
last updateLast Updated : 2023-11-15
Read more

Bab 154

Saat Angkasa baru saja meninggalkan rumah Keluarga Ziudith, di jalan dia bertemu dengan anak buah Agung.Belasan mobil jeep hitam berhenti menghadangnya. Angkasa langsung menghentikan mobilnya di tengah jalan."Agung, apa maksudmu?" nada suara Angkasa seperti tidak bersahabat.Angkasa merasa kesal saat menatap wajah Agung, pria yang mencari masalah dengan wanitanya, tentu saja Angkasa akan marah.Agung juga bukan tidak tahu akan bertemu Angkasa disini. Dia menurunkan jendela mobilnya dengan dingin berkata. "Tuan Angkasa, masalah hari ini tidak ada hubungannya denganmu, aku harap kamu minggir.""Sudah pernah kubilang, kalau Helen itu wanitaku, kamu ingin menyentuhnya? Sama saja berurusan denganku!" Angkasa sama sekali tidak berkedip.Tatapan mata Agung tiba-tiba berubah. "Maksudmu, hari ini kamu ingin bertarung melawan ku, bukan? Ibuku sudah sangat tua, dia diperlakukan seperti itu oleh Helen, dan dia hampir meninggal! Bukankah seharusnya aku memberi keadilan untuk ibuku?" Suara Agung
last updateLast Updated : 2023-11-15
Read more

Bab 155

Dengan suara kecil, dia berkata pada Ethan. "Ethan, Agung sudah melukaiku, kalau aku mati, mereka sudah berhutang satu nyawa pada Keluarga Wijaya," suaranya bergetar. "Ingat, saat itu juga kamu akan bilang kalau Helen itu adalah tunanganku dan calon Nyonya dari Keluarga Wijaya di masa depan. Aku tidak percaya kalau dia berani berbuat apa-apa kepada Tasya."Mendengar Angkasa mengucapkan itu, mata Ethan langsung merah. "Tuan Angkasa, kenapa kamu yang harus menderita? Nyonya pasti tidak tahu kamu sangat baik terhadapnya.""Tidak peduli dia tahu atau tidak, yang penting dia baik-baik saja." Selesai berkata, Angkasa langsung pingsan.Agung sama sekali tidak menyangka. Dia tidak ingin berakhir seperti ini, karena terlalu lama di militer, kebiasaannya untuk memerintah orang tidak berubah. Ketika kembali, semua orang menghormatinya karena dia adalah kebanggaan Keluarga Diningrat. Saat ini, Angkasa sampai membuat emosi dia naik. Dia hanya ingin menakuti Angkasa, selama Angkasa menjauh, dia aka
last updateLast Updated : 2023-11-17
Read more

Bab 156

Ethan mengangguk dan berkata. "Namanya Agung Diningrat, fia adalah anggota Keluarga Diningrat. Tuan Angkasa justru terluka karena dia menembaknya dengan pistol, lalu peluru itu langsung tepat masuk ke dalam jantung. Sekarang tidak tahu bagaimana lagi." Kata Ethan dengan matanya yang memerah. Sekejap, hati Tasya seakan tertusuk. 'Tembakan?! Masuk kedalam jantung?!' Bukankah belum lama ini dia baru saja selamat dari maut!Tasya melangkah maju dan langsung menatap ke arah Agung dan berkata. "Apa hubunganmu dengan Nyonya Diningrat?" "Dia adalah ibuku!" Agung mendengar Tasya bertanya tentang ibunya, emosinya meluap lagi. "Jangan kamu kira ada Angkasa yang melindungimu, kami—Keluarga Diningrat—tidak bisa berbuat apa-apa terhadap dirimu. Aku beritahukan bahwa ibuku masih berada di rumah sakit dengan kondisi terpasang selang infus. Kejadian yang sudah kamu perbuat terhadap ibuku, aku tidak akan pernah memaafkanmu!""Apa sudah yang aku lakukan pada ibumu? Kamu, Agung, kan? Lihatlah dirimu ke
last updateLast Updated : 2023-11-18
Read more

Bab 157

Sebenarnya, Tasya tidak tahu siapa Yoga Alfarizi Itu, tetapi Rian menyuruhnya mengatakan seperti itu, dia hanya mengikutinya saja. Sekarang sepertinya Tuan Muda Alfa ini memiliki pengaruh yang sangat besar di Kota Bandung , yang membuat Agung benar-benar menyegani laki-laki yang bernama Yoga Alfarizi!Agung mematung ditempat, dan wajahnya semakin memerah, tetapi sekarang dia hanya bisa menggunakan sorotan matanya untuk membunuh Tasya, dan lainnya benar-benar tidak berani dia lakukan.Tasya malah mengabaikannya, lalu kepada Ethan berkata. "Angkasa memiliki golongan darah AB- yang langka. Aku sudah menghubungi rumah sakit lain sewaktu dalam perjalanan, diperkirakan sekarang bantuan akan segera sampai. Tolong kamu persiapkan."Ethan berhenti sejenak, kemudian bereaksi kembali, diam-diam mengagumi kemampuan Tasya untuk mengurus masalah. Dia langsung panik, sampai lupa bahwa Angkasa memiliki golongan darah yang langka. Untungnya, Tasya sudah mempersiapkannya.Dalam hal ini, Tasya bukan bera
last updateLast Updated : 2023-11-18
Read more

Bab 158

Agung dari dulu bukanlah seorang prajurit, kalau hari ini mendengar Tasya berkata begitu, dia sungguh tidak tahan. "Aku dari dulu bukanlah orang yang akan melepas tanggung jawab. Nona Helen, yang anda katakan terlalu kelewatan.""Kelewatan? Apakah Anda tidak termasuk kelewatan? Lalu apa yang aku katakan termasuk kelewatan? Tuan Agung benar-benar cukup aneh. Pada awalnya, aku telah mengatakan kepada Angkasa, bahwa urusan ibumu tidak ada hubungannya denganku. Apakah kamu sudah menyelidikinya? Apakah kamu percaya? Bahkan jika kamu ingin menangkapku, tidak perlu melakukan semuanya pada Angkasa. Keluarga Diningrat memiliki karir yang hebat, aku adalah seorang warga yang kurang mampu, sekarang mengatakan sesuatu kebenaran tidak bolehkah?" Pernyataan Tasya dianggap konyol. Agung selama bertahun-tahun karena latar belakangnya selalu dihormati, sudah lama sekali dia tidak pernah dituduh kepada dirinya sendiri dan entah bagaimana rasanya. Jika hari ini dia mengalaminya sekali lagi, dan itu bena
last updateLast Updated : 2023-11-19
Read more

Bab 159

"Aku ini bukan menggunakan cara yang tergesa-gesa? Mereka mengatakan bahwa selama aku melakukan ini, dia akan memberitahuku dimana Decky berada, aku—""Jangan bicarakan dulu soal Decky apakah dia merupakan anggota Keluarga Diningrat, meskipun memang benar, menurut aturan Keluarga Diningrat, cucu-cucu seperti itu tidak diperlukan. Kakak adalah seorang pahlawan dan berjiwa martir. Jika dia tahu bahwa kamu karena seorang anak haram lalu memperlakukan orang yang begitu lugu, apakah kamu pikir dibawah sana dia bisa merasa tenang?" Agung sekarang ingin mencari celah untuk jalan keluar.Dia selalu bangga menjadi Keluarga Diningrat. Bahkan merasa bahwa Keluarga Diningrat selalu benar dan adil, mereka tidak akan pernah melakukan hal seperti itu. Terlebih lagi, orang itu adalah seorang wanita tua masih bagian dari Keluarga Diningrat yang dihormati. Itulah sebabnya dia menjadi sangat marah, tidak peduli apapun demi memberikan kembali ibunya keadilan, tapi tidak menyangka bahwa semuanya adalah per
last updateLast Updated : 2023-11-20
Read more

Bab 160

Tasya sejenak terasa membisu. 'Apakah ini kontak batin antara anak dengan Angkasa?' Dia ingin menyangkalnya, tapi melihat Putri dari sorotan pengharapan matanya, dia bahkan tidak bisa membuka mulutnya. "Putri, bisakah soal ini kita bicarakan kembali?""Ah …. Baik," Putri tampak sedikit kecewa, namun dia tersenyum dan berkata. "Mami, ada apa dengannya? Apakah dia sakit? Apakah sakit yang sama seperti Putri? Bolehkah membiarkan dia datang ke Prancis untuk berobat bersama dengan Putri?" Bagi Putri, semua orang yang terbaring di rumah sakit adalah pasien, juga seperti wajah dia yang pucat pasi mungkin memiliki penyakit yang sama.Meskipun dia tidak tahu apa itu kematian, tapi dari sorotan mata Tasya dan Zayn dia menyadari bahwa cepat atau lambat mereka akan berpisah.Tasya menangis mendengar perkataan putrinya. "Tidak, dia terluka, sebentar lagi juga akan membaik.""Mami, jika aku sudah sembuh, bolehkah aku bertemu dengan Paman itu?" Putri secara otomatis memanggilnya Paman.Mendengar itu,
last updateLast Updated : 2023-11-20
Read more
PREV
1
...
141516171819
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status