Tatapan mata Senja beradu dengan punggung gus Isam yang menjauh perlahan dari ruang rawatnya. Senja menyadari apa yang terjadi. Dia tahu gus Isam mendengar ucapannya karena sejak awal dia sadar akan kedatangan lelaki itu. Namun, Senja memang tak berniat menghentikan apapun yang ingin dia ucapkan agar gus Isam juga ikut mendengarkan. "Senja, kamu mendengarku?" Merasa tidak ada tanggapan, Adit mencoba membuat menarik perhatian Senja lagi. Seketika itu pula Senja tersadar lalu kembali menoleh kepada Adit. Senja menatap pilu kepada Adit. "Mas, aku ingin sendiri. Tolong pergilah," pintanya. "Pergi dan jangan kembali." Dua kali Senja memintanya untuk pergi seperti ini. Dulu ketika kehilangan Andra pun Senja mengatakannya. Adit mengingatnya dengan jelas, tetapi sekali lagi dia tidak bisa melepas Senja. Apapun akan Adit lakukan agar Senja menerimanya."Kamu istirahat dulu, Mas akan panggilkan Tika." Tanpa menunggu balasan dari Senja, Adit membalikan badan lalu melangkah pergi dari sana.
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-14 อ่านเพิ่มเติม