Home / Urban / Istri Rahasia Tuan Mafia / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Istri Rahasia Tuan Mafia: Chapter 41 - Chapter 50

58 Chapters

Bab 41. Belanja Kebutuhan

“Iya! Ehh maksudku tidak! Dresnya cocok tidak perlu ganti lagi,” ujar Alex, yang terpesona dengan kecantikan istrinya sendiri.“Kau yakin Kura-kura, bahwa aku cocok memakai ini.”“Kenapa kau memanggilku seperti itu! Apa kau ingin menjadi istri yang durhaka!?”Aurora tidak peduli dengan ucapan Alex, akhirnya masuk kedalam ruang ganti. Lalu ia membereskan pakaian miliknya dan memakai dress tersebut. Setelah selesai mereka berdua pergi mencari beberapa pakaian untuk digunakan nanti, Aurora sangat bahagia karena sudah lama ia tidak belanja kebutuhan pribadinya.Alex hanya mengikuti istrinya tersebut dari belakang, dengan di iringi dua pelayan. Aurora membeli perhiasan, minyak wangi, tas, sepatu, dan beberapa Arloji. Semua pelayan kewalahan dengan barang-barang yang di beli Aurora.Setelah selesai dengan pakaian miliknya ia berjalan ke bagian pria, ia mengambil jas dan mengukurkannya dengan Alex, “Sepertinya Jas ini cocok untukmu? Apa kau menyukainya?” tanya Aurora yang masih memegang paka
last updateLast Updated : 2023-08-20
Read more

Bab 42. Hari yang Buruk Terjadi Lagi!

“Benar! Aku yang melakukannya! Aku Aurora! Kenapa?”“Karena aku sangat membenci Gabriel! Dia sudah menggambil semuanya dariku! Aku sangat membencinya! Sangat membecinya!” ungkap Aurora, dengan menangis.“Puas Pa! Puas! Puas!”Setelah selesai berbicara Aurora pergi meninggalkan mereka semua, Alex yang melihat istrinya pergi dengan menangis mengikutinya dari belakang.Aurora pergi ke taman rumah sakit, ia duduk di kursi tersebut, ia menangis sejadi-jadinya di sana. Alex melihat hal tersebut, ia duduk di samping Aurora.“Kenapa kau melakukannya?” ucap Alex tiba-tiba.“Apa alasanya, aku tidak menyangka kau melakukan hal itu Aurora. Kenapa kau menjadi wanita yang jahat seperti ini?” tanya Alex.Aurora menghapus air matanya, ia menegakkan kepalanya, lalu menatap tajam Alex yang duduk di sampingnya itu.Mereka berdua saling menatap, ada rasa kecewa di dalam hati Aurora. Karena Alex begitu muda percaya dengan apa yang sudah ia katakan, padahal beberapa hari ini mereka berdua selalu bersama.“
last updateLast Updated : 2023-08-20
Read more

Bab 43. Selalu Membuat Masalag

"Jika masih ada dari kalian yang melakukan hal itu, kalian akan tau apa akibatnya, aku tidak peduli siapa kalian!” ucap Alex, lalu pergi masuk kedalam ruangannya.“Gila, direktur sepertinya lagi kesal dan juga emosi! Tapi dia tetap tampan dan juga cool!”“Husstt! Diamlah jangan berisik!”Alex masuk kedalam ruangan dengan sedikit kesal, sekretarisnya yang menggantikan Aurora terlihat sangat gugup ketika dekat dengan Alex. Ia takut jika bosnya itu akan memarahinya.Ia berjalan dengan pelan-pelan untuk meminta tanda tangan Alex, dengan sedikit gemetaran ia memberanikan diri.“Direktur ini beberapa dokumen yang belum di tanda tangani oleh anda,” memberikan dokumen tersebut.Alex mengambil dokumen tersebut lalu menandatangani semuanya, “Terima kasih direktur,” ucap Sekretaris tersebut, lalu pergi dari ruangan Alex.Sekretaris itu sangat gugup, ia berkeringat dingin. Padahal menjadi seorang sekretaris di perusahaan Zucca sudah menjadi cita-citanya, tetapi ketika ia menjadi bawahan Alex ia m
last updateLast Updated : 2023-08-28
Read more

Bab 44. Dasar Wanita Sialan!

“Apa lagi yang kau rahasiakan dari Mama? Apa ada sesuatu?” tanya Victoria kepada putrinya itu.“Nanti saja Ma, aku lapar. Ayo kita makan, setelah itu nanti Gabriel akan cerita semuanya kepada Mama!” “Baiklah, jangan sampai kamu bohong?”Mereka berdua akhirnya, pergi menuju meja makan. Di sana sudah ada Alano dan juga Alex yang menunggu putri kedua dan istrinya itu.Melihat pandangan Alano mengarahkan ke mereka berdua, Victoria sedikit lebih cepat mendorong kursi roda itu. Sehingga mereka dengan cepat sampai ke meja makan.Semua orang hanya diam, ketika lauk pauk dan beberapa cemilan di hidangkan. Makanan kesukaan Gabriel juga di hidangkan, ketika ingin makan Alex tiba-tiba teringat dengan Istrinya Aurora.‘Apa dia sudah makan sekarang? Dimana sebenarnya dia pergi?’ batin Alex, lalu melanjutkan makan.“Terima kasih Ma, makanannya enak banget.”“Iya sayang, sekarang kamu makan yang banyak. Biar sehat, dan tidak menyusahkan Mama dan Papa!” ucap Victoria, menekankan ucapannya.Alano pura
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

Bab 44. Mencari Kesempatan

“Kenapa?!”“Aurora! Kenapa harus kau yang melakukannya!” ucap Alex, dengan menangis ia tidak bisa berkata-kata lagi.“Kenapa harus dia yang menyetir pada saat kecelakaan itu!”Alex tidka tau harus berbuat apa lagi, ia juga tidka menyangka kecelakaan yang terjadi kepada kedua orang tuanya pada saat itu penyebabnya istrinya sendiri, Aurora.Ia di dalam ruang kemarnya sendirian, ia melihat ada wine yang masih tersisa di atas meja. Ia mengambil wine tersebut lalu meminumnya. Keadaan Alex sudah kacau, ia tidak sadar dengan dirinya pada saat ini.“Sepertinya Mama berhasil membuat Alex sadar, jika Aurora itu wanita yang jahat!” ucap Gabriel, yang melihat Alex sudah mabuk di kamar tersebut.Ia membuka sedikit lebih lebar pintu kamar tersebut, “Kak Alex, apa kau butuh bantuan?” tanya Gabriel, yang mendorong sendiri kursi roda.‘Aku harus mencari kesempatan, untuk mendapatkan hatinya Kak Alex,’ batin Gabriel, yang sudah berada di samping Alex.Alex yang maish mabuk sedikt sadar jika ada wanita
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

Bab 46. Salah Paham!

“Iya sayang, Mama punya rencana bagaimana untuk mengusir wanita itu dari keluarga Zucca!” ucap Victoria.“Bagaimana caranya Ma? Kita jangan gegabah lagi Ma?” ucap Gabriel mengingatkan Victoria, sang Mama.“Tenang saja semua itu tidak akan terjadi,” ungkap Victoria.Sementara di sisi lain, Genaro dan juga Florenza baru saja bertengkar hebat. Mereka berdua salah paham dengan apa yang sudah terjadi.Genaro yang cemburu melihat kekasihnya bersama pria lain, dan Flo menganggap laki-laki itu hanya teman. Perbedaan pendapat itulah yang membuat mereka berselisih paham.“Apa kau cemburu dengan dia? Hah!” tanya Flo, kepada kekasinya itu, Genaro.“Apa kau tidak merasa bersalah! Kau bersama dengan laki-laki bajingan itu Flo! Dan aku tidak suka!” teriak Genaro kepada Florenza, kekasihnya.Prang! Prang!Mereka masih terus berdebat, suara beda jatuh akibat lemparan dari Genaro yang hampir mengenai wajah Flo. Ia hanya bisa menghindar agar tidak mengenai tubuhnya.Flo masih terus berusaha untuk membua
last updateLast Updated : 2023-09-06
Read more

Bab 47. Rencana yang Mulus

“Jika bukan kau siapa lagi? Di sini hanya ada kalian berdua!” “Tapi, aku benar-benar tidak melakukannya! Tanyakan saja padanya apa yang sudah terjadi?” ucap Aurora, dengan menunjuk kearah Gabriel yang masih berakting.Alex menatap Gabriel yang terlihat kesakitan, ia tidak tega dengan kondisi Gabriel sekarang. Aurora yang merasa di sudutkan oleh Gabriel sangat marah, tidak terima akan hal tersebut.Dassar tidak tau malu!Aurora tau jika Gabriel hanya pura-pura kesakitan, dengan begitu ia mendapatkan simpati dari Alex suaminya itu. Setelah beberapa detik, Gabriel memberitahu Alex jika Aurora yang sudah mendorongnya sehingga terjatuh dari kursi rodanya.Sungguh wanita yang munafik!“Fitnah! Gabriel apa yang sudah kau katakan! Aku sama sekali tidak melakukannya!” ucap Aurora, yang mulai semakin emosi, dengan sikap Gabriel seperti itu..“Kak Aurora! Maafkan aku, aku tau salah dan akan memperbaiki semuanya, hiks … hiks … tapi tolong jangan memfitnahku seperti
last updateLast Updated : 2023-10-03
Read more

Bab 48. Adu Domba

‘Sepertinya aku berhasil membuat kak Alex, jatuh ke dalam pelukanku,’ batin Ganriel, yang merasa bahagia ketika Alex memakan Nasi ( Risotto ) yang ia berikan.“Risotto nya tidak enak! Apa dia tidak tahu makanan yang enak dengan tidak,” comooh Alex, ketika memakan makanan tersebut yang ternyata tidak enak. Lalu ia menyingkirkan Risotto tersebut.Alex memijat kembali keningnya, ia merasa frustasi dengan dirinya sendiri. Ia masih memikirkan Aurora istrinya tersebut, yang sekarang mungkin sudah sangat kecewa dengan dirinya.Sementara, Gabriel terus menerus membuat rencana untuk menghancurkan Aurora. Ia juga mencari cara untuk mengadu domba semuanya.“Sekarang tinggal langkah selanjutnya, setelah itu semua rencana ku akan berhasil,” ucap Gabriel, yang sudah menyusun rencanya.“Kira-kira sekarang Aurora ada dimana ya, mungkin dia menangis sendirian!” pikir Gabriel, tentang Aurora.Genaro merasa tertarik dengan Aurora yang tidak sengaja ia tabrak, ia terpesona dengan kecantikan alami Aurora
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

Bab 49. Bukan Urusanmu! Aku Bisa Sendiri!

“Bukan urusan mu! Aku bisa hidup sendiri dan jangan ikut campur dalam urusanku!” ucapnya dengan lantang.“Tidak bisa! Semuanya menjadi urusanku!” jawab laki-laki itu.Alex sangat marah ketika melihat Genaro memberikan kado kepada istrinya itu, ia juga melihat sepupunya menatap Aurora dengan tatapan yang berbeda.Melihat istrinya yang pergi dari sana, ia pun pergi meninggalkan Gabriel di sana sendirian. Ia langsung mengikuti Aurora yang sekarang sudah berada di luar tempat tersebut.“Lebih baik kau urus saja selingkuhan mu itu dengan baik! Bukankah kau takut jika dia aku sakiti lagi,” ucap Aurora dengan tegas. Lalu, masuk kedalam taksi yang sudah menunggunya dari tadi.“Aurora apa yang sudah kau lakukan? Sekarang pulanglah!” ucap Alex, yang masih terus berusaha untuk membuka jendela kaca mobil yang sudah di tutup Aurora.Ia pergi meninggalkan suaminya sendirian di sana, ia tidak peduli dengan perkataan orang lain tentangnya. Dan ia juga, untuk saat ini tidak ingin bertemu dengan Alex.
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

Bab 50. Dendam yang Menghilangkan Nyawa!

“Bunuh dia! Apapun itu, ambil nyawanya!” “Ma. Apa Mama yakin dengan ucapan, Mama?” tanya Genaro, untuk memastikan ucapan sang Mama-nya tersebut.“Iya. Tidak ada kata-kata yang lain, yang ingin Mama dengar, Genaro!” ucap Lettizia, menekankan suaranya. Sehingga terdengar sedikit bernada marah, dan menyeramkan.Genaro tidak habis pikir dengan rencana Mama-nya untuk membunuh wanita tua itu. Sepertinya sang Mama benar-benar ingin menghabisi wanita itu.Flo juga kaget dengan apa yang di ucapkan oleh Lettizia. Meskipun dia suka membunuh orang, tetapi tidak untuk seorang Nenek tua bangka yang tidak bisa melawan itu. Bukankah itu di namakan pecundang, ketika hanya bisa melawan orang-orang lemah tidak berdaya.“Tante! Apakah tante yakin dengan keputusan ini?” tanya Flo dengan sedikit ketakutan, menyinggung perasaan Lettizia.“Iya saya yakin! Aku hanya ingin wanita tua bangka itu mati! Meskipun dia mati, rasa sakit hatiku tetap saja tidak akan bisa hilang!” ungkap Lettizia.Mendengar ucapan it
last updateLast Updated : 2023-10-27
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status