Flavia langsung mendaratkan kecupan di pipi Bian. “Sayang, bibirmu basah kuah mie.” Bian menjauh dari Flavia. Pipinya pasti bau kuah mie rasa kaldu sapi. Flavia hanya tertawa. “Bagus, pipimu menjadi pipi rasa sapi.” Dia senang sekali melihat wajah Bian yang panik ketika dicium. Flavia yang selesai mencium memilih pergi, karena takut Bian membalasnya. Sayangnya, Bian tidak melepaskan Flavia begitu saja. Dia segera menarik Flavia, dan membuat istrinya itu jatuh ke dalam pelukannya. Membuat Flavia jatuh ke pangkuan Bian. “Mau ke mana kamu?” tanya Bian. Flavia tertawa ketika tertangkap oleh suaminya. “Mau menghindar?” Bian mengunci pergerakan Flavia dengan memeluk istrinya itu. “Iya, karena aku tahu kamu pasti akan membalasnya.” Flavia menatap Bian dengan wajah dihiasi senyuman. Dia tahu apa yang dipikirkan suaminya. “Jika kamu tahu harusnya kamu tidak lari.” Biang mengikis jarak di antara mereka. Perlahan, dia mendekatkan bibirnya. “Perutku sakit.” Flavia tiba-tiba mengeluh. Bi
Last Updated : 2023-07-21 Read more