Malam ini Flavia dan Bian kembali tidur di kamar yang sama. Flavia tidur di kamar Bian karena merasa takut. Seperti kemarin, Flavia tidur di tempat tidur dan Bian tidur di sofa. Mereka berdua bersiap-siap untuk tidur. Melihat ke langit-langit kamar. “Boleh aku tahu sesuatu.” Bian tiba-tiba membuka mulutnya. Memecah keheningan di dalam kamar. “Apa?” Flavia menjawab sambil masih melihat ke langit-langit kamar. “Jika di rahimmu ada anak kita. Apa kamu akan membencinya?” Bian melemparkan pertanyaan itu pada Flavia. “Anak-anak tidak akan pernah minta dilahirkan dari rahim ibu mana. Jadi aku tidak berhak marah padanya. Dulu aku pernah marah pada Tuhan, kenapa aku harus lahir dari rahim ibu yang baru beberapa tahun aku hidup, dia harus pergi meninggalkan aku. Aku ingin lahir di rahim ibu yang selalu menemani aku. Sayangnya, aku tidak bisa memilihnya.” Flavia berkaca pada dirinya sendiri. Jadi untuk kali ini jika sampai dirinya hamil dia tidak akan pernah membencinya. Bian mengangguk-ang
Last Updated : 2023-07-12 Read more