All Chapters of Pernikahan yang Dicurangi Suami Polisi: Chapter 71 - Chapter 80

84 Chapters

71. Kesempatan Emas

"Sepertinya saya kelelahan," kata Ratna sambil memasang wajah seolah sangat lelah.Bu Dibyo tersenyum sinis mendengar semua itu. Alasan itu selalu diucapkan dari waktu ke waktu. Banyak orang yang kecewa saat mendengar penuturan Ratna. Amelia tampak memperhatikan seksama karena teringat ucapan Bu Dibyo."Ya, sudahlah, sebaiknya kita makan." Bu Dibyo seolah memberikan dukungan pada Ratna. Amelia lantas mendekat ke arah makanan yang sedang dibagikan oleh Marini--salah satu pengurus panti asuhan ini. Kebetulan makanan itu letaknya tak jauh dari piano yang baru saja dimainkan oleh Ratna. Wanita itu kini sedang duduk di dekat Arsyila dan tampak bersitegang."Bu, ini piano lama?" tanya Amelia pada Marini yang masih sibuk membagikan makanan kepada anak-anak panti asuhan."Iya. Punya Nyonya Ratna. Dulu katanya dikasih sama orang," kata Marini dengan jujur. Amelia meraba setiap detail piano itu. Apa yang dilakukan Amelia rupanya menarik perhatian Ratna. Wajah wanita itu mendadak berubah lanta
Read more

72. Kematian Tragis Salina

Sementara itu, Ratna pergi ke rumah Prita. Ia harus meminta tolong calon menantu idealnya itu. Betapa bodohnya Ratna saat ini. Prita bahkan sudah mengorbankan karir Arsa. Prita tidak mau mengakui semua kesalahan dan melimpahkan semua kesalahan pada calon mantan suami Amelia itu. "Prita, kamu ada di dalam?" tanya Ratna sambil terus mengetuk pintu rumah Prita yang masih tampak terang.Sesekali Ratna melihat jam tangannya, masih pukul sepuluh malam dan belum terlalu malam. Ratna seolah tidak sabar menunggu dibukakan pintu rumah. Ia menuju ke halaman belakang rumah Prita. Samar-samar, Ratna mendengar ada beberapa orang sedang berbicara."Aku ga peduli sama Arsa. Dia bisa saja buka mulut soal barang bukti itu. Makanya, aku pengen dia yang dipecat. Pangkatku lebih tinggi dari pangkat dia," kata Prita yang masih bisa terdengar jelas oleh Ratna."Sepertinya kita akan menemui kendala jika mengorbankan Arsa. Kejadian kalian cek in kemarin sudah ada ditangan pimpinan. Tidak akan mudah dan itu b
Read more

73. Pengakuan Ratna

Bu Dibyo mengatakannya dengan wajah tanpa dosa seolah berita itu adalah hal yang sangat menggembirakan bagi semua orang. Arsa tampak sangat syok saat ini. Ia sendiri sama sekali belum mendengar berita itu. Amelia pun kaget, tetapi ia segera menetralkan wajahnya."Yah ... mau bagaimana lagi, seorang pecundang akan selalu mencari masalah. Kali ini sudah ada korban yang meninggal. Hati-hati, bisa jadi kamu adalah korban selanjutnya." Bu Dibyo memperingatkan Arsa. "Mel, ayo kita pulang. Tidak ada gunanya bersimpati padanya. Cepat atau lambat dia juga akan menyusul istrinya," lanjut Bu Dibyo sambil menggandeng lengan Amelia.Amelia patuh dan mengikuti Bu Dibyo. Mereka meninggalkan Arsa yang saat ini tengah bingung. Tentu saja bingung, bagaimana bisa Prita mengenal Salina. Mereka tidak ada hubungan sama sekali dan jelas tahu jika Arsa bukan kekasih wanita yang menjadi sahabat Ratna.'Ini pasti ada yang tidak beres. Ada yang sengaja menjebak aku dan Prita. Wanita itu pasti ikut andil dalam m
Read more

74. Upaya

Arsyila berdiri di depan pintu ruangan yang ada di belakang rumah mereka itu. Ratna tampak menatap geram pada anak sulungnya itu. Ia tahu jika kakak Arsa pasti tidak mau diajak kerja sama dengan mereka. Arsyila yang ditatap penuh amarah oleh Ratna hanya berdiri dengan santai."Karir kamu sudah pasti hancur, Sa. Kamu tidak bisa menyalahkan siapa pun. Andai kamu ingin menyalahkan seseorang, dia adalah wanita itu." Arsyila menunjuk ke arah Ratna dengan wajah tanpa wajah dosa. "Kamu harus ingat bagaimana caranya mendukung semua kejahatan yang kamu lakukan. Berselingkuh adalah sebuah kejahatan," lanjut Arsyila yang membuat tidak nyaman Arsa saat ini.Arsa lantas jatuh terduduk di lantai. Ia merasa sangat bodoh saat ini. Arsa tidak tahu dengan pasti alasan pembunuhan yang dilakukan oleh Ratna. Saat ini seperti memakan buah simalakama, maju salah dan mundur pun sama saja.Semua terdiam mendengar ucapan Arsyila yang menyudutkan keduanya. Ibu dua anak itu sama sekali tidak memberikan solusi sa
Read more

75. Isi Kotak Kayu

"Mas Arsa," cicit Amelia pelan dan saat ini laki-laki yang sebentar lagi berstatus mantan suaminya itu mendekat."Ya. Ini aku. Mel, aku ingin bicara. Bukan tentang perceraian kita. Hanya obrolan biasa tapi ini sangat penting." Arsa berkata dengan lembut pada wanita yang kini tampil cantik itu.Amelia tampak seperti dulu saat menjadi mahasiswi. Tubuhnya sudah kembali langsing seperti dulu. Sayang, Arsa tidak ada kesempatan untuk kembali. Kesalahannya benar-benar tidak bisa dimaafkan sama sekali.Semalam Arsa merenung seorang diri di dalam kamar. Ia memutuskan menyerahkan diri saja. Ia akan berkata dengan jujur kepada penyidik dan hakim jika nanti diadili. Arsa memutuskan jalan itu karena memang hal itu yang terbaik.Buat apa lari dan terus mengelak? Ia lelah karena terus menerus menjadi orang lain hanya demi Prita. Kini Arsa sadar, jika wanita simpanannya itu hanya memanfaatkannya saja. Prita tidak benar-benar mencintainya seperti yang ada dipikiran Arsa selama ini."Apa maksud kamu?"
Read more

76. Informasi Mengejutkan Dari Arsa

Prita bisa kabur dari tahanan. Ia bekerja sama dengan polisi yang berjaga. Wanita simpanan Arsa itu menjanjikan sejumlah uang pada petugas. Entah apa yang dicari Prita saat ini.Amelia tidak mungkin menang melawan wanita yang datang bersama dengan empat orang laki-laki. Mereka semua berperawakan tinggi besar. Preman itu disewa Prita untuk meneror Amelia saat ini. Prita merasa, istri Arsa itu telah menjebaknya."Dia yang bikin aku dalam masalah harus dapat hukuman. Cari barang bukti itu!" Prita memerintahkan anak buahnya agar bekerja dengan cepat. "Beruntung aku bisa membuka pintu itu dengan mudah," kata Prita lagi yang seolah tidak takut apa pun.Prita sangat marah karena Amelia dianggap lancang telah membuat masalah. Bukan hanya itu, Prita kini tidak bisa mengelak tentang senjata api yang saat ini digunakan sebagai barang bukti. Memang tidak ada sidik jari yang menempel, tetapi polisi sudah tahh bagaimana cara kerja Prita itu. Tuduhan itu membuat Prita marah dan mendendam pada Amelia
Read more

77. Talak Tiga Dari Arsa

Joko tentu saja terkejut dengan semua ucapan Amelia. Rencana yang sudah disusun gagal total di tangan Amelia. Wajah wanita itu tampak sangat tegas dan tidak ingin dibantah sama sekali. Amelia sedang tidak ingin berkompromi dengan siapa pun dan apa pun itu."Silakan tinggalkan tempat ini. Kita tidak saling kenal," usir Amelia tanpa basa-basi sama sakali saat ini."Baiklah. Tapi, aku jamin suatu saat kamu membutuhkan bantuanku. Tidak sekarang, tapi pasti akan butuh." Joko berkata dengan penuh nada ancaman."Tidak. Aku dikelilingi oleh banyak orang baik. Aku hanya membutuhkan mereka semua." Amelia tidak takut sama sekali pada Joko saat ini. Joko tertawa miris. Ia kalah begitu saja dengan wanita rendahan. Bu Dibyo hanya diam dan memperhatikan interaksi keduanya. Ia tidak mau ikut campur terlalu jauh pada masalah ini. Ia belum tahu, apa yang membuat Amelia bersikap sinis pada Joko.Joko akhirnya meninggalkan rumah sakit. Ia marah sekaligus kecewa, tetapi tidak bisa berbuat banyak. Jika me
Read more

78. Penyerahan Bukti Kejahatan

Dandi menerima rekaman cctv itu dengan banyak tanya di dalam kepalanya. Apa hubungan Mita dengan Salina? Astaga! Rumit sekali masalah ini. Baru kali ini ada kasus pembunuhan yang melibatkan banyak orang. Entahlah, siapa yang benar dan siapa yang berbohong.Dandi membuka rekaman itu setelah disambungkan pada komputer di meja kerjanya. Mita menunggu dengan harap-harap cemas saat ini. Ia pun sudah siap jika setelah ini juga menjadi seorang pesakitan seperti Prita."I-ini apa maksudnya, Kak?" tanya Dandi saat melihat rekaman itu.Mita mengusap air matanya. Wanita itu benar-benar terpukul karena penghianatan suaminya. Sosok yang dicintainya memilih bermain dengan wanita lain saat dirinya sedang berusaha untuk bisa hamil. Salah satu wanita itu adalah Prita. "Sekarang kamu tahu 'kan, kenapa aku selalu membuat jebakan dan mengintai Prita? Dia salah satu simpanan suamiku." Mita mengatakan dengan lirih sambil mengusap air matanya. "Aku sudah curiga sejak lama hubungan mereka. Rumah yang diakui
Read more

79. Kemunculan Suriyana

"Mau mengamuk silakan. Kamu akan ditangkap oleh rekan kerja sendiri. Kalian yang selama ini menutupi kebusukan suami saya, juga sudah saya laporkan." Mita menunjuk dua orang ajudan Joko yang kini wajahnya pias."Argh!" Joko frustasi saat ini menghadapi sang istri.Atasan Joko dikenal tidak bisa kompromi sama sekali. Sudah jelas jabatan akan diturunkan atau dipecat. Hanya tinggal menunggu nasib baik saja yang memihak. Ternyata selama ini diam-diam Mita mengintai semua kegiatan Joko. Satu bulan setelah masa penyidikan dan ketiga tersangka pembunuhan Salina harus disidang di pengadilan. Ditambah satu lagi; Joko. Joko dianggap ikut terlibat karena berselingkuh dengan korban. Ratna adalah sosok yang pertama kali disidangkan. Sesuai dengan janjinya, Dandi tidak melibatkan Mita.Salina jatuh terduduk seorang diri bukan karena didorong. Setelahnya dibunuh dengan ditembak tepat pada kepalanya. Sebenarnya bukan kasus yang rumit. Menjadi rumit karena banyak pihak yang terlibat karena dendam. "
Read more

80. Pada Akhirmya

Satu per satu dari mereka yang ditetapkan sebagai terdakwa harus menjalani proses sidang. Hari ini adalah sidang Prita dan Arsa. Mantan suami Amelia putri sebelumnya datang ke sidang putusan cerai. Ia menangis ketika harus melepaskan Amelia."Aku titip anak-anak," kata Arsa setelah selesai sidang putusan perceraian mereka berdua kepada Amelia.Arsa berlinang air mata saat mengatakannya. Amelia baru pertama kali melihat mantan suaminya menangis. Sebelumnya sama sekali tidak pernah. Akan tetapi, hatinya sudah benar-benar mati rasa saat ini."Ya. Sudah kewajibanku mendidik dan membesarkan mereka. Aku ikhlaskan agar suatu saat kamu bersama Prita." Amelia menegaskan hal itu lalu pergi meninggalkan Arsa.Arsa sadar, hidupnya setelah ini tidak akan baik-baik saja. Ia harus bertanggungjawab atas semua kesalahan di masa lalunya. Penjara sudah menanti dan jabatannya pun dicopot begitu saja oleh pihak kepolisian. Terlalu banyak kejahatan yang diperbuat oleh Prita dan Arsa.Hanya saja, Arsa mungk
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status