“Nik, siap menyatu denganku, yah!” bisik Juna.Juna menatap istri di depannya yang rebah menguarkan aura keindahan tiada banding dari atas sampai bawah. Rasanya dia ingin menerjang dengan beringas, tapi tentu tak boleh begitu.“Iya, Mas.” Anika mengangguk kecil sambil tersenyum disertai mata yang berkaca-kaca, sangat menawan di pandangan Juna.Meski ini bukanlah malam pertama bagi mereka, tapi ini merupakan penantian panjang bagi mereka yang pernah terganjal oleh perceraian menyesakkan sebelumnya karena status Juna saat itu ditambah ketidakyakinan Anika akan dirinya sendiri.“Nik, sayangku ….” Juna mulai melesakkan sang pusaka yang telah menegang sempurna, siap berlaga.“M—Massss … mmgghhh ….” Anika memejamkan mata, entah karena malu ditatap lekat sejak tadi oleh suaminya atau karena merasakan sensasi ketika benda tegang, keras, berurat, dan kencang itu menerobos masuk.“Mrrghh ….” Juna dan Anika sama-sama mengerang pelan ketika penyatuan mereka terjadi secara perlahan.“Sempit sekali
Read more