“Undangan siapa, Dek?” tanya Nisha selagi Amanda membagikan undangan ke teman-teman seruangannya.Amanda memberikan undangan terakhir pada Nisha. “Undangan Manda, lah, Kak,” jawabnya penuh percaya diri.“Cie, akhirnya nikah juga kamu, Manda,” celetuk Ade seraya melirik Fadhil. Sekedar info, Amanda ini sempat pacaran sama Fadhil, tapi digantungin melulu, ngga kunjung dinikahin.Fadhil berusaha berekspresi sedatar mungkin. Dia ngga tahu saja kalau mukanya itu kaku banget.Amanda tersenyum malu-malu. “Jangan lupa dateng, ya, Mbak dan Kakak sekalian,” ucapnya. “Kamu juga, Dhil,” imbuhnya sambil menepuk pelan bahu Fadhil.“Iya, iya. Insya Allah datang,” jawab Fadhil cepat, agak kaget juga.“Kalau gitu, Manda permisi dulu, ya,” pamit Amanda.“Dadah, Manda.” Mbak Ade melambaikan tangannya pelan ke arah Amanda. Selepas kepergian gadis tinggi berkulit hitam manis itu, ia segera melancarkan serangan. “Kamu kapan nyusul, Nis?”Nisha mengernyitkan keningnya sebelum menoleh ke arah Ade. “Aku, Mbak?
Last Updated : 2023-07-29 Read more