Home / Pernikahan / Istri Muda Untuk Erlang / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Istri Muda Untuk Erlang: Chapter 21 - Chapter 30

69 Chapters

Bab 21

Erlang muncul di perusahaan pada pukul 10 pagi. Wajahnya tidak setenang biasanya. Penampilan pria itu jelas terlihat seperti orang yang sedang banyak pikiran, juga kurang tidur di malam sebelumnya.Selain efek kurang tidur, Erlang juga tengah dipengaruhi oleh ucapan sang ayah mertua. Tadi malam, ketika mata Erlang sulit terpejam, asisten Rasputin juga telah memberitahu jika dalam waktu dekat Syila akan dikeluarkan dari rumah sakit. Entah kapan waktu itu, hanya Rasputin yang berhak menentukan, sementara pendapat Erlang sebagai seorang suami, diabaikan begitu saja.Itu artinya, siap tidak siap, Erlang harus bersedia dihadapkan kembali dengan istri dan ayah mertuanya yang arogan."Selamat pagi, Pak Erlang!" Meri, sang sekretaris menyapa ketika Erlang baru saja menyentuh pintu ruangannya.Wanita itu berdiri di belakang Erlang dengan dokumen di tangannya."Pagi," balas Erlang sambil menatap dokumen di tangan Meri. "Berikan padaku!" seru Erlang, lantas menyuruh wanita itu pergi dari ruangan
Read more

Bab 22

Sebelum Hendra menyelesaikan panggilan, Erlang sudah lebih dulu meninggalkan ruangan itu. Dia melangkah dengan terburu buru dan mengabaikan suara Hendra yang masih memanggil-manggil namanya."Lang, tunggu!" Hendra belum menutup panggilan dan membiarkan Hennah berbicara by phone. Dia ikut mengejar sahabatnya yang sudah mencapai lift.Detik itu juga, Zoya menjadi satu-satunya objek pikiran Erlang. Semua masalah yang sempat mengisi pikirannya sirna seketika. Tidak ada lagi yang lebih penting bagi Erlang selain untuk menemui Zoya dan menjelaskan semuanya.Di lobi perusahaan, Erlang berjalan sembari melakukan panggilan pada Zoya. Namun, nomor yang dituju saat itu tak sekali pun tersambung. Dia mulai berprasangka yang bukan bukan. Khawatir jika Zoya tidak bisa menerima dan meninggalkannya seperti yang pernah terjadi sebelumnya."Lang!" Sembari mengatur napas, Hendra kembali memanggil. Dia baru tiba di lobi, dan terpaksa menggunakan tangga darurat karena Erlang tidak menghiraukan panggilanny
Read more

Bab 23

Saat ini, Erlang merasakan hidupnya sedang dalam masalah besar. Dadanya terasa sesak memikirkan pertemuan Arsyila dengan Zoya. Ditambah lagi kelakuan Maya yang begitu berani. Bagaimana tidak, baru hitungan minggu menjadi istri, wanita itu sudah berani menggunakan kartu yang diberikan Erlang sesuka hati.Erlang tidak terlalu mempermasalahkan uang tersebut jika seandainya Maya memberikan penjelasan di awal. Bisa saja Maya telah memberikan uang pada orang yang salah, mengingat istri mudanya itu pernah kepergok jalan berdua dengan pria lain yang merupakan mantan kekasihnya. Memikirkan semua itu, Erlang yang sedang bersandar di dalam taksi merasakan kepalanya semakin penuh dan ingin meledak seketika. Namun, sebagai pria sejati, dia harus segera mengendalikannya. Mood nya harus selalu terjaga. Erlang adalah seorang bisnisman handal di bidangnya dan juga suami pada tiga orang istri. Maka dari itu, Erlang harus mampu menghandle semuanya tanpa harus mengandalkan emosi yang sempat berkecamuk.
Read more

Bab 24

Maya terkejut dengan pertanyaan itu. Dia menatap Erlang dengan rasa takut yang memuncak. Dia tidak mungkin jujur ke mana perginya uang itu. Erlang akan marah jika mengetahui uangnya telah dinikmati oleh Zizi dan juga Marco. Dan rencana mereka akan hancur berantakan."U- uang itu ya?" Maya berkata gugup, sementara Erlang menyeringai mendapati sikap istrinya.Awalnya, Maya berpikir jika pertemuan mereka ini hanya ingin membahas tentang Jonny saja. Tidak akan ada pembahasan uang di dalamnya. Dia juga sudah menyiapkan cerita dramatis yang membuat orang yang mendengarnya ikut iba padanya .Lagi pula, Erlang adalah orang yang berlimpah harta. Menurut Maya, duit ratusan juta tidak akan begitu berpengaruh baginya, karena Maya sudah memberikan pelayanan yang setimpal juga."Kenapa? Kamu kaget?" ledek Erlang dengan tatapan tajamnya. "Apa kamu pikir aku tidak akan pernah mau tahu tentang hal seperti ini?""Aku pikir kamu bukan orang yang pelit, tapi ternyata kamu sangat perhitungan," balas Maya j
Read more

Bab 25

"Mulai sekarang, aku akan lebih memantau pergerakanmu, Maya." Dari dalam mobil, Erlang memandangi kepergian istrinya yang sedang menuju rumah sakit.Sejujurnya, Erlang masih penasaran dengan kegiatan Maya di tempat tersebut. Namun, dia tidak memusatkan fokusnya pada hal tersebut. Setelah pertemuan singkat itu, pikiran Erlang langsung tertuju pada Zoya, yang mana kedua istrinya sedang bertemu hari ini.Pada akhirnya, Erlang memutuskan meminta seseorang untuk mencari tahu kegiatan Maya di rumah sakit tersebut.Karena Hendra sudah memberikan kabar lebih dulu, Erlang langsung menuju ke rumah sang mertua. Sekitar satu jam kemudian, Erlang sudah tiba di kediaman Bagaskara.*"Kenapa daddy juga harus ikut menjemput Syila? Tidak bisakah jika Erlang saja yang mengambil alih tugas itu?" Protes Arsya ketika dia tidak bisa bertemu dengan adiknya secara langsung. Hubungannya dengan sang ayah belum membaik hingga dia kesulitan bertatap muka dengan ayah kandungnya sendiri."Ada apa dengan keputusa
Read more

Bab 26

Erlang jarang mengunjungi Arsyila selama dirawat di rumah sakit jiwa. Sebaliknya, dia selalu menemani Zoya setiap pemeriksaan kesehatan.Perlakuan Erlang terhadap kedua istri sahnya kentara sekali perbedaannya, dan hal itu tentu menumbuhkan rasa benci Rasputin yang semakin dalam pada Zoya."Erlang ...!" suara Arsyila terdengar lirih. Dia tersenyum kegirangan. Meski kewarasannya sedang tidak stabil, dalam hatinya selalu ada Erlang. Ya, hanya Erlang seorang. Dia selalu jatuh cinta pada pria itu dan menganggapnya sebagai miliknya seorang.Erlang terlihat tegang begitu kembali melihat Arsyila. Sudah lama dia tidak bertemu dengan istri pertamanya itu. Mengingat dendam di antara mereka, Erlang yang sudah lama berniat menceraikan Arsyila tampak bingung cara menghadapi wanita itu.Jika Arsyila sehat dan normal, Erlang pasti tidak gugup. Dia akan lebih mudah menghadapi wanita arogan itu.Ada Rasputin di dalam ruangan itu, dan kondisi Arsyila juga belum sepenuhnya pulih. Erlang pun berusaha rile
Read more

Bab 27

"Kamu kaget bukan? Masih banyak hal yang mengejutkan," ledek Marco, kemudian mulai mempengaruhi Maya. "Erlang bukan pria yang baik. Dia orang yang sangat buruk, jadi kamu tidak perlu melibatkan perasaan saat bersamanya. Dia tidak pantas mendapatkan cinta dari siapa pun." "Aku tidak pernah memiliki perasaan apa pun padanya," sanggah Maya dengan cepat. "Berhenti mencurigaiku jika masih menganggapku berguna untuk untuk kalian!" seru Maya dengan ketus."Aku harap juga seperti itu," Arsya angkat bicara. Dia ikut mendukung dan mengalihkan topik pembicaraan. "Kamu memiliki banyak kemiripan dengan Herman. Sayangnya Herman tidak pernah menyebutkan bahwa dia memiliki adik yang masih cantik dan muda. Aku tidak tahu sama sekali." "Aku juga tidak tahu tentang itu. Zizi lah yang memberitahuku," Marco kemudian berseloroh. "Mungkin dia takut jika kita menggoda adiknya atau salah satu temannya malah kepincut dengan adiknya yang masih polos.""Aku sudah lama tidak bertemu dengan kakakku." Maya menaha
Read more

Bab 28

Erlang menghela napas lega setelah melihat Syila tertidur nyenyak. Akhirnya, dia berhasil lepas dari wanita yang selalu ingin mengendalikannya itu.Arsyila memejamkan mata setelah beberapa menit meminum obatnya. Entah apa saja yang terkandung dalam obat yang dikonsumsi istrinya, Erlang tidak peduli lagi. Yang terpenting baginya, bisa keluar dari ruangan itu dan menemui Zoya secepatnya.Malam itu, Hendra dan Hennah akan berpamitan pulang.Hennah kembali menguatkan Zoya agar lebih kuat saat menghadapi keluarga Bagaskara nantinya. Sedangkan Hendra memutuskan berpamitan pada Rasputin di saat belum menemukan tanda tanda Erlang akan keluar dari kamarnya."Tidak ada yang bisa menghalangi rencanaku," sebelum kepergian Hennah dan Hendra, Rasputin berkata dengan sombong. "Jika kamu masih ingin bertahan dengan Erlang, maka kamu juga harus tinggal di rumah ini, terima bahwa kamu hanyalah wanita kedua bagi Erlang dan selamanya tidak akan bisa memiliki Erlang seorang diri!"Terdengatr kekanak-kanak
Read more

Bab 29

Hendra dan Marco langsung berhenti dari perdebatan kecil mereka. Keduanya saling melepaskan diri setelah nyaris saling menyakiti.Kini, semua mata tertuju pada Erlang yang tengah berjalan cepat menuju halaman rumah. Orang yang ditunggu akhirnya datang juga."Erlang ...!" secara bersamaan, Maya dan Zoya menyebut nama pria itu dengan suara yang lirih.Zoya bersyukur dengan kedatangan Erlang. Sedangkan Maya tampak sedikit canggung. Namun, karena kedatangannya diajak langsung oleh Arsya, dia tidak sepenuhnya gugup. Pembawaannya dibentuk sedemikian rupa, seolah olah dia tidak mengenal siapa pun.Sebagai salah satu pemilik rumah, Arsya sudah berjanji akan memberikan Maya rasa nyaman. selama berada di rumah mewah tersebut. Dia akan diperlakukan seperti tamu, karena merupakan adik dari salah satu sahabatnya.Cara Erlang menatap Maya tampak mengerikan. Matanya menyipit dengan rahang terkatup rapat, Tangannya terkepal sempurna, menunjukkan bahwa dia marah besar pada istri ketiganya itu. 'Apa t
Read more

Bab 30

Kehadiran Arsya, Marco dan juga Maya menjadi penyebab Rasputin batal beristirahat. Begitu mendapat kabar dari sang asisten bahwa Arsya telah tiba di kediamannya, dia kembali ke ruang keluarga untuk menunggu anak yang sudah diabaikan beberapa tahun ini."Sempat terjadi keributan tadi, Pak, tapi semua sudah terselesaikan," Doni memberitahu. Dari lantai dua, dia sempat melihat perselisihan antara Arsya, Zoya dan Erlang.Rasputin tidak menanggapinya dengan serius. Hal semacam itu sudah sering terjadi sewaktu mereka semua berada dalam satu atap."Sekarang, apakah Arsya benar benar akan tinggal di rumah ini?" Sedikit kekhawatiran terlukis di wajah Doni, mengingat sikap Arsya yang suka membuat onar. Belum satu jam saja, dia sudah berhasil menguras emosi Erlang. Bagaimana jika mereka harus tinggal seatap dalam waktu yang lama.Masih dengan sikap acuh tak acuh, Rasputin menutup rapat mulutnya.Selang beberapa menit, Arsya bersama kedua rekannya memasuki ruangan keluarga di mana Rasputin sedang
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status