Semua Bab Takdir Sang Perawan Tua: Bab 81 - Bab 90

101 Bab

Bab 81 : Irwan di ruang Operasi?

Sementara di tempat terpisah, Irwan dan Bram tengah berada di sebuah Rumah Sakit swasta bernama RS Ananda di kawasan Surabaya. Kedua lelaki itu tengah menanyakan bagian pendaftaran pasien rawat inap. “Pagi Mbak, mau tanya untuk Pasien bernama Elvira Purnamasari apa ada rawat inap disini?” tanya Irwan. Lelaki tampan berjambang itu berharap, ia bisa menemukan Elvira yang pastinya pindah Rumah Sakit. Maka selama ia tidak menemukan Elvira, sudah lebih dari 20 Rumah Sakit besar dikunjunginya hanya untuk mencari Elvira. “Maaf Pak, dari data namanya nggak ada. Apa Bapak sudah benar mencantumkan namanya?” tanya seorang bagian pendaftaran pasien baru. “Coba dengan nama E. Purnamasari. Karena namanya kadang disingkat,” ucap Irwan mengusap kasar wajahnya yang terlihat tak terurus dengan jambang yang dibiarkan lebat pada wajahnya. “Maaf Pak, nggak ada nama pasien itu. Coba Bapak hubungi yang bersangkutan,” ucap staff Rumah Sakit. Irwan yang telah 7 hari mencari Elvira pada puluhan Rumah Saki
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-26
Baca selengkapnya

Bab 82 : Kisruh

Dengan jantung berdebar, Irwan yang tertangkap mata oleh Amelia berusaha setenang mungkin mengikuti langkah Nindi untuk mengisi data kelahiran kedua putranya. Sampai akhirnya, Irwan duduk pada sebuah kursi di ruang administrasi.“Silakan Pak Irwan, tulis data Ibunya dan nama kedua putra Bapak untuk di Akta lahirnya,” pinta perawat Nindi dengan memberikan formulir.Irwan yang bingung dalam mengisi data Elvira pun berucap, “Maaf suster, saya nggak bawa KTP istri saya. Bisa bantu diisikan data nama Ibu, biar nggak salah. Untuk data nama Ayah, ini saya berikan KTP saya. Dan untuk nama si kembar, Andre El putra Irwansyah dan Andri El putra Irwansyah.“Baik Pak, akan kami proses. Untuk surat nikahnya, kapan bisa disertakan Pak?” tanya Nindi.“Nah, itu dah suster. Surat nikah kami hilang sewaktu kami pindah ke Surabaya. Koper kami dicuri dan belum sempat urus kembali. Apa bisa dibantu dulu, Suster?” tanya Irwan memberikan alasan pada Nindi.“Kalau untuk Kartu Keluarga, ada kan Pak?” tan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-27
Baca selengkapnya

Bab 83 : Cara licik pikiran lelaki

“Mas! Aku nggak terima lelaki tua itu mau ambil keuntungan dengan menolong Elvira. Pasti lelaki tua itu mau menikahi Elvira ... aku jamin akan buat perkara besar dengan lelaki itu! Emang siapa dia yang bisa mengambil yang sudah jadi milikku?!” Gerutu Irwan kala Bram terus menjauhkan adik sepupunya dari depan ruang perawatan pasca melahirkan.“Wan! Dengar aku baik-baik!” Bram menatap lurus ke arah adik sepupunya dengan suara tegas, disaat sepanjang jalan menuju lift lantai tiga itu, Irwan terus menggerutu. Setelah dilihat Bram, adik sepupunya telah agak tenang ia pun berbicara serius padanya.“Wan! Aku akan cari tau siapa Wicaksono ini. Aku lihat, ya ... sekarang ini Elvira masuk ke dalam anggota keluarganya. Alamatnya bukan lagi di Jakarta. Berarti lelaki itu telah merencanakan semuanya pada Elvira dan si kembar. Karena kalau aku lihat, Wicaksono hanya punya satu putri Melisa Wicaksono. Berarti, memang dia memerlukan seorang putra untuk meneruskan bisnisnya. Jika, dia punya bisnis
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-28
Baca selengkapnya

Bab 84 : Janji Gempi pada Gilang

Bram dan Irwan yang telah kembali dari tempat praktik dokter Ayu, bisa bernapas lega. Karena, dokter itu diyakinkan oleh Irwan atas kemelut yang terjadi dalam keluarganya. Ditambah, seorang perawat pada ruang perawatan si kembar yang masih di inkubator mau membantu untuk memfoto kedua bayi kembar itu.Sampai akhirnya, mereka berdua pun singgah pada sebuah restoran usai seluruh acara melelahkan hari ini diselesaikan dengan penuh rasa bahagia.“Mau makan apa?” tanya Bram pada Irwan yang tak bosan memandang foto si kembar.“Pesan apa saja juga boleh, Mas,” jawabnya masih dengan netra yang memandang ketampanan kedua bayinya.Seorang pramusaji mencatat makanan yang dipesan oleh Bram, tanpa menanyakan kembali pada adik sepupunya yang tampak masih asyik memandang foto si kembar.“Mas, keduanya persis aku..., Ya Allah..., setiap aku melihat foto mereka, aku seakan nggak percaya. Aku nggak percaya, Allah memberikan rejeki yang luar biasa besar dan indah dalam hidupku,” ucap Irwan menarik
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-29
Baca selengkapnya

Bab 85 : Pertengkaran Wicaksono & Irwan

Pagi sekali, Irwan telah ke rumah Bram untuk mengajaknya ke Rumah Sakit. Disana lelaki itu bertemu dengan putrinya yang memeluknya erat. “Papa..., apa akan jemput Ana dan mama?” tanya putri kecil Larasati yang berusia mendekati 6 tahun dengan wajah bahagia. “Maaf sayang, Papa lagi ada sedikit urusan dengan Om Bram. Jadi, untuk sementara Ana tetap tinggal disini yaa...,” jawab Irwan mengelus kepala Ana yang mencintainya tanpa syarat. “Horee....! Berarti Papa akan jemput Ana kan, kalau tante yang bawa adek itu ke rumah. Iya kan, Paa...?” tatap Anastasia tepat kearah netra Irwan yang terasa menusuk dalam ke hatinya. Irwan hanya tersenyum kecil bahkan sangat kecil. Yang terlihat hanya giginya tanpa memberikan ekspresi pada wajahnya dan Irwan pun melempar wajahnya ke arah Bram yang memperhatikan dialog keduanya. “Ayo Wan! Kita jalan sekarang,” ajak Bram melepaskan Irwan dari ocehan anak perempuan berusia hampir 6 tahun yang mengerti posisi dirinya atas Irwan. “Ayo!” jawab Irwan singka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-30
Baca selengkapnya

Bab 86 : Kawan jadi Lawan

“Selamat siang...,” sapa seorang perawat membawa dua ras kanvas masuk ke dalam ruang perawatan Elvira.“Siang suster, ada apa yaa?” tanya Rifai yang sedang duduk bersama Wicaksono membicarakan perihal akta putra Elvira.“Ini Pak, ada pesanan makanan yang diantar atas nama Ibu Elvira,” jawab perawat tersebut menyodorkan dua tas kanvas pada Rifai yang telah berdiri dan menerima tas tersebut. Dan perawat tersebut pun keluar dari ruang tamu pada ruang perawatan Elvira.“Maaf, Pak Wi..., saya bawa dulu pesanan kak Vira.” Izin Rifai meninggalkan Wicaksono di ruang tamu tersebut dan masuk ke dalam ruang perawatan Elvira.Ceklek!“Kak, ini makan dulu...,” ucap Rifai membawa tas kanvas tersebut.“Loh, kok tumben pake tas kanvas. Biasanya kan, staf dapur Rumah Sakit bawa makanannya pakai baki, Fai...,” ucapnya.“Ini makanan pesan antar, Kak. Ada makanan kesenangan Kak Vira. Malah aku pikir Kakak yang pesan, karena bosan makanan Rumah Sakit...,” jawab Rifai tersenyum, membawa makanan ters
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-01
Baca selengkapnya

Bab 87 : Plan Wicaksono & Melisa

Pagi sekali, Wicaksono telah berada di taman belakang rumah mewahnya. Lelaki berusia sekitar lima puluh tahun itu memberikan makan puluhan ikan koi yang ada di dalam kolam. Wicaksono yang tak kesampaian untuk menikahi Elvira, wanita cantik yang dilihatnya dari ponsel putrinya uring-uringan dengan marah-marah pada beberapa pekerja di rumah mewahnya.Sedangkan putrinya, Melisa yang awalnya mau kembali di rumah mewah dan tinggal bersama Wicaksono, akhirnya menolak kembali ke rumahnya dan memilih tetap tinggal di Apartemen, usai penolakan Elvira atas diri Wicaksono.“Sialan! Kalau lelaki brengsek itu nggak ke Rumah Sakit dan menyelinap masuk ke ruang operasi, aku yakin Elvira akan menerima aku jadi suaminya. Sekarang bagaimana cara aku membalas lelaki itu ya? Siapa sih dia?” tanyanya pada diri sendiri.Terlihat Wicaksono, mondar mandir di depan kolam ikan memikirkan cara untuk mempermalukan Irwan dan Elvira. Namun, karena pikirannya seakan buntu, Wicaksono pun menghubungi ajudan yang m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-02
Baca selengkapnya

Bab 88 : Aib Elvira akan terbongkar?

Satu hari sebelum Elvira pulang ke Apartemennya, Irwan datang bersama Bram dan istrinya. Disana Nita memperkenalkan diri pada Elvira serta meminta maaf atas ucapannya beberapa hari lalu.“Dek Vira, aku datang kemari itu untuk minta maaf sama sampean. Karena minimnya informasi atas masalah yang aku dapat dari adikku Irwan ini. Hari itu aku sama sekali nggak menduga kalau yang buka itu Dek Vira. Wong, manset aku tuh, ceweknya Irwan itu rambutnya diwarnai, pake gincu tebal dan hotpans. Ternyata..., Ya Allah, aku jadi malu sendiri,” tutur Nita yang supel dan lucu dalam pembawaan bicaranya sampai membuat Elvira tersenyum lebar, walau hanya bisa diketahui dari bagian matanya saja.“Sama-sama Mbak,” ucap Elvira.“Namaku, Nita..., Dek!” ucapnya kembali.“Nggeh, Mbak Nita...,” sahut Elvira kembali.“Dek Vira, rencananya itu gimana?” tanya Bram. “Maksudnya Mas, apa mau balik ke Apartemen, atau tinggal di rumah yang udah dipersiapkan untuk Dek Vira dan anak-anak?” “Sepertinya, balik ke Ap
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-03
Baca selengkapnya

Bab 89 : Awal Kekacauan

Tok ... Tok ... Tok ...“Hello ... Kak Amel...,” panggil Melisa dari balik pintu Apartemen Elvira, kala jam menunjukkan pukul 11 siang.Intan yang mendengar suara Melisa ada di depan pintu kamar Apartemen itu, meminta kedua anak majikannya untuk mengecilkan televisi yang di nyalakannya.“Rama, kecilkan televisinya. Kayaknya tante yang kemarin ambil foto tante Vira datang. Kalian jangan ngomong yaa, biar nggak ketahuan sama tante jahat yang kemaren,” perintah Intan pada Rama dan Sinta.Kedua anak Amelia pun mengangguk. Dan sejak kejadian hilangnya, beberapa foto Elvira yang di sampaikan pada Amelia, membuat kedua anak itu tahu kejadiannya. Hingga Amelia pun, mengingatkan untuk tidak membukakan pintu, kecuali ia datang.Lalu, yang dilakukan oleh Intan adalah menghubungi Amelia yang sebenarnya akan menjemput anak-anak sekitar pukul 3 sore, untuk ke Bandara Juanda.“Siang Buu,” sapa Intan dalam sambungan telepon.“Iya, ada apa Tan?” tanya Amelia.“Bu, si Melisa ketuk pintu minta m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-04
Baca selengkapnya

Bab 90 : Curhan hati Irwan pada Elvira

Irwan yang telah melapor pada Rumah Sakit perihal yang terjadi pada mobilnya dan meminta pihak Rumah Sakit untuk bisa menjaga privasi mereka pun, berkoordinasi dengan perawat jaga dan beberapa staf yang berada dilantai itu untuk bisa menutupi keberadaan Elvira usai dirinya secara gamblang menjelaskan keadaannya. Setelah itu, Irwan pun menuju kamar Elvira kembali.Ceklek!“Mas Irwan nggak ikut Mas Fai?” tanya Amelia yang sedang membaca majalah diruang tamu kamar perawatan Elvira.Irwan pun duduk dan mengatakan yang terjadi dengan mobilnya dan menyampaikan buah pikirannya atas kejadian yang terjadi.“Ya Allah, seram banget. Berarti selama ini Lisa itu orangnya punya dua kepribadian ya, Mas. Kasihan sekali anak itu terobsesi dengan kak Vira,” ungkap apa yang dirasakan oleh Amelia.“Iya, rasanya anak itu mengalami gangguan karena kehilangan sang mama. Seharusnya papanya itu tau tentang tindak tanduk dari putrinya. Tapi, sebaiknya hal ini nggak usah disampaikan ke kak Vira. Biar dia nggak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-06
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status