All Chapters of Pura-pura Bukan Bangsawan: Chapter 511 - Chapter 520

Rias menggunakan long dress berwarna hitam berjalan menuju restoran yang letaknya ada di lantai dua hotel. Rias menatap ke seluruh penjuru restoran. Mencari keberadaan kekasihnya. Sampai pada titik di mana ia melihat Kenma sudah duduk di salah satu meja. Hanya saja Kenma tidak sendirian. Kenma bersama seorang anak kecil berjenis kelamin laki-laki. Yang Rias perkiraan anak kecil itu berumur lima tahun.Dan juga ada seorang nenek-nenek duduk di sana. Dengan rambut berwarna putih dan kulit penuh kerutan.Rias berjalan mendekat. Meja itu memiliki empat kursi. Karena anak kecil itu duduk di pangkuan Kenma, dua kursi telah dan masih ada sisi dua. Rias menarik salah satu kursi dan menaruhnya tepat di samping Kenma. Tidak ada jarak. Benar-benar menempel."Apakah dia istrimu?" tanya nenek itu sambil menatap Rias."Benar. Dia istriku. Kami baru saja menikah dan datang ke sini untuk liburan bersama," balas Kenma menggenggam tangan kanan Rias dan menaruhnya di atas meja supaya nenek itu bisa m

Dengan cepat Ayane berlari keluar dari gedung tempatnya konser. Tentu saja ia menyembunyikan wajahnya menggunakan masker. Tidak lupa topi serta jaket tebal. Untuk benar-benar bisa menyamarkan keberadaannya.Ayane berlari ke arah danau yang letaknya tidak terlalu jauh dari gedung itu. Alasan kenapa Ayane berlari ke sana adalah setelah ia tampil di atas panggung dan kembali ke ruangannya, ia mendapati sebuah pesan dari seorang laki-laki yang sudah lama sekali tidak ia lihat.Di pesan itu laki-laki itu mengirimkan sebuah foto danau. Dan, ya, Ayane bisa mengenali danau itu karena dulu Ayane sering sekali berkunjung ke sana sebelum laki-laki itu meninggalkan Kerajaan Viper untuk berkuliah di Universitas Flousth.Tebakan Ayane benar. Dengan nafas yang masih memburu hebat, Ayane menghentikan langkahnya di tengah-tengah ilalang yang tumbuh sangat tinggi. Dan di hadapannya sekarang ada seorang laki-laki menggunakan jaket berwarna putih dengan beberapa garis biru di bagian lengan jaket itu.Ke

Kenma dan Ayane kembali ke apartemen setelah menghabiskan waktu seharian di taman hiburan yang Ayane maksudkan tadi pagi.Mereka sampai di apartemen pukul 21.20. Masih terlalu dini untuk tidur. Ditambah lagi, kalau diingat-ingat ini adalah hari pertama mereka tidur bersama. Mengingat kemarin malam Kenma tidur di istana karena perintah raja dan ratu.Ayane dan Kenma duduk di pinggir kasur. Kenma sibuk membuka sepatu miliknya. Dan Ayane sibuk menghapus make u-nya menggunakan micellar water."Aku penasaran, kenapa kamu harus menggunakan riasan wajah saat kamu saja tadi menggunakan masker?" tanya Kenma melepaskan tali sepatunya."Apa yang kamu bicarakan? Apakah kamu pikir aku bisa memperlihatkan wajah jelekku saat sedang bersamamu?" tanya Ayane dengan kondisi tangan kiri memegang kaca kecil dan tangan kanan memegang kapas."Apakah menurutmu wajahmu jelek?"Ayane diam sejenak. Ayane tidak bodoh. Ayane sangat cantik. Dan itu terbukti dari banyak sekali penggemarnya yang mengagumi keindahan

Ayane dan Kenma kembali ke apartemen. Tentu saja masih tersirat perasaan sedih sekaligus kecewa karena mereka tidak bisa meyakinkan Rainer. Mereka tidak mendapatkan izin untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius.Ayane dan Kenma duduk di meja makan. Duduk bersebelahan. "Bagaimana?" tanya Kenma memiringkan kepalanya menatap Ayane."Apanya yang bagaimana? Bukankah sudah jelas kita tidak mendapatkan izin?" tanya Ayane."Ini benar-benar rumit. Ratu memang orang yang keras kepala. Kita harus menunggu umurku sampai dua puluh lima tahun, jika memang ingin mendapatkan izin darinya.""Benar. Ini benar-benar rumit. Aku masih harus memikirkan tentang skripsiku. Aku harus memikirkan tentang harus kembali ke Kekaisaran Arcane. Ada banyak sekali hal yang harus aku pikirkan saat ini.""Jangan menyebutkannya di hadapanku. Aku juga sedang bingung saat ini. Kontrak kerjaku akan berakhir sebentar lagi."Suasana hening. Tangan Kenma yang sedari tadi memijat kening pun diam. Pandang

Kenma dan Yoshino berada di ruangan Ekskutif Mahasiswa Universitas Flousth. Ruangan yang selalu ramai dengan para eksekutif mahasiswa yang selalu mengerjakan tugas, kini sepi. Hanya aada mereka berdua di sana. Yang sudah jelas, Kenma lah orang yang pertama kali mengajak Yoshino untuk bertemu di ruangan itu dan mengobrol sebentar sebelum Yoshino kembali ke asrama perempuan dan istirahat.Mereka duduk berhadapan. Terpisahkan oleh sebuah meja kayu yang di atasnya ada sebuah cake dan teh hangat.Sudah hampir satu tahun setengah mereka tidak bertemu. Dan ada banyak sekali perubahan di antara mereka. Secara penampilan wajah, Kenma berubah secara signifikan. Laki-laki itu terlihat lebih tampan dan wajahnya benar-benar terlihat bersih.Sedangkan Yoshino terlihat sangat cantik dengan rambut pendeknya yang tidak lebih dari bahunya."Apakah ada yang kamu butuhkan di dalam kopermu?" tanya Kenma.Koper Yoshino dan seluruh mahasiswa pertukaran masih ditahan sementara oleh pihak universitas. Dan ti