BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH"Bun, Pulanglah ... Kami takut ...," kata anak lelakiku."Takut ... Kamu takut sama siapa, Sayang?" tanyaku bingung."Kami takut sama Ayah ...,""Reyhan ... Bicara apa kamu sama Bunda. Tidur sana udah malam ini. Berani kamu ambil HP Ayah buat telepon Bunda diam-diam!" kata suamiku merebut telepon itu dari Reyhan anak lelakiku."Tapi, Yah ...""Diamkan adikmu itu. Jangan nangis terus!"Suamiku masih berkata ketus. Hatiku rasanya perih mendengar kemarahan suamiku. Apakah Rindu dan Reyhan berbuat salah pada Mas Emran."Assalamualaikum, Raisa, kamu apa kabar? Maaf anak-anak suka ngambil HP Mas sembarangan," katanya berbicara padaku."Alhamdulillah, aku baik, Mas. Mas, kenapa kamu marah sama Reyhan. Aku masih mau bicara sama dia. Terus bagaimana kabar Rindu? Aku kangen sama Reyhan dan Rindu. Aku mau ngomong sama Rindu juga," ucapku."Oh, tadi si Rindu nangis. Dia mimpi. Tapi, udah tidur lagi. Jangan khawatir. Reyhan juga udah Mas suruh tidur. Ini juga
Baca selengkapnya