Semua Bab BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH: Bab 1 - Bab 10

77 Bab

Bab 1

BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH"Bun, Pulanglah ... Kami takut ...," kata anak lelakiku."Takut ... Kamu takut sama siapa, Sayang?" tanyaku bingung."Kami takut sama Ayah ...,""Reyhan ... Bicara apa kamu sama Bunda. Tidur sana udah malam ini. Berani kamu ambil HP Ayah buat telepon Bunda diam-diam!" kata suamiku merebut telepon itu dari Reyhan anak lelakiku."Tapi, Yah ...""Diamkan adikmu itu. Jangan nangis terus!"Suamiku masih berkata ketus. Hatiku rasanya perih mendengar kemarahan suamiku. Apakah Rindu dan Reyhan berbuat salah pada Mas Emran."Assalamualaikum, Raisa, kamu apa kabar? Maaf anak-anak suka ngambil HP Mas sembarangan," katanya berbicara padaku."Alhamdulillah, aku baik, Mas. Mas, kenapa kamu marah sama Reyhan. Aku masih mau bicara sama dia. Terus bagaimana kabar Rindu? Aku kangen sama Reyhan dan Rindu. Aku mau ngomong sama Rindu juga," ucapku."Oh, tadi si Rindu nangis. Dia mimpi. Tapi, udah tidur lagi. Jangan khawatir. Reyhan juga udah Mas suruh tidur. Ini juga
Baca selengkapnya

Bab 2

BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH BAG 2.**POV RAISAMendengar kabar yang kuterima dari Lastri. Aku jadi semakin dilema. Aku ingin sekali pulang. Dalam dua tahun ini, aku memang belum pulang ke kampung melihat anak-anakku. Aku akan mengurus cuti kepulangan ku atau sekalian tak kuperpanjang lagi kontrak kerja di sini.Padahal aku sudah merasa nyaman. Majikanku baik hati. Aku di sini mengurus seorang wanita berusia empat puluh lima tahun yang hanya terbaring di tempat tidurnya karena menjadi korban kecelakaan. Bukan cuma aku saja yang bekerja di rumah ini. Ada beberapa orang sama sepertiku menjadi asisten rumah tangga dan bantu-bantu di sini. Semua sudah ada tugasnya."Kamu kok sedih gitu, Raisa. Ada masalah di kampung?" tanya Marni saat kami sedang kumpul.Biasanya kami para pekerja di sini sangat kompak dan berkumpul kalau lagi hari libur untuk mengurangi berbagai beban yang begitu banyak dan menghibur diri juga dari rutinitas kerja sekalian saling bersilaturahmi.Aku menghela na
Baca selengkapnya

Bab 3

BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH BAG 3.**Terakhir aku menghubungi Liana setelah itu dia memblokir nomor teleponku sehingga aku tidak bisa lagi menghubunginya. Aku benar-benar g e r a m dengan wanita itu yang sudah merebut segalanya dariku. Dalam hal ini Mas Emran juga perlu dipertanyakan karena dia lah yang membuka akses untuk menikahi Liana.Saat ini, aku sedang menyusuni pakaianku. Akhirnya aku bisa juga menyelesaikan semua pekerjaanku di sini aku tidak tahu apakah aku akan kembali lagi ke negara ini atau tidak. Tapi yang paling terpenting adalah keadaan anakku. Suasananya sudah tidak kondusif lagi aku bekerja pun tidak tenang.Aku hanya ingin segera kembali ke tanah air untuk melihat keadaan anak-anakku yang sudah sangat kurindukan. Tiba-tiba gawaiku ku bergetar dan aku melihat panggilan dari Mas Emran. Akhirnya dia menghubungiku juga. Mungkin dia curiga dari mana aku bisa mengetahui nomor Liana. Pasti lelaki itu akan bertanya hal ini kepadaku."Assalamualaikum, Raisa," kata
Baca selengkapnya

Bab 4

BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH BAG 4.**POV RAISAAku terkejut membaca pesan dari Pak RT. Tak sangka kalau anakku masuk Rumah Sakit. Pak RT juga memberikan alamat Rumah Sakit setempat di mana Rindu dirawat. Dengan perasaan bergemuruh aku bergegas meninggalkan Bandara.Tak berselang lama aku mendapat telepon dari Lastri beberapa kali Lastri mencoba menghubungiku. Namun aku tidak mengangkatnya ketika aku di pesawat. Aku ketiduran sebab kelelahan akibat banyak pikiran.Aku segera mengangkat telepon dari Lastri setelah di Bandara. Apa yang membuat Lastri menghubungiku? Mungkin, ada hal penting yang ingin disampaikannya."Assalamualaikum, Lastri.""Waalaikumsalam, Raisa. Kemarin kamu bilang sama aku kalau kamu bakal pulang ke tanah air. Aku sedang di Bandara untuk menjemput mu. Kamu di mana sekarang?""Kamu serius. Makasih banget karena kamu benar-benar mau meluangkan waktumu untuk menyambut kepulanganku. Aku udah di Bandara sekarang""Tentu aja. Kamu sedang menghadapi masalah besa
Baca selengkapnya

Bab 5

BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 5.**PoV Raisa.Patah ....Satu kata yang menggambarkan perasaanku ketika melihat Rindu terbaring lemah di bangsal rumah sakit dan berada di ruang ICU. Aku b a n t i ng tulang bekerja agar kehidupan kami menjadi lebih baik tapi kenyataannya seperti ini.Apa gunanya aku pergi jauh-jauh kalau anak-anakku menderita. Kenapa balasan Mas Emran begitu tega kepadaku. Ini adalah cobaan yang begitu besar untukku menyaksikan buah hati tercinta terbaring tak berdaya."Pasien terkena benturan yang cukup keras di kebagian kepala sehingga menyebabkan dia tak sadarkan diri," kata Dokter yang menangani.Bulir-bulir bening berjatuhan mendengar perkataan Dokter. Pasti anakku mendapatkan perlakuan yang begitu kasar dari Mas Emran dan juga Liana. Padahal Rindu adalah anak kandung Mas Emran sendiri. Kenapa dia tega melakukan ini kepada Rindu?"Saya ingin pemeriksaan yang lebih lagi untuk anak saya, Dokter. Saya ingin seluruh tubuh anak saya diperiksa. Apakah anak saya
Baca selengkapnya

Bab 6A

BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 6.Hai, Kak jangan lupa subscribe dan like ya 🙏**POV RAISA."Raisa, kamu jangan kasar sama Liana!" kata Mas Emran tak suka.Aku mencibirnya. Sekarang terang-terangan dia membela gundiknya."Kamu bela dia? Kamu gak suka kalau dia tersakiti?" kataku g e r a m."Bukan gitu, Raisa.""Sekarang kamu jujur aja, Mas. Kamu bisa kan jujur. Nggak perlu ke rumah segala. Apa hubungan kamu sama dia?!" kataku dengan kilatan amarah."Raisa. Ini masalah pribadi nggak mungkin kita menceritakannya di Rumah Sakit. Apalagi kita harus menghormati anak kita yang sedang sakit!" Mas Emran berkilah.Menghormati? Bukankah Rindu sakit juga ulah mereka."Kamu menghormati Rindu yang sedang sakit? Kamu tahu nggak apa yang terjadi sama Rindu ini sebenarnya perlu dilaporkan ke pihak yang berwajib. Kamu nggak lihat lebam-lebam di badannya dan juga tiba-tiba dia itu terbentur. Seharusnya sebagai orang tua kamu udah melakukan tindakan tegas. Tapi apa yang kamu lakukan? Kamu bahka
Baca selengkapnya

Bab 6B

Aku melirik Liana dengan amarah yang begitu besar. Tatapanku setajam pisau yang baru saja diasah. Liana menelan ludah melihat wajahku dan dia terus saja menarik tangannya agar aku melepaskan. Begitu pula dengan mas Emran yang tidak menyangka kalau aku bisa berbuat seperti ini. Dia tahu bagaimana karakterku yang nekat. Dulu pun aku ke luar negeri karena benar-benar nekat sekaligus ada dorongan dari dia yang terus-menerus untuk mengangkat derajat keluarga kami menjadi lebih baik."Baik, kita bicarakan saja semuanya baik-baik," kata Mas Emran akhirnya.Aku pun kemudian memberikan pengertian ke Reyhan kalau Lastri itu wa-ni-ta baik dan dia temanku. Lastri tidak mencelakakan Reyhan. Aku tahu betul siapa Lastri, keluarganya, tempat tinggalnya, anaknya. Lastri juga membantu ku sejauh ini. Begitupun saat ini Lastri memberikan pengertian ke Reyhan kalau aku harus menyelesaikan masalahku dengan ayah dan juga gundik ayahnya."Sayang, kamu percaya sama Bunda kalau Bunda akan terus di sisi kamu da
Baca selengkapnya

Bab 7A

BUNDA PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 7.**Jangan Lupa Subscribe ya Kak tersayang ❤️PoV RaisaAku sama sekali tidak terkejut mendengar perkataan Mas Emran yang mengatakan kalau mereka sudah menikah. Aku sudah tahu sebelumnya. Itulah yang menyebabkan diriku gusar ketika bekerja di luar negeri dan ingin segera pulang untuk melihat kondisi anakku.Namun, aku tersentak, Liana hamil. Ah, mereka sudah menikah mungkin terlebih dahulu selingkuh. Jadi wajar wanita di depanku ini hamil. Hal yang tidak ku sukai adalah dia menyiksa anak-anakku, menjadikan Rindu, Di rumah sakit. Sedangkan Reyhan nggak terurus. Bahkan anakku itu juga mengalami kekerasan yang aku belum melihat sendiri apa saja yang sudah dilakukannya ke Reyhan.Mereka peng-khia-nat dan tidak ada tempat untuk seorang pen-ja-hat seperti mereka."Kapan kalian menikah?" tanyaku."Sekitar enam bulan uang lalu, Raisa. Mas minta maaf," kata Mas Emran tertunduk.Aku tahu betul apa yang di katakannya itu palsu. Minta maaf? Kalau aku nggak p
Baca selengkapnya

Bab 7B

"Astagfirullah, keterlaluan kamu, Mas. Itu uang hasil kerja kerasku. Seenaknya saja kamu gadaikan sesuka hati mu. Di mana pikiran kamu!" sentakku gak terima.Sakit hatiku. Dia melakukan ini sesukanya. Sepertinya pekerjaanku semua sia-sia. Untunglah masih ada tabungan hasil kerja kerasku selama dua tahun tak kuberikan sepenuhnya."Maafkan, Mas, Sayang. Maaf sekali ... Bantu Mas bayar cicilan rumah kita ke Bank ya," katanya memelas.**"Raisa .... Mas Minta maaf. Kita bisa bicara baik-baik," kata Mas Emran mengetuk pintu kamar setelah kami selesai dari Rumah Pak RT.Ternyata masalah kami lebih dari kompleks. Jadi tak bisa selesai sehari juga.Aku sengaja mengunci pintu kamar agar mereka tak menggangguku. Bagaimanapun ini tetap rumahku walau Mas Emran membangunnya atas nama dia. Makanya dia bisa gadaikan surat tanah dari rumah ini. Aku frustasi dengan ke-bo-do-han ku di masa lalu.Gawaiku bergetar dan itu panggilan dari Lastri. Lastri mengajak Reyhan jalan-jalan untuk menyenangkan hati a
Baca selengkapnya

Bab 8A

BUNDA PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 8**Jangan lupa Subscribe ya Kak sebelum membaca 🙏PoV RaisaAku hendak beranjak meninggalkan Rumah bersama Reyhan dan juga Lastri karena berada lama-lama di sini juga membuat ku pusing. Aku ingin menjaga anakku di Rumah Sakit. Aku juga memikirkan membuat laporan ke Polisi, masalah ini adalah masalah hukum yang harus mereka pertanggungjawabkan."Raisa ... Kamu mau ke mana? Ini udah malam!" kata Mas Emran gak suka."Aku mau ke Rumah Sakit menjaga Rindu. Kamu lupa kalau anak kita sedang koma!" sentakku."Eh, itu. Biasanya kalau malam seperti ini ada perawat yang menjaga ataupun suster. Nanti kalau kenapa-napa mereka akan menghubungi Mas. Raisa, tidur di ruang ICU juga nggak bisa!" Mas Emran berkilah."Itu menandakan kamu sama sekali nggak peduli dengan anak. Aku ingin kamu segera melunasi hutangmu di Bank agar kita bisa cepat menjual rumah ini. Aku pergi dulu," kataku dengan suara pelan dan dingin."Raisa ... Reyhan di rumah saja. Udah malam juga b
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
8
DMCA.com Protection Status