Semua Bab Istri untuk Suamiku : Bab 11 - Bab 20

31 Bab

11. Menolak Tawaran

Citra bergeming. Ia seolah kehabisan kata-kata dan tindakan untuk memberikan respon pada wanita yang telah menangis tersedu-sedu memohon di depan wajahnya saat ini.Citra juga merasa bingung harus mengambil keputusan yang bagaimana sekarang. Di satu sisi, Citra merasa ia tidak bisa menolak permohonan dari seorang wanita di mana ia sendiri juga wanita. Citra sontak memposisikan dirinya bagaimana dikala berada di posisi Nayla saat ini.Pasti akan sangat menyedihkan jika terus ditanya perihal kapan memiliki keturunan sementara dirinya sendiri bukanlah yang mengendalikan segala kehidupan dan adegannya. Akan tetapi, di lain sisi Citra juga memikirkan tentang masa depannya. Ia tidak akan pernah bisa membayangkan bagaimana jika harus menjadi seorang istri kedua yang tepatnya seperti istri yang hanya dijadikan sebagai tempat pemberi keturunan.Mungkin masa depan Citra akan lebih terjamin karena Nayla pasti akan memberikan bayaran yang tidak murah untuknya. Namun, bagaimana jika nanti akan ad
Baca selengkapnya

12. Citra Galau

Luna kini tampak pulang ke rumahnya dengan raut wajah yang terlihat begitu kusut. Aliran darahnya terasa mendidih panas setiap kali benaknya menampilkan wajah adik tirinya itu.Sumpah demi apapun, Luna ingin sekali rasanya menghabisi nyawa adik tirinya itu. Ingin sekali ia melenyapkan Citra jika saja hal itu tidak akan membuatnya masuk ke dalam bui bernamakan lain penjara itu."Sial! Kenapa sih anak itu sama sekali tidak ingin menuruti apa yang aku katakan. Jika saja dia mau mendengarkan apa yang aku perintahkan. Aku pasti sudah bisa hidup dengan bergelimangan harta sekarang. Aku pasti bisa dengan bebas kembali bermain judi tanpa khawatir dengan para rentenir gila yang selalu saja menagih hal yang tidak-tidak padaku!" geram Luna kesal yang langsung membanting vas foto di mana ada wajah Citra yang tengah tersenyum bahagia di sana.Persetan dengan foto itu, yang pasti saat ini Luna hanya ingin menyalurkan dan melampiaskan segala amarah yang sudah menguasai dirinya itu.Emosinya terus sa
Baca selengkapnya

13. Agus Kesal

"Pak Agus? Pekerjaan hari ini saya rasa sudah selesai dilaksanakan semua. Apakah anda tidak akan kembali ke rumah anda?" tanya Andi terdengar begitu hati-hati takut akan membuat sang atasan menjadi marah.Andi tau, pasti telah terjadi sesuatu di dalam rumah tangga sang atasan. Bekerja dengan waktu yang sudah sangat lama membuat Andi merasa sudah cukup hafal dengan sikap sang atasan. Agus akan menjadi seperti sekarang yang merasa malas untuk pulang karena sengaja ingin menghindar dari keluarganya.Agus bergeming, ia tetap fokus pada layar laptop yang ada di depannya. Terus mengetikkan sesuatu yang Andi sendiri tidak tau apa yang sedang dikerjakan oleh atasannya itu.Dengan memberanikan diri, takut jika istri dari atasannya itu merasa khawatir akan suaminya yang tak kunjung pulang, Andi lalu mendekat ke arah meja kerja atasannya itu.Tanpa menunggu perintah dari Agus yang mengizinkan untuk dirinya duduk atau tidak, Andi langsung saja mendaratkan tubuhnya pada kursi yang ada di depan A
Baca selengkapnya

14. Agus Bertemu Citra

Apa yang semalam dikatakan oleh istrinya benar-benar membekas di dalam benak Agus. Ia sama sekali tidak bisa fokus dan bekerja dengan baik sekarang. Kalimat di mana sang istri telah menemukan calon pilihannya pun membuat Agus terus saja terpaku pada kalimat itu.Entah siapa sosok yang akan dijodohkan oleh istrinya kepada dirinya yang pasti Agus benar-benar merasa terganggu akan semua hal itu.Mana mungkin Agus akan mengkhianati rumah tangganya yang sudah terjalin 10 tahun lamanya. Bukan hal yang mudah dalam mempertahankan hubungan rumah tangga hingga genap di angka 10.Bahkan banyak di antara rekan Agus yang justru hanya mampu bertahan selama 5 tahun sementara mereka dikaruniai dengan buah hati yang tidak hanya satu anak saja. Sementara di dalam rumah tangga Agus, mereka bahkan tidak diberikan berkat berupa buah hati oleh Tuhan namun nyatanya mereka sanggup mempertahankan semuanya dengan bermodalkan saling percaya.Agus mungkin bisa mengatakan semua itu dengan gamblang tetapi selama
Baca selengkapnya

15. Citra Semakin Galau

Setelah kepergian dari suami Nayla itu, Citra tampak termenung dalam beberapa saat. Samar-samar masih terdengar jelas di telinganya setiap kalimat yang diucapkan dengan begitu lancar pada Citra.Citra benar-benar merasa tak tau lagi harus bagaimana sekarang, bertemu dengan pria yang rencananya akan dinikahkan dengannya itu membuat sebuah dilema baru membuat Citra hampir bingung harus memutuskan apa.Dari pancaran yang terlihat melalui kedua mata milik Agus itu membuat Citra benar-benar sangat yakin, jika antara Nayla dan Agus mereka berdua sungguh saling mencintai. Sama seperti pasangan lain, Citra yakin jika kedua orang itu juga tidak ingin sampai ada orang asing yang hadir di dalam pernikahan mereka. Citra merasa jika Nayla adalah wanita paling beruntung di dunia ini karena diberikan wajah yang begitu cantik dan karir yang sukses. Bahkan, Nayla juga diberikan seorang pasangan yang sangat tampan dan baik seperti Agus. Namun, hanya satu yang menjadi kecacatan dari semua kesempurnaa
Baca selengkapnya

16. Citra Menerima Tawaran

Nayla kini terdiam, menatap lurus ke arah hamparan rumput hijau yang memenuhi seisi atensinya itu.Helaan nafas yang begitu berat terdengar keluar dari mulut wanita itu. Ia merasa bingung harus berbuat seperti apalagi sekarang. Berbagai cara sudah ia coba namun keputusan Citra masih tak kunjung berubah."Apa lagi yang harus aku lakukan agar gadis itu mau merubah keputusannya? Aku sudah memohon padanya lalu apa lagi yang ia inginkan? Duhai sang pencipta langit dan bumi serta seisinya ini, tolong tunjukkan jalan yang terbaik atas semua takdir yang telah kau tetapkan untuk kisah hidupku ini. Luluhkan lah hati gadis itu agar tidak lagi sekeras batu yang menolak tawaranku," batin Nayla berharap penuh jika doanya akan segera di dengar oleh sang maha pencipta.Keheningan pun seketika kembali menyelimuti dirinya kala itu. Nayla sengaja memilih duduk di atas hamparan rumput hijau itu demi menenangkan pikirannya yang benar-benar sangat kacau itu.Ada begitu banyak hal tak terkendali yang menunt
Baca selengkapnya

17. Agus Menikahi Citra

"Luna, setelah ini apakah masih ada jadwal pekerjaanku?" tanya Nayla pada sang asisten. Sebelum mengatakan apakah Nayla masih memiliki jadwal pekerjaan atau tidak, terlebih dahulu Luna mengecek buku harian tempat di mana ia menuliskan jadwalnya.Setelah mengeceknya cukup lama akhirnya Luna pun menggelengkan kepalanya perlahan menandakan jika pekerjaan Nayla hari ini telah usai."Baguslah kalau begitu. Sekarang Citra, kau ikutlah bersamaku dan Luna. Aku tau, mungkin pernikahan ini tidak berarti apa-apa untukmu. Tapi, aku tidak mungkin membiarkanmu berpakaian yang biasa saja. Kita akan mencari pakaian pengantin yang kau suka untuk kau gunakan di hari pernikahanmu dengan suamiku," tutur Nayla dengan senyuman yang terukir hangat di wajahnya. Baik Luna maupun Citra, keduanya tidak memiliki kemampuan untuk menolak ucapan dari Nayla itu. Mereka hanya bisa mengangguk dan mengikuti saja kemana pun wanita itu mengajak mereka berdua pergi.Untuk pertama kalinya, Citra merasakan naik mobil mewa
Baca selengkapnya

18. Citra Tidak Bahagia

Citra melangkah sesuai dengan tuntunan dari pembantu di rumah mewah itu menuju kamar tidurnya. "Terima kasih, Bi." Wanita paruh baya itu pun lalu menganggukkan kepalanya pelan sebelum akhirnya meninggalkan Citra begitu saja.Baru saja Citra akan membuka pintu kamar itu tiba-tiba saja terdengar suara perdebatan di dalam kamar itu membuat Citra sontak mengurungkan niatnya, membiarkan telinganya mendengarkan segala pertikaian suami-istri yang disebabkan olehnya."Aku sudah katakan berulang kali, aku tidak pernah menyetujui pernikahan ini, Nayla. Aku hanya mencintaimu dan akan setia pada pernikahan kita bukan malah menikah lagi dengan gadis lain lalu secara tidak langsung sama saja seperti diriku telah mengkhianati pernikahan kita berdua. Aku seperti pria yang brengsek yang begitu bodohnya melakukan begitu saja pernikahan konyol ini. Aku melakukan semuanya hanya demi dirimu dan permintaanmu saja, Nayla. Aku bisa melakukan ini tapi tidak dengan memberikan hak gadis itu sebagai seorang is
Baca selengkapnya

19. Anniversary 11 Tahun

Sama seperti hari-hari biasanya, Nayla tetap menjalani harinya dengan mengurus rumah tangganya.Ia sudah menyiapkan sarapan berupa nasi goreng favorit keluarga Setiawan untuk menu mereka di pagi hari ini.Nayla tersenyum, wanita itu sama sekali tidak lupa dengan hari spesialnya yang sudah datang dan terjadi pada hari ini. Meski kejadian kemarin masih membekas di dalam ingatannya pada hari ini, namun Nayla tidak bisa membiarkan hal itu menjadi penghambat kebahagiaannya atas 11 tahun anniversarry Nayla bersama Agus.Tidak terasa, waktu berlalu begitu cepat. Kini tepat 11 tahun lamanya ia dan Agus menjalin hubungan rumah tangga sebagai seorang suami-istri yang jauh dari gosip miring. Bahkan meski sudah 11 tahun bersama, rasa cinta dan kasih sayang yang ada di dalam diri Agus dan Nayla sama sekali tidak pernah pudar barang sedikit pun.Rasa di hati keduanya tetap sama seperti pertama kali mereka memutuskan untuk saling memberikan rasa."Mas Agus? Sini, Mas. Akan aku ambilkan nasi goreng
Baca selengkapnya

20. Sindiran Mertua

Cahaya remang-remang yang mulai mengusik penglihatannya itu pun membuat Nayla akhirnya membuka kedua matanya. Sesuatu yang berat terasa membuat nafasnya sedikit sesak. Ia lalu mengalihkan pandangannya berusaha mencari sumber masalah dari sulitnya ia bernafas itu. Ternyata, sebuah tangan yang begitu kekar melingkar sempurna di perutnya. Nayla tersenyum merasa bahagia karena di hari spesialnya sang suami tetap sama seperti beberapa tahun yang lalu. Di mana mereka berdua pasti akan menghabiskan waktu berdua seharian.Dengan sekuat tenaga, Nayla berusaha mengangkat tangan kekar itu agar memberikan ruang untuknya bergerak. Setelah berhasil melakukannya, Nayla lalu memiringkan tubuhnya memposisikan dirinya agar bisa lebih leluasa menatap wajah sang suami."Aku merasa begitu bersyukur. Sampai detik ini Tuhan masih mengizinkan kita untuk tetap bersama meski ada begitu banyak rintangan dan keputusan yang sangat besar harus kita ambil. Aku beruntung karena memiliki suami yang sangat sempurna
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status