“Ulangi lagi.” “Ha?” Ruby bingung. Ia sudah dua kali mengulang dan suaranya cukup jelas. “Ulangi,” pinta Ed. “Aku… tidak takut… pada wajahmu.” Ruby berdiri dan melepaskan tangan Ed. Tangan itu tidak lagi melawan, maupun terlihat ingin menghancurkan. “Aku tidak pernah takut pada wajahmu.” Ruby mengulang tanpa diminta, karena merasa kalau ucapannya berpengaruh. Ed menjadi tenang dengan cepat. Memang berpengaruh, yang mana mengejutkan juga untuk Ed. Tidak mengerti bagaimana kata-kata itu meringankan rasa sakitnya. Tidak hilang sama sekali, karena Ed masih merasakan tarikan nyeri, tapi tidak lagi terasa membakar atau membuatnya merasa gila. “Kau pingsan saat melihatku,” kata Ed. “Ah, itu… aku terkejut. Tidak tahu wajahmu akan… Aku hanya sangat terkejut, dan sakit. Mual dan lainnya. Tegang, sempat muntah juga.” Ruby menjelaskan sambil menunduk malu. Tadi Ruby tidak mempermasalahkan salah paham Ed yang menyebut dirinya takut pada wajah rusak itu, tapi untuk sekarang, Ruby tidak te
Last Updated : 2023-08-19 Read more