Home / Fantasi / Sistem Kekayaan Mahakuasa / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Sistem Kekayaan Mahakuasa: Chapter 101 - Chapter 110

119 Chapters

Bab 101

“Yuni, aku tulis ngasih ini buat kamu, jadi kamu nggak perlu merasa terbebani.”“Iya, aku juga!”“Kalian berdua dengar aku dulu,” kata Yuni. “Aku mengundang kalian berdua bukan untuk minta kado. Aku cuma mau berterima kasih karena kalian berdua sudah jagain aku selama ini. Sekalian aku juga mau kasih tahu ke kalian kalau sebenarnya aku suka sama orang lain. Jadi, tolong kalian stop kasih hadiah ke aku. Kita jadi teman biasa saja, ya?”Yuni sudah memikirkan hal ini baik-baik sebelumnya. Saat terakhir kali Yuni masuk ke peringkat besar, David dan Joel sama-sama memberikan hadiah sebesar lebih dari puluhan miliar. Yuni mendapatkan bagian sebanyak 14 miliar lebih, dan dia gunakan uang itu untuk membeli rumah dan mobil baru untuk kedua orang tuanya. Dia juga menyisakan sekitar enam miliar untuk dirinya sendiri. Tak disangka harapan Yuni untuk membahagiakan kedua orang tuanya menjadi kenyataan secepat ini. Oleh karena itu, saat ini dia tidak memiliki hasrat akan materi, dan tidak ingin terli
Read more

Bab 102

Yuni hanya bisa berdiam tak berdaya di tempat. Dia sudah berpikir pasti tidak mudah untuk membebaskan diri dari situasi ini, tapi dia juga tidak mengira Joel dan Yongki akan berkata seperti itu! Bahkan orang lain yang ada di sana juga merasa hal ini sudah tidak benar.“Joel, Yongki, mau apa kalian berdua? Aku peringatkan, jangan macam-macam kalian, atau aku lapor ke penanggung jawab kampus!” ancam Yuni.“Iya, jangan sok jagoan kalian berdua! Bakal kami laporin biar kalian berdua di-DO!” ujar salah seorang teman dekat Yuni.“Nggak usah ikut-ikutan kalian semua! Atau aku habisi kalian sekalian!” bentak Joel.Alhasil, orang itu pun ketakutan melihat Joel seolah berubah menjadi orang lain. Joel dan Yongki adalah anak dari keluarga berkuasa di kota ini, dia tidak berani macam-macam dengan mereka. Saat itu Yuni mulai meneteskan air mata. Bagaimanapun juga dia adalah seorang wanita, wajar dia merasa sedih diancam seperti itu, apalagi di hari ulang tahunnya sendiri.“Nggak ada gunanya kamu nan
Read more

Bab 103

“Kak David, orang ini siapa namanya?” tanya Sasha.“Joel. Keluarga dia juga tinggal di kota ini. Seharusnya sih dia berasal dari keluarga yang lumayan ternama!” jawab David.“Oh ya?” tanya Sasha. “Kalian pernah dengar di lingkaran pertemanan kalian yang namanya si Joel ini?”“Nggak!”“Nggak kenal!”“Nggak tahu, tuh!”“Aku juga nggak pernah dengar!”“Tuh! Bahkan di dalam lingkaran pertemanan Jiwan saja nggak ada yang tahu siapa dia! Keluarga ternama dari mana?!” seru Sasha.Seketika itu Joel langsung berlutut di hadapan Sasha dan berkata tergesa-gesa, “Iya, iya! Aku bukan siapa-siapa, aku cuma dari keluarga biasa. Jadi tolong ampuni aku!”“Kamu masih berharap aku bakal mengampuni kamu? Asal tahu saja, dari aku masih kecil, belum pernah ada satu orang pun yang berani ngata-ngatain kau kayak tadi. Kamu bilang mau kasih aku pelajaran dan ngusir aku dari sini? Kakekku, orang tuaku, bahkan kakku saja nggak pernah ngomong begitu.”“Iya, aku salah! Mulutku memang kurang ajar! Aku minta maaf!”
Read more

Bab 104

“Masa kamu mau getok pala dia pakai botol bir cuma gara-gara dia maki-maki kamu? Apa kamu nggak sadar apa akibatnya nanti? Terkadang kamu nggak bisa pakai kekerasan untuk menyelesaikan masalah. Cepat taruh botol itu di meja!”“Ya sudah, deh!” ucap Sasha sambil dengan berat hati menaruh kembali botolnya.“Oh ya, lain kali jangan datang ke tempat kayak begini di jam sekolah! Lihat, tuh, kayak apa penampilan kamu! Mana kelihatan kayak seorang pelajar? Kalau lain kali aku masih ngelihat kamu kayak begini, aku yang kasih kamu pelajaran.”David tidak suka melihat Sasha berpenampilan seperti sekarang. Kalau setiap hari Sasha masih terus begini, pasti sudah dari dulu David menegurnya. Perkataan David ini juga membuat semua orang yang ada di sana tertegun. Baru saja beberapa saat yang lalu Joel mengatakan akan memberikan pelajaran kepada Sasha, dan sampai detik ini juga dia masih berlutut di lantai, sekarang David masih berani berbicara seperti itu kepada Sasha? Bahkan pengikutnya Sasha saja sa
Read more

Bab 105

Di ruang makan sekarang hanya tersisa Yuni dan teman-temannya. Joel masih terduduk lesu di lantai dengan tatapan kosong di kedua matanya, sementara Yongki cukup beruntung terhindar dari malapetaka. Tidak hanya Yuni saja, tapi semua wanita di sana menatap David dengan mata bercahaya. Mereka sungguh tidak menduga ternyata David adalah seorang tokoh penting yang bahkan disegani oleh orang besar sekalipun.“Ehm … Yuni, aku masih ada keperluan lagi, pamit dulu, ya. Kalian semua lanjut bersenang-senang saja!” kata David.Yuni tentu keberatan mengetahui David hendak pergi, jadi dia menarik tangan David dan berkata, “David, jangan buru-buru pergi, dong. Hari ini kan ulang tahunku, kamu masih belum kasih kado buat aku!”David ingin pergi dari tempat itu secepat mungkin, tapi dia jadi merasa tidak enak hati setelah merasakan kelembutan Yuni.“Ehm, kalau kadonya nyusul nggak apa-apa? Aku benar-benar nggak tahu kalau hari ini hari ulang tahun kamu!”“Nggak bisa! Aku maunya hari ini juga!”Yuni sen
Read more

Bab 106

Semua orang langsung mengeluarkan ponsel mereka untuk mencari tahu mobil apa yang dimiliki oleh David ini.“Wah! Ini Bugatti Chiron limited edition, harga resminya … 120 miliar?”Bagi mahasiswa seperti mereka, 120 miliar adalah angka yang tidak mungkin bisa mereka gapai. Bahkan untuk anak konglomerat seperti Joel dan Yongki saja, mobil itu hanya akan menjadi angan-angan.“Maaf, hari ini aku nggak bisa antar kalian semua. Kalian cari tumpangan sendiri, ya! Nanti biayanya biar aku yang tanggung, bye!” Seusai berkata demikian, David langsung menyalakan mesin mobil dan bersiap untuk pergi. Hari ini dia sudah cukup lelah dikelilingi oleh banyak wanita yang mata duitan. Namun ketika David baru saja masuk, tiba-tiba pintu penumpang depan terbuka dan Yuni langsung duduk ke dalam. Sekarang sudah bukan waktunya lagi untuk malu-malu. Yuni harus memanfaatkan setiap kesempatan yang dia punya jika dia ingin mendapatkan David.Melihat Yuni sudah berada di dalam, teman-temannya yang lain hanya bisa je
Read more

Bab 107

David memacu mobil kesayangannya menuju Jina International Mansion. Dia lalu memarkir mobilnya di depan dan berkata kepada Yuni, “Ini kesempatan terakhir. Kalau kamu mau menyesali ucapan kamu, aku antar balik ke kampus sekarang!”“Siapa yang menyesal!”Yuni tentu saja tidak menyesali perbuatannya, tapi harus diakui dia merasa sedikit tegang. Bagaimanapun juga, bagi seorang wanita ini adalah fase yang sangat penting dalam hidupnya. Sejak kecil Yuni adalah tipe gadis yang sangat menjaga kesuciannya. Meski kondisi ekonomi keluarganya sudah jauh membaik berkat dirinya sendiri, Yuni masih tetap menjaga diri dengan baik. Dia pun sering kali mendambakan hal-hal yang sewajarnya diharapkan oleh seorang wanita, berharap menemukan pangeran berkuda putih dan menyerahkan diri seutuhnya kepada sang pangeran. Sekarang, pangeran itu adalah David.Yuni pertama kali mengetahui tentang David ketika dia muntah darah dan pingsan ketika diputus oleh Sarah. Lalu Joel juga mengunggah kejadian itu ke media sos
Read more

Bab 108

“Indah, kenapa dari tadi kamu telepon terus? Tadi HP-ku silent, jadi nggak kedengaran.”“Kak David, Mama dipukuli orang!”Apa? Dipukuli? Kalau David membuat peringkat tentang siapa orang yang paling dia pedulikan, kedua orang tuanya sudah pasti tidak masuk karena mereka sudah tiada, maka tantenya yang bernama Yasmine sudah pasti menempati peringkat pertama, sama seperti tantenya yang satu lagi, Giani. Sejak kedua orang tuanya tiada, David hanya bisa mendapatkan kehangatan sebuah keluarga ketika sedang bersama mereka. Tentu saja David langsung mengamuk ketika mendapatkan kabar bahwa tantenya dipukuli. Dari yang David ketahui tentang sifat tantenya, dia tidak mungkin duluan melakukan kekerasan pada orang lain.“Siapa yang mukul? Lukanya parah, nggak?” tanya David.“Kenzo yang mukul, tap lukanya nggak parah, sih. Dokter bilang cukup istirahat beberapa hari saja,” jawab Indah.“Kenapa Kenzo bisa mukul Tante? Apa gara-gara Tante bantu aku nagih uang kompensasi itu lagi?”“Wah, panjang kalau
Read more

Bab 109

Belum lama David menunggu di bawah, Agus datang membawa mobilnya bersama dengan Gaben. David memberikan sebuah alamat dan meminta Agus mengantarnya ke sana. Rumah keluarga David juga masih berada di Provinsi Jina, tapi letaknya berada di pinggiran dengan jarak kurang lebih ratusan kilometer dari ibukota provinsi. Jika mereka berangkat sekarang, seharusnya pagi sudah tiba.Yuni menghabiskan waktu kira-kira setengah jam di dalam kamar mandi. Dia sadar sebentar lagi dirinya akan menghadapi peristiwa penting dalam hidup. Dia hanya terbalut handuk dengan rambut yang masih basah. Keelokan tubuh dan kecantikannya yang sangat menggoda membuat pria mana pun pasti mimisan. Namun sayangnya, David sudah pergi dari rumahnya sehingga dia tidak bisa menyaksikan keindahan tersebut.Melihat David tidak ada di sana, Yuni kira David sedang naik ke lantai atas, jadi dia menunggunya di sofa. Namun sosok David masih tak kunjung terlihat meski sudah menunggu cukup lama. Karena bosan, Yuni mengambil ponselnya
Read more

Bab 110

David mendorong pintu kamarnya, tapi pintu tak terbuka karena terkunci dari dalam.“Carlos, ini aku. Buka pintunya!” seru David sambil mengetuk pintu.Tak lama terdengar suara kunci terbuka, tapi pintu masih tertutup rapat. David pun membuka pintu dan melihat Carlos sedang duduk di dalam dengan emosi yang masih berkobar.Tahun ini Carlon menginjak usia 16 tahun dan baru saja masuk SMA 1. Usia 16 tahun adalah masa di mana seorang lelaki sedang nakal-nakalnya. Mengetahui ibunya disakiti oleh orang lain, Carlos sudah tentu menuntun balas dendam.“Carlos, kamu kenapa? Coba cerita sama aku!” kata David seraya menepuk bahunya.“Kak David, Kenzo si anak berengs*k itu beraninya mukul mamaku! Aku mau habisin dia, tapi papaku nggak kasih! Dia penakut, tapi aku nggak mau jadi penakut sama kayak dia!”“Hus, ngomong apa kamu! Apa begitu cara kamu ngomong sama papa kamu sendiri?”“Tapi memang benar dia penakut!”“Papa kamu bukannya penakut, tapi dia bijaksana. Kalau sampai dia kenapa-napa, gimana ka
Read more
PREV
1
...
789101112
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status