"Mommy sakit?" Laisa terkesiap, lamunannya bubar begitu Nada bersuara. Gadis mungil itu menagih suapan, baru pulang sekolah dan ingin bermanja ria. Akan tetapi pikiran Laisa berkelana, ada yang mengganggu kepala. "Ah, eh... semua baik-baik saja, Nada Sayang," ia menarik senyuman, mendaratkan sesuap nasi yang ditolak mentah-mentah. "No. Bibir Mommy pucat," tandasnya. Sulit menipu bocah sepintar Nada. Laisa hanya mengusapi puncak kepala Nada lembut seraya mendengus kasar. Ia menerawang jauh sejenak, sebelum akhirnya mengeluarkan pertanyaan yang susah payah dipendam. "Nada tahu paman Gazza? Maksud Mommy emm... ada hal penting yang perlu kami bicarakan dan mungkin kau tahu sesuatu..." Nada menyela kebingungan Laisa dengan gelengan kepala, "Paman Gazza memang jarang di rumah, Mommy, sama seperti Daddy. Mereka bekerja dan bekerja setiap hari." Jawaban yang membuat Laisa meringis hambar. Sejak mendapat hukuman ranjang dari Avram, tak satupun pesannya digubris oleh Gazza. Lelaki itu men
Terakhir Diperbarui : 2023-05-21 Baca selengkapnya