Raut wajah Sams langsung berubah galak. “Kamu ….”“Sams, bukannya aku sudah berpesan untuk jangan menghebohkan massa?”Saat ini, seorang wanita bertubuh pendek datang memotong ucapan Sams. Sams dan yang lain langsung mundur ke samping. “Nona Besar.”Sania mengangkat kepalanya, lalu berpapasan dengan tatapan Jodhiva. Kali ini, Sania merasa kaget. Dia tidak pernah bertemu dengan pria yang begitu tampan di Pulau Persia. Sebelumnya, dia merasa Ariel dari Keluarga Oswaldo sudah tergolong paling menonjol.Di dalam Pulau Persia, wajah Ariel boleh dikatakan sangat tampan. Semua wanita di pulau sangat mengagumi ketampanannya.Hanya saja, Ariel tergolong sangat licik dan tidak gampang untuk didekati. Setiap kalinya, dia pasti akan menentang Sania. Jika tidak, dia ingin sekali dijodohkan dengan Ariel. Hanya saja, sekarang Ariel sudah tidak penting lagi. Sebab, pria di hadapannya ini lebih disukai para wanita daripada si Ariel.Sania mengusap bibirnya sembari tersenyum. “Kalau Tuan masih nggak ing
Read more