Jessie bertopang dagu dengan satu tangannya. “Entah di mana Kak Jules sekarang.”Jodhiva menaruh lauk ke atas piring Jessie, lalu tersenyum padanya. “Kalau aku tidak salah tebak, seharusnya dia berada di area kekuasaan Keluarga Oswaldo. Jadi, kamu tidak usah terlalu mencemaskannya.”Baru saja Jessie hendak menyantap makanannya, terdengar suara gaduh di bawah restoran. Alhasil, perhatian semua orang tertuju pada kegaduhan itu.Sekelompok pria bertubuh kekar sedang berdiri di dalam restoran. Dari cara berpakaian mereka, sepertinya mereka berasal dari Yanno Timur. Mereka pasti datang dengan niat buruk.Pria yang menggebrak menunjuk manajer dan pelayan restoran. “Hari ini nona besar kami mau mereservasi tempat ini. Suruh mereka semua keluar sekarang.”Manajer tersenyum, lalu memaksakan diri untuk melangkah maju. “Tuan Sams, kalau kamu ingin makan di sini, seharusnya kamu melakukan reservasi satu hari sebelumnya. Sekarang para tamu lagi ….”Belum sempat si manajer menyelesaikan omongannya,
Raut wajah Sams langsung berubah galak. “Kamu ….”“Sams, bukannya aku sudah berpesan untuk jangan menghebohkan massa?”Saat ini, seorang wanita bertubuh pendek datang memotong ucapan Sams. Sams dan yang lain langsung mundur ke samping. “Nona Besar.”Sania mengangkat kepalanya, lalu berpapasan dengan tatapan Jodhiva. Kali ini, Sania merasa kaget. Dia tidak pernah bertemu dengan pria yang begitu tampan di Pulau Persia. Sebelumnya, dia merasa Ariel dari Keluarga Oswaldo sudah tergolong paling menonjol.Di dalam Pulau Persia, wajah Ariel boleh dikatakan sangat tampan. Semua wanita di pulau sangat mengagumi ketampanannya.Hanya saja, Ariel tergolong sangat licik dan tidak gampang untuk didekati. Setiap kalinya, dia pasti akan menentang Sania. Jika tidak, dia ingin sekali dijodohkan dengan Ariel. Hanya saja, sekarang Ariel sudah tidak penting lagi. Sebab, pria di hadapannya ini lebih disukai para wanita daripada si Ariel.Sania mengusap bibirnya sembari tersenyum. “Kalau Tuan masih nggak ing
Jodhiva memalingkan kepalanya melihat ke sisi Jessie. Dia pun tersenyum datar. “Tenang saja.”Tatapan Jodhiva tertuju pada orang di seberang. Kebetulan Ariel juga sedang menatapnya. Ariel membalikkan tubuhnya berpesan sesuatu kepada orang di sampingnya, lalu berjalan ke dalam ruangan.Jessie merangkul lengan Jodhiva. “Kak Jody, aku sudah kenyang. Kita kembali ke hotel saja, yuk.”Jodhiva mengangguk.Saat mereka berdua hendak meninggalkan tempat, seorang wanita berpakaian hitam menghentikan mereka di tangga. “Harap tunggu sebentar. Tuan Muda ingin bertemu dengan kalian berdua.”Jessie merasa agak gugup. Dia tidak tahu apa maksud orang itu.Jodhiva mengusap kepala Jessie, berusaha untuk menenangkannya. “Tidak apa-apa.”Jodhiva dan Jessie mengikuti langkah wanita itu berjalan ke dalam ruangan VIP. Si wanita berpakaian hitam berjalan ke samping Ariel, lalu menundukkan sedikit kepalanya. “Tuan Muda.”Ariel sedang duduk di depan meja catur. Dia mengusap bidak di tangannya, lalu mengangkat ke
Jessie kelihatan sangat kaget. Ternyata orang itu adalah anaknya Tobias? Hanya saja, sepertinya dia terlalu muda? Tadinya Jessie mengira putranya Tobias setidaknya telah berusia 30-40 tahun. Ariel mengangkat kelopak matanya. Dia meletakkan cangkir tehnya. “Aku melihat kalian berdua sangat pemberani. Begitu datang ke Pulau Persia, kalian malah menyinggung anggota Organisasi Imoana. Sepertinya latar belakang kalian tidaklah biasa.”Tatapan Ariel tertuju pada cara berpakaian Jodhiva. “Kebanyakan pebisnis yang datang ke Pulau Persia selalu mengenakan pakaian bermerek demi menunjukkan status mereka. Semakin kaya pebisnis itu, mereka akan semakin diminati. Mana mungkin ada yang rela melepaskan keuntungan di depan mata?”“Tapi aku tidak bisa melihat satu pun barang bermerek di tubuhmu. Dari bahan pakaianmu, kelihatan sekali semuanya adalah pakaian yang dirancang khusus dan jarang dijumpai di pasaran. Jadi, seharusnya kamu itu berasal dari keluarga terpandang atau keluarga kerajaan.”Jodhiva
Ariel menatapnya.Si wanita menutup mulutnya dan tidak berbicara lagi.Ariel berjalan ke dalam kediaman. Pengurus rumah yang berdiri di ruang tamu sedang berpesan sesuatu kepada pelayan. Ketika melihat dia memasuki rumah, pengurus rumah pun mendekatinya dengan tersenyum. “Tuan Muda, kamu sudah pulang.”“Di mana Ayah?” tanya Ariel.Pengurus rumah menjawab, “Tuan Tobias sedang menemui tamu di ruang baca.”“Kedatangan tamu lagi?” Ariel mengangkat-angkat alisnya. “Belakangan ini banyak sekali tamu ke rumah.”“Tamu kali ini berasal dari Organisasi Dawn di Negara Mardani. Sepertinya Organisasi Dawn bermaksud untuk bekerja sama dengan Tuan Tobias,” balas pengurus rumah.Sebelumnya, Ariel pernah mendengar nama Organisasi Dawn. Pemimpin Organisasi Dawn, Owl, adalah orang yang pernah sangat berotoritas di dunia pengobatan. Hanya saja, sekarang dia sudah mundur dari sorotan publik. Konon katanya, dia memiliki hubungan dekat dengan anggota keluarga kerajaan yang bernama Henry.Jika Organisasi Dawn
Jessie menurunkan kelopak matanya. “Aku mengerti. Aku nggak akan bikin masalah buat kalian.”Pada saat ini, tiba-tiba Jessie kepikiran sesuatu, lalu bertanya, “Oh, ya, Tante Izza, apa kamu sudah menemukan keberadaan Jules?”Izza menggeleng. “Seharusnya Jules nggak menggunakan nama aslinya sewaktu di Pulau Persia. Ada Tom di sini. Dengan tingkat kewaspadaan Jules, seharusnya dia menggunakan nama atau identitas lain.”Jika menggunakan identitas lain, Izza pun akan kesulitan untuk menyelidikinya.Entah apa yang sedang dipikirkan Jessie. Dia tidak berbicara lagi.Pada saat yang sama, di Geng Markus.“Apa maksudmu? Si Tua Bangka itu ingin menyerahkan Geng Markus ke tangan orang luar?”Gamma Imoana mengerutkan keningnya. Dia menyesap teh tanpa berbicara. Dia sudah mengetahui kabar kepulangan Ariel. Dari hasil penyelidikan, dapat diketahui bahwa orang yang akan mengambil alih Geng Markus adalah orang yang dibawa pulang Ariel.Ariel memang lebih muda beberapa tahun dari putrinya. Hanya saja, d
Keesokan harinya, Jessie mencari Jodhiva di kamar sebelah.Saat Jessie ingin mengetuk pintu, dia menyadari pintu dalam keadaan tidak rapat. Dari celah pintu, dia dapat melihat Jodhiva sedang berbicara dengan seorang pria di depan jendela.Jodhiva bertanya, “Apa kamu yakin namanya Wales?”Si pria mengangguk. “Iya, aku telah menyelidiki orang itu. Setahuku, dia adalah tamu agung yang dibawa pulang Tuan Muda Ariel saat bisnis di luar. Keluarga Oswaldo memperlakukannya dengan sangat istimewa. Dengar-dengar Tuan Tobias ingin dia mengambil alih Geng Markus milik Organisasi Imoana.”Jodhiva menyipitkan matanya.Wales dibawa pulang oleh Ariel. Seandainya Jodhiva tidak tahu Jules telah diselamatkan oleh Ariel, dia juga tidak akan mencurigai identitas “Wales”. Sepertinya sudah bisa dipastikan “Wales” adalah Jules.“Kamu cari tahu lagi. Coba lihat ada informasi berguna apa lagi.”Si pria mengangguk tanda dirinya mengerti. Saat pria itu membalikkan tubuhnya, Jessie langsung bersembunyi ke belakang
Tatapan si wanita melihat ke sisi tirai tempat tidur. Dia samar-samar bisa melihat bayangan tubuh yang sedang bergerak di dalam tirai. “Gamma berencana untuk menikahkan putrinya kepadamu.”Tangan Ariel yang hendak mengambil sisir terpaku. Tiba-tiba terdengar suara tawa dari dalam tirai. “Ingin menikahkan wanita itu denganku? Gamma memang pintar sekali.”Si wanita menunduk. “Tapi Tuan Tobias sudah menolaknya.”Ariel mengenakan pakaiannya, lalu berjalan keluar tirai. Wajah putih mulusnya membuat wajahnya kelihatan semakin indah. Dia masih belum sepenuhnya terlepas dari rasa kantuknya. “Sepertinya masalah Ayah menyuruh Tuan Muda Jules untuk mengambil alih Geng Markus telah mengacaukan rencana Keluarga Imoana. Jadi, mereka hanya bisa mengatasinya dengan pernikahan bisnis. Sayangnya, aku tidak bisa menjalankan tugasku sebagai seorang suami.”Si wanita menghela napas. “Jika benar seperti itu, identitasmu pasti akan dicurigai ….”Semua orang juga tahu Tobias hanya memiliki seorang putra saja