Keesokan harinya, Jessie mencari Jodhiva di kamar sebelah.Saat Jessie ingin mengetuk pintu, dia menyadari pintu dalam keadaan tidak rapat. Dari celah pintu, dia dapat melihat Jodhiva sedang berbicara dengan seorang pria di depan jendela.Jodhiva bertanya, “Apa kamu yakin namanya Wales?”Si pria mengangguk. “Iya, aku telah menyelidiki orang itu. Setahuku, dia adalah tamu agung yang dibawa pulang Tuan Muda Ariel saat bisnis di luar. Keluarga Oswaldo memperlakukannya dengan sangat istimewa. Dengar-dengar Tuan Tobias ingin dia mengambil alih Geng Markus milik Organisasi Imoana.”Jodhiva menyipitkan matanya.Wales dibawa pulang oleh Ariel. Seandainya Jodhiva tidak tahu Jules telah diselamatkan oleh Ariel, dia juga tidak akan mencurigai identitas “Wales”. Sepertinya sudah bisa dipastikan “Wales” adalah Jules.“Kamu cari tahu lagi. Coba lihat ada informasi berguna apa lagi.”Si pria mengangguk tanda dirinya mengerti. Saat pria itu membalikkan tubuhnya, Jessie langsung bersembunyi ke belakang
Tatapan si wanita melihat ke sisi tirai tempat tidur. Dia samar-samar bisa melihat bayangan tubuh yang sedang bergerak di dalam tirai. “Gamma berencana untuk menikahkan putrinya kepadamu.”Tangan Ariel yang hendak mengambil sisir terpaku. Tiba-tiba terdengar suara tawa dari dalam tirai. “Ingin menikahkan wanita itu denganku? Gamma memang pintar sekali.”Si wanita menunduk. “Tapi Tuan Tobias sudah menolaknya.”Ariel mengenakan pakaiannya, lalu berjalan keluar tirai. Wajah putih mulusnya membuat wajahnya kelihatan semakin indah. Dia masih belum sepenuhnya terlepas dari rasa kantuknya. “Sepertinya masalah Ayah menyuruh Tuan Muda Jules untuk mengambil alih Geng Markus telah mengacaukan rencana Keluarga Imoana. Jadi, mereka hanya bisa mengatasinya dengan pernikahan bisnis. Sayangnya, aku tidak bisa menjalankan tugasku sebagai seorang suami.”Si wanita menghela napas. “Jika benar seperti itu, identitasmu pasti akan dicurigai ….”Semua orang juga tahu Tobias hanya memiliki seorang putra saja
Sepertinya Jules telah meremehkan Keluarga Imoana.Analisis Jules mengejutkan Ariel. Dia baru beberapa hari berhubungan dengan Jules. Sebelumnya Ariel tidak menyadari bahwa Jules sangatlah pintar dan peka. Dia juga pintar dalam merahasiakan privasinya, membuat orang-orang merasa dia sangat misterius.Biasanya, orang yang susah ditebak itu akan sangat mengerikan. Seandainya bertemu dengan musuh setangguh ini, sepertinya tidak ada yang bisa lolos dari cengkeramannya.Jari tangan Ariel mengusap bibir cangkir. Dia pun tersenyum. “Aku tidak khawatir dengan rencana Gamma. Hanya saja, Sania lebih sulit dihadapi daripada ayahnya.”Jules menyipitkan matanya dan tidak berbicara.“Oh ya, beberapa hari lalu aku bertemu dua warga asing di restoran.” Ariel menopang keningnya, bersandar di sofa. Dia sedang mengamati reaksi Jules. “Sepertinya latar belakang mereka tidak sederhana. Mereka kelihatannya seperti abang beradik.”Jules merasa kaget. Dia mengangkat kelopak matanya. “Adik perempuan?”Ariel me
Kali ini, tidak terlihat lagi senyuman di wajah Ariel. Tanpa menunggu jawaban Ariel, Jules langsung mengambil jasnya, lalu meninggalkan tempat. Dia yakin Ariel pasti akan menyetujui permintaannya.Setelah Jules pergi, Ariel menyandarkan punggungnya di sofa seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Pengawal wanita berjalan ke sisinya. “Tuan Muda, Nona Sania sudah melakukan reservasi di restoran. Dia ingin bertemu denganmu.”Ujung bibir Ariel melengkung ke atas. “Sepertinya dia sudah tidak sabar.”Di dalam sebuah restoran barat, Sania sudah mereservasi satu restoran. Semua pengawal yang datang bersama Sania sedang menunggu di luar restoran.Ariel membawa dua pengawal wanita ke restoran. Saat memasuki restoran, Ariel pun melihat Sania sedang duduk sembari merias wajahnya.“Tuan Muda Ariel, aku sudah menunggumu dari tadi.” Sania menutup lipstiknya, lalu menunjukkan senyuman lebar.Ariel duduk dan tertawa. “Dandananmu ini mirip dengan wanita-wanita di pinggir jalan saja, tidak cocok dengan No
Perbuatan Sania sama saja seperti senjata makan tuan. Siapa sangka tingkat kewaspadaan Ariel sangatlah tinggi. Namun, jika Sania menolak untuk meminumnya, itu berarti Sania telah memasukkan sesuatu ke dalam gelasnya.Jika masalah itu sampai ketahuan, Ariel pasti tidak akan melepaskan Sania dan juga Organisasi Imoana. Dia mengambil gelas alkohol di tangan Ariel, lalu mengangkat kepalanya untuk menghabiskan alkohol dalam satu tegukan.Saat ini, tidak terlihat setetes pun anggur merah di dalam gelas. “Sudah puas belum?”Ariel menepuk tangan. “Nona Sania memang jago minum.”Ariel memalingkan kepalanya menyuruh wanita di belakangnya untuk mengambil botol anggur yang baru. Si pengawal wanita menjalankan perintah Ariel, segera meletakkan botol anggur merah ke atas meja.Ariel mengambil gelas bersih, lalu menuangkannya. Saat menyadari ekspresi linglung Sania, dia pun tersenyum. “Ada apa dengan Nona Sania? Apa kamu merasa tidak enak badan?”Sania menggertakkan giginya. “Tiba-tiba aku kepikiran
Sania yang ditampar itu pun tertegun di tempat. Beberapa detik kemudian, dia membelalaki Jessie dengan galaknya. “Dasar wanita jalang! Berani-beraninya kamu pukul aku!”Saat Sania hendak memanggil bawahannya, dia baru menyadari tadi dia sudah mengusir pengawalnya.Jessie mengusap pergelangan tangannya. “Siapa suruh kamu sentuh kakakku?”Jodhiva menarik Jessie ke sisinya. Ketika melihat Sania yang sedang linglung itu, dia pun berkata, “Sepertinya Nona Sania lagi tidak enak badan. Lebih baik kamu suruh anggotamu datang untuk menjemputmu.”Usai berbicara, Jodhiva merangkul Jessie untuk meninggalkan tempat.Amara Sania seketika membara. Kebetulan anggotanya datang hari ini, lalu mengadang langkah Jodhiva dan Jessie.Pengawal memapah Sania. “Nona!”Sania menunjuk mereka dengan terengah-engah. “Tahan pria itu, kemudian beri pelajaran kepada wanita itu!”Tatapan dingin Jodhiva tertuju pada orang-orang yang mendekatinya. Pengawal yang datang saling memberi isyarat mata, lalu maju untuk menahan
Setelah selang hidran ditutup, orang di atas lantai bagai diselimuti oleh salju saja. Sekujur tubuhnya menggigil dan riasan di wajahnya juga sudah berantakan.Sania tertegun di tempat. Ini pertama kalinya dia diperlakukan seperti ini. Sania tidak bisa menerimanya dan langsung menjerit, “Aku pasti akan membunuhmu!”Jessie berkacak pinggang. “Padahal aku sudah berbaik hati untuk meredakan api di dalam tubuhmu, sekarang kamu malah ingin membunuhku? Kamu memang nggak tahu bersyukur!”Jodhiva berdeham, lalu berjalan ke belakang Jessie. “Sudahlah, jangan kelamaan di sini. Ayo, kita pergi.”Jessie mengangguk, lalu meninggalkan tempat bersama Jodhiva. Namun, langkah mereka malah diadang oleh beberapa mobil di area pintu parkiran. Sekelompok orang berjalan menuruni mobil. Ketua dari sekelompok orang ini tak lain adalah Sams.Sams menyadari Sania sedang terkapar di atas lantai dengan tubuh menggigil. Bahkan, pengawal yang datang bersama Sania juga telah terluka. Dia segera melepaskan jasnya, lal
Sania sungguh tidak menyangka akan ada “pahlawan” yang datang menyelamatkan mereka. Ariel memang kurang ajar! Selalu saja merusak rencana Sania!Kening Sania dipenuhi dengan keringat dingin. Dia menggertakkan giginya. “Tuan Muda Ariel, masalah ini nggak ada hubungannya sama kamu. Aku sarankan kamu untuk jangan ikut campur.”Ariel adalah penerus selanjutnya dari Keluarga Oswaldo. Ayahnya Sania, Gamma, saja tidak berani menyentuhnya. Ariel terkenal dengan suka menggunakan senjata rahasia. Dengar-dengar anggota Puzo sangat takut untuk berhadapan dengan Ariel.Ditambah lagi, kemampuan seni bela diri pengawal di sisi Ariel lebih kuat daripada Sams. Meskipun Sania memiliki banyak anggota, mereka juga tidak sanggup untuk mengalahkan Ariel.Ariel melipat kedua tangannya. Ujung bibirnya melengkung ke atas. “Kamu itu calon istriku, tapi kamu malah menggoda pria lain di jalanan. Apa aku sebagai calon suamimu tidak merasa malu?”Jessie merasa syok. Dia sungguh tidak menyangka putri dari pemimpin O