Claire terkejut, spontan memalingkan kepalanya. “Aku lagi masak.”Javier tersenyum. “Emm, aku bisa menciumnya dari lantai atas.”“Oh ya? Sepertinya aku semakin jago masak saja.” Claire mencoba rasa makanan, lalu menyuapi Javier. “Coba dicicipi.”Javier mencicipinya dari bibir Claire, lalu tersenyum. “Manis sekali.”“Kamu ….” Wajah Claire seketika merona. Saking malunya, dia mendorong Javier. “Dasar nggak tahu malu.”Suasana hati Javier semakin bagus lagi. Dia membalikkan tubuh Claire, lalu berkata, “Kita sudah kenal selama ini. Apa kamu baru tahu kalau aku tidak tahu malu?”Javier mematikan kompor, lalu mengecup bibirnya. Claire juga tidak sanggup menolak permintaan lelaki tampan ini. Namun, dia sedikit mengeluh, “Cepat atau lambat aku pasti akan mati di tanganmu.”Lagi-lagi Javier tersenyum. Dia berbisik di samping telinga Claire, “Kalau ada yang mati, pasti aku yang akan mati. Siapa suruh Claire-ku menggoda sekali.”Setelah berhubungan beberapa saat, Javier menggendong Claire ke atas
Read more