“Owen, a ... apa maumu? Jangan mendekat ....”Melihat Owen yang berjalan menghampirinya, Max pun terkejut dan berusaha menahan lukanya sambil tidak berhenti bergeser ke belakang. Saat ini, seluruh kearoganannya sudah sirna. Dia tahu jelas bahwa dia yang berulang kali mencari masalah dengan Owen sehingga dendam di antara mereka sangat mendalam.Sekarang, semua ahli Keluarga Pangadi telah kehilangan kekuatan untuk melawan, termasuk Max sendiri. Selanjutnya, dia bisa menebak bahwa Owen tidak mungkin mengampuninya. Begitu memikirkan hal ini, dia seketika merasa sangat takut dan tidak tahu harus berbuat apa.“Gawat ....”Pada saat yang sama, para ahli Keluarga Pangadi berusaha untuk berdiri agar bisa melindungi Max. Ini merupakan tanggung jawab mereka. Sayangnya, mereka sudah terluka parah dan bahkan tidak bertenaga untuk berdiri. Bagaimana mungkin mereka bisa melindungi Max?“Pak Jafir, Pak Husni, cepat tolong aku! Bantu aku halangi Owen ....”Tepat pada saat ini, Max tiba-tiba teringat se
Terakhir Diperbarui : 2024-10-02 Baca selengkapnya