“Gawat ....”Melihat sosok kelompok Jafir dan Husni yang berangsur-angsur menjauh, Max merasa sangat putus asa. Awalnya, dia mengira dia pasti bisa menjatuhkan Owen dengan mudah karena sudah beraliansi dengan Keluarga Kusnadi dan Keluarga Linjaya.Tak disangka, kemampuan Owen ternyata jauh melampaui bayangannya. Meskipun tidak memiliki perlindungan Keluarga Meriya, Owen juga mampu mengandalkan kekuatannya sendiri untuk menjatuhkan Lima Pengawas Besar dan semua ahli Keluarga Pangadi. Selain itu, Owen juga mampu membuat Keluarga Linjaya dan Keluarga Kusnadi mundur karena takut.Sampai sekarang, Max baru tersadar kenapa Rusli berulang kali memperingati dirinya dan ayahnya bahwa Owen memiliki basis kultivasi yang tinggi serta sulit dihadapi. Ternyata, itu bukan karena Rusli takut pada Owen, tetapi Owen memang memiliki kekuatan yang jauh lebih hebat dari yang dibayangkannya.Hanya saja, Max sok tahu dan sangat meremehkan Owen. Oleh karena itu, dia merasa agak menyesal. Dia tidak seharusnya
“Max, sekarang, sudah saatnya kita selesaikan masalah di antara kita,” ujar Owen sambil menatap Max dengan tatapan membunuh. Kemudian, dia berjalan ke arah Max selangkah demi selangkah.“Owen, a ... apa maumu? Kuperingati kamu, hari ini, kamu bisa menang karena beruntung. Sebaiknya, kamu biarkan aku dan semua anggota Keluarga Pangadi pergi. Kalau nggak, ayahku nggak akan mengampunimu!” ancam Max dengan gemetar. Dia merasa takut setelah melihat tatapan membunuh Owen.Kemudian, Max juga berpura-pura berani dan mencoba untuk mengancam Owen sambil berusaha untuk berdiri dari lantai. Apa daya, lukanya terlalu parah dan dia juga sudah sepenuhnya merasa takut pada kekuatan yang ditunjukkan Owen. Alhasil, sebelum berhasil berdiri, dia malah jatuh terduduk lagi.“Tirta? Memangnya aku mungkin takut padanya? Konyol banget!” cibir Owen. Dia sama sekali tidak takut pada ancaman Max.Kemudian, Owen tiba-tiba teringat sesuatu dan menarik kerah baju Max untuk mengangkatnya dari lantai. Dia berkata den
“Aku ....”Saat menghadapi interogasi Owen, Max tidak tahu harus bagaimana menjawabnya. Dia tahu jelas bahwa Tirta dan Rusli sedang dalam perjalanan ke Tonham Selatan untuk menyelamatkan Aaron. Selain itu, mereka juga berencana untuk menangkap kelompok Theresa agar bisa menghadapi Owen.Berhubung Tirta dan Rusli baru berangkat, rencana mereka pasti belum berhasil. Jika Max memberi tahu rencana mereka pada Owen, Owen pasti sempat memindahkan kelompok Theresa ke tempat yang aman. Hanya saja, Max tidak tahu bahwa kelompok Theresa sudah tiba di Tonham Barat dan rencana itu memang ditakdirkan untuk gagal.“Kenapa? Nggak bersedia mengatakannya? Max, aku sudah kasih kamu kesempatan. Jangan nggak tahu diuntung!” ucap Owen dengan tatapan yang makin dingin.“A ... aku nggak tahu,” jawab Max. Demi kelancaran misi mereka, dia tidak boleh memberi tahu Owen mengenai rencana Tirta dan Rusli.“Kamu .... Oke, oke! Max, ini pilihanmu sendiri ya. Aku mau tahu berapa lama kamu bisa bungkam!” seru Owen den
“Dasar keras kepala! Max, berhubung kamu begitu ingin mati, akan kukabulkan permintaanmu!” ujar Owen dengan marah. Kemudian, dia mengangkat kakinya dan hendak lanjut menyiksa Max.Kring! Tepat pada saat ini, ponsel Owen tiba-tiba berdering. Dia mengeluarkan ponselnya dan melihat yang menelepon adalah Gunawan. Dia pun menghentikan interogasinya untuk sementara dan mengangkat telepon.“Halo? Tetua Gunawan, bagaimana perkembangannya? Apa kalian sudah punya informasi terbaru?” tanya Owen dengan tidak sabar setelah menjawab telepon itu.“Benar. Tuan Owen, kami baru dapat informasi baru. Orang yang mengawasi Tirta dan Rusli bilang, mereka memimpin ahli Keluarga Pangadi pergi ke Tonham Selatan. Tapi, kami masih belum tahu apa sebenarnya tujuan mereka ...,” lapor Gunawan.“Apa? Tirta dan Rusli pergi ke Tonham Selatan? Gawat! Mereka pasti mau pergi ke kediaman Keluarga Lisano untuk selamatkan Aaron!” seru Owen dengan terkejut.Pantas saja Tirta dan Rusli tidak mengikuti Max datang menghadapi Ow
“Tetua Gunawan, sudah ada berapa banyak orang yang berhasil kalian kumpulkan?” tanya Owen.“Oh, aku dan Kak Haryanto sudah berhasil kumpulkan 7-8 Prajurit Naga Hitam. Belasan Prajurit Naga Hitam lainnya masih dalam perjalanan dan mungkin butuh sedikit waktu lagi untuk tiba,” jawab Gunawan.Meskipun kekuatan Organisasi Dragmar sangat mendalam, mereka selalu kekurangan orang, terutama ahli-ahli yang tingkatannya lebih tinggi seperti Prajurit Naga Hitam. Dengan kata lain, petarung Alam Tigana tidaklah banyak. Di sisi lain, Tirta dan Rusli merupakan petarung tahap akhir Alam Tigana yang kekuatannya tidak dapat diremehkan. Jika ingin membantu Owen menjatuhkan Tirta dan Rusli, Organisasi Dragmar Tonham Barat paling tidak harus mengerahkan Prajurit Naga Hitam.Masalahnya, ada banyak ahli Organisasi Dragmar yang sedang menjalankan misi lain, sedangkan masalah ini sangat mendesak. Jadi, Gunawan dan Haryanto tidak dapat langsung mengumpulkan semua orang. Saat ini, mereka hanya bisa mengumpulkan
Sementara itu, Max yang sedang tergeletak di lantai juga merasa sangat terkejut. Dia bertanya dengan ekspresi tidak percaya, “Owen, ba ... bagaimana kamu tahu ayahku dan Rusli pergi ke Tonham Selatan?”Saat diinterogasi Owen tadi, Max tetap menolak untuk memberi tahu lokasi ayahnya dan Tirta kepada Owen meskipun harus disiksa. Tak disangka, Owen malah tetap mendapatkan informasi ini dengan mudah, juga bisa menebak apa tujuan mereka. Jadi, dapat dibayangkan betapa terkejutnya dia saat ini.“Theresa, Yura, aku harus pergi ke Tonham Selatan untuk menyusul Rusli dan Tirta. Kuserahkan acara penjualan Grup Ora pada kalian ya,” ujar Owen. Dia sama sekali tidak peduli pada Max.Dulu, Theresa dan Yura yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan acara penjualan Grup Ora yang pertama di Tonham Selatan. Setelah itu, mereka juga mendapat julukan Dua Diva Tonham Selatan. Jadi, Owen tidak perlu khawatir.“Ini ....”Setelah mendengar rencana Owen, Theresa dan Yura merasa agak ragu. Mereka bukan khawat
“Kak Owen, jangan menghiburku lagi. Sebagai salah satu anggota Keluarga Lisano, aku nggak mungkin bisa tinggal di Tonham Barat dengan tenang saat keluargaku dalam kesulitan. Aku mohon, biarkanlah aku pulang bersamamu. Aku benar-benar mengkhawatirkan keselamatan orang tuaku,” ujar Maggie sambil menggenggam lengan Owen.Maggie tahu bahwa dendam di antara Keluarga Lisano dengan Rusli sangatlah mendalam. Bagaimanapun juga, Aaron sudah membunuh Archie dan Keluarga Lisano juga membantu Owen menjatuhkan Keluarga Yukari.Sekarang, Rusli yang berani memimpin sekelompok orang untuk pergi menyelamatkan Aaron pasti sudah melakukan persiapan penuh. Keluarga Lisano tidak mungkin mampu menghadapi kelompok Rusli, setidaknya peluangnya tidak besar. Jika Maggie lanjut tinggal di Tonham Barat, sedangkan benar-benar terjadi sesuatu pada orang tuanya, dia pasti akan menyesal seumur hidup. “Ini ....”Owen tidak bisa membantah. Meskipun tidak ingin membawa Maggie pulang ke Tonham Selatan, dia bisa memahami
“Owen, begini saja. Biarkan Yura, Renata, dan Kak Rosa yang tangani acara penjualan ini. Aku ikut kamu pulang ke Tonham Selatan. Kalau nggak, aku benar-benar nggak akan bisa tenang,” ujar Theresa.“Hmm ... boleh juga. Owen, biarkanlah Theresa pergi bersamamu. Biar aku saja yang tangani acara penjualan ini,” jawab Yura. Dia sangat menyetujui usul Theresa.Meskipun Yura juga sangat mengkhawatirkan keselamatan Owen, dia adalah presdir Grup Ora. Dia harus bertanggung jawab atas acara penjualan Grup Ora. Berhubung tidak bisa ikut pergi ke Tonham Selatan, dia ingin Theresa ikut bersama Owen.Theresa adalah pacar Owen dan memiliki posisi yang sangat penting dalam hati Owen. Jika Theresa ikut Owen pergi ke Tonham Selatan, dia bisa mencegah Owen bertindak gegabah atau melakukan hal yang terlalu berisiko. Dengan begitu, Yura juga bisa merasa lebih tenang.“Nggak bisa! Theresa, aku tahu kamu mengkhawatirkan keselamatanku. Tapi, kamu nggak usah khawatir. Tirta dan Rusli nggak akan bisa melukaiku,”
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero