“Owen, a ... apa maumu? Jangan mendekat ....”Melihat Owen yang berjalan menghampirinya, Max pun terkejut dan berusaha menahan lukanya sambil tidak berhenti bergeser ke belakang. Saat ini, seluruh kearoganannya sudah sirna. Dia tahu jelas bahwa dia yang berulang kali mencari masalah dengan Owen sehingga dendam di antara mereka sangat mendalam.Sekarang, semua ahli Keluarga Pangadi telah kehilangan kekuatan untuk melawan, termasuk Max sendiri. Selanjutnya, dia bisa menebak bahwa Owen tidak mungkin mengampuninya. Begitu memikirkan hal ini, dia seketika merasa sangat takut dan tidak tahu harus berbuat apa.“Gawat ....”Pada saat yang sama, para ahli Keluarga Pangadi berusaha untuk berdiri agar bisa melindungi Max. Ini merupakan tanggung jawab mereka. Sayangnya, mereka sudah terluka parah dan bahkan tidak bertenaga untuk berdiri. Bagaimana mungkin mereka bisa melindungi Max?“Pak Jafir, Pak Husni, cepat tolong aku! Bantu aku halangi Owen ....”Tepat pada saat ini, Max tiba-tiba teringat se
“Tuan Max, jangan khawatir. Kami nggak akan biarkan Owen melukaimu!” ujar Jafir. Kemudian, dia segera memimpin para ahli Keluarga Kusnadi melangkah maju.Selain itu, Keluarga Linjaya terikat dengan Keluarga Kusnadi melalui hubungan pernikahan. Berhubung Jafir sudah memutuskan untuk menolong Max, Husni juga tidak mungkin berpangku tangan. Oleh karena itu, dia juga memimpin para ahli Keluarga Linjaya untuk melangkah maju. Mereka segera mengadang di hadapan Owen agar Owen tidak bisa melukai Max.‘Syukurlah!’Begitu melihat Keluarga Kusnadi dan Keluarga Linjaya sudah bertindak, Max tahu nyawanya sudah terlindungi. Dia pun diam-diam menghela napas lega.“Jafir, Husni, apa kalian bersikeras mau melawanku demi membantu Max?” tanya Owen dengan tatapan dingin dan membunuh.“Memangnya kenapa kalau iya? Owen, aku akui kamu sangat hebat dan kemampuanmu juga sudah melampaui bayanganku. Tapi, Keluarga Kusnadi dan Keluarga Linjaya juga nggak lemah. Sebaiknya kamu biarkan Max dan para anggota Keluarga
“Nggak mungkin! Kami nggak akan meninggalkan Tuan Max di sini. Owen, berhubung kamu begitu keras kepala, ayo kita bertarung!” tolak Jafir tanpa ragu. Kemudian, dia menatap Husni dan segera menyusun rencana.“Husni, serahkan Owen pada kami. Kami akan alihkan perhatiannya sebisa mungkin. Kalian bawa saja Max dan anggota Keluarga Pangadi lainnya pergi dari tempat ini. Kita harus berusaha untuk tinggalkan tempat ini secepatnya!” ujar Jafir dengan tatapan membara.Jafir tahu jelas bahwa kekuatan dan ruang lingkup serangan Badai Penghancur sangat mengerikan. Jika Keluarga Kusnadi dan Keluarga Linjaya menggabungkan kekuatan untuk menghadapi Owen, mereka pasti akan menapaki jalan Keluarga Pangadi tadi. Jadi, dia tidak mungkin melakukan hal sebodoh itu.Jafir berencana untuk memimpin para ahli Keluarga Kusnadi untuk menyerang Owen dengan cara pengepungan. Hal ini bisa mencegah Owen mengerahkan Badai Penghancur. Hanya saja, Owen memiliki kecepatan yang sangat tinggi dan senjata magis tipe pelind
Tahun ini, Owen Guswadi berumur 26 tahun. Dia adalah menantu pecundang yang sangat terkenal di Jenggala. Selama tiga tahun menikah, Owen hidup bagai budak Keluarga Bastian. Dia bahkan disuruh untuk mencuci kaki istrinya. Owen sudah terbiasa untuk hidup dengan diinjak-injak. Namun, kesabarannya sudah habis semalam!Selama tiga tahun ini, semua gaji bulanan Owen akan diserahkan semuanya kepada sang istri, Lucy Bastian.Selain mesti mencari nafkah, Owen juga perlu mencuci pakaian, mengepel lantai, memasak, dan lain sebagainya. Pokoknya Owen melakukan semua pekerjaan rumah tangga tanpa mengeluh sekali pun.Awalnya Owen mengira kerja kerasnya akan meluluhkan hati istrinya. Hubungan mereka berdua pasti akan semakin membaik. Namun saat Owen pulang kerja hari ini, istrinya malah memberinya hadiah yang sangat spesial untuknya!Lucy sudah mengandung!Benar, istri yang tidak pernah disentuh Owen selama tiga tahun ini malah mengandung!Owen akan menjadi ayah dari anak yang dikandungnya!Betapa bah
Selesai memberi penghormatan kepada Kakek Martin, Owen pun meninggalkan kuburan. Saat dia berjalan ke depan pintu gerbang, dia melihat seorang wanita cantik yang berpakaian seragam kerja sedang berdiri di depan sana. Owen spontan merasa penasaran. Kenapa ada orang yang tidak tidur di malam hari, malah pergi ke tempat seperti ini? Wanita itu bahkan menggunakan riasan yang tebal. Si wanita cantik terlihat tidak senang. Dia pun bergumam, sepertinya dia berkata “dasar miskin” atau sejenisnya.Dulu ketika Owen mendengar ucapan ini, dia pun tidak akan memasukkannya ke hati. Hanya saja, setelah dia diusir dari rumah hari ini, Owen jadi merasa sangat kesal. Dia ingin melampiaskan emosinya. Oleh sebab itu, Owen berlari ke depan wanita cantik itu, lalu berkata, “Lho, cepat banget nongkrongnya? Berapa semalam? Hari ini suasana hatiku lagi bagus!”Sebenarnya Owen tidak punya uang sama sekali. Owen bahkan sedikit gugup ketika mengatakan ucapan itu. Dia takut wanita itu memang bekerja sebagai kupu
Lokasi makam ini sangat terpencil!Owen juga tidak yakin akan ada hantu atau tidak, hanya saja dia dapat mendengar suara raungan serigala. Ditambah lagi, si wanita sedang basah kuyup, dan kakinya juga terluka. Dia pasti tidak bisa berjalan jauh. Jalan raya masih jauh di depan sana. Tidak akan ada yang datang untuk menyelamatkan wanita ini. Sekarang dia juga sudah tidak memiliki ponsel dan kunci mobil. Dia pun hanya bisa bermalam di sini! Semua ini adalah hukuman Owen untuknya!Hukuman atas membalas air susu dengan air tuba!Owen melangkahkan kakinya, lalu berjalan pergi.“Dasar berengsek! Kamu memang berengsek! Kamu … jangan tinggalin aku!”Si wanita cantik mengejar Owen, tapi dia tidak sanggup mengejar langkah Owen yang sedang emosi itu. Seketika, terlintas rasa sedih di hatinya. Dia tidak menyangka seorang wanita dari keluarga kaya raya, Theresa Lestari, akan disiksa seperti ini.“Sialan! Setelah aku tahu kamu itu siapa, aku pasti nggak akan ampuni kamu!” jerit Theresa.Ancaman yan
Owen yang sudah hidup kembali dan memiliki kekuatan yang sangat besar. Dia memang masih belum menguasai semuanya, tapi kekuatannya saat ini sanggup untuk membunuh dua pembunuh biasa. Beberapa detik kemudian, saat pembunuh yang satu lagi belum merespons, Owen langsung berlari pergi memeluk Theresa, lalu bersamanya bergelinding ke dalam sungai.Apa mereka ingin mati bersama?Ekspresi wajah Theresa terlihat rumit. Lelaki ini memang sangat menyebalkan. Hanya saja, padahal mereka baru bertemu sebentar saja, si lelaki malah rela mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan dirinya.Saat ini, kedua kaki Theresa sudah terasa lemas. Dia segera menepi ke tepi sungai. Perasaannya sangat kalut saat ini. Di satu sisi, dia berharap Owen bisa naik ke tepi sungai, tapi di sisi lain, dia juga berharap Owen sudah tidak bernyawa. Sebab, tubuhnya sudah dilihat, diraba, dan bahkan bibirnya juga sudah dicium oleh lelaki itu.Theresa menggigit bibirnya sambil menunggu. Hanya saja, dia masih tidak berhasil menun
“Nona Lucy, maaf sekali! Berdasarkan undang-undang pernikahan, ada masa mediasi 30 hari setelah mengajukan perceraian. Apalagi suamimu tidak punya kartu identitas, kami tidak bisa langsung menjalankan prosedur perceraian kalian ….”Seorang petugas wanita berbicara dengan sangat sopan, lalu mengembalikan berkas kepada Lucy.“Apa-apaan? Mau cerai saja perlu masa mediasi? Suruh atasan kamu ke sini! Aku nggak percaya mau cerai saja sesusah ini!” Fredi berkata dengan menggebrak meja.“Tuan, peraturannya memang seperti ini ….” Raut wajah si petugas wanita memang terlihat tidak bagus, tapi dia tetap bersikap sopan.“Jangan bicara panjang lebar sama aku! Aku suruh kamu panggil atasanmu kemari! Kamu budek, ya!” jerit Fredi dengan emosi.Kericuhan di Kantor Catatan Sipil menarik perhatian semua orang. Sepertinya ini adalah pertama kalinya ada orang yang berbuat keonaran di Kantor Catatan Sipil.Saat ini, petinggi Kantor Catatan Sipil juga dihebohkan oleh masalah ini. Seorang lelaki paruh baya be