“Pak Owen, jangan pergi dulu ....” Christopher merasa sangat tidak rela. Setelah ragu sejenak, dia buru-buru mengejar kelompok Owen dan menghentikan mereka.Plak! Plak! Pada detik berikutnya, Christopher menampar dirinya sendiri dengan kuat sebanyak dua kali, lalu memohon, “Pak Owen, apa yang terjadi sebelumnya adalah salahku. Dua tamparan ini adalah caraku meminta maaf padamu. Aku mohon, berikanlah Grup Puspita sebuah kesempatan lagi ....”Sebelumnya, Christopher bersikap sangat arogan. Sekarang, dia malah menjadi sangat rendah diri.“Nggak bisa! Tadi, aku sudah bilang dengan jelas. Untuk sementara, Grup Ora nggak akan mencari agen dulu. Kita bicarakan saja lagi masalah ini kelak,” seru Owen tanpa menggubris permohonan Christopher. Dia juga tidak menghentikan langkahnya.“Gawat ....” Ekspresi Christopher terlihat sangat suram. Hatinya juga langsung tenggelam. Dia tahu bahwa kali ini, dirinya sudah benar-benar menyinggung Owen. Begitu Owen pergi, Grup Puspita tidak akan mungkin mendapa
Baca selengkapnya