“Tentu saja kenal! Owen itu direktur utama Grup Ora. Mana mungkin aku nggak kenal sama dia!” jawab Yura dengan ekspresi serius. Dia juga langsung mengungkapkan identitas Owen.“Apa? Dia itu direktur utama Grup Ora? Mu ... mustahil!” Begitu mendengar ucapan Yura, Christopher dan pemuda lainnya langsung tercengang.Terutama Christopher. Awalnya, dia mengira Owen dan Rosa hanya sedang membual. Tak disangka, Owen adalah direktur utama Grup Ora! Bukankah hal ini terlalu tidak bisa dipercaya? Dalam sekejap, dia pun mematung saking terkejutnya.“Bu Yura, ka ... kamu nggak salah? Dia itu cuma seorang penanggung jawab perusahaan kosmetik baru. Mana mungkin dia itu direktur utama Grup Ora?” tanya Christopher. Setelah tersadar dari keterkejutannya, dia tetap merasa kurang percaya pada ucapan Yura.“Aku nggak salah! Mana mungkin aku nggak tahu siapa direktur utama perusahaan Grup Ora?” jawab Yura dengan ekspresi tidak senang.“Ini ....” Hati Christopher pun langsung tenggelam. Dia merasa dirinya s
“Pak Owen, maafkan aku karena sudah menyinggungmu tadi. Grup Pangestu benar-benar tulus ingin bekerja sama dengan Grup Ora. Aku harap kamu bisa memberikan kami sebuah kesempatan untuk melakukannya.”“Benar! Grup Yureka juga! Ini adalah data perusahaan kami.”Beberapa keturunan keluarga terkemuka itu berebutan untuk berbicara dan hendak menyerahkan dokumen yang dipersiapkan mereka kepada Owen.“Pak Owen, mengenai masalah sebelumnya, itu semua salahku. Aku mau minta maaf padamu dan Bu Rosa. Aku harap Grup Ora bisa membiarkan Grup Puspita menjadi agen pil obat Grup Ora demi Yanita,” ujar Christopher. Dia juga buru-buru meminta maaf dan tersenyum menyanjung pada Owen. Saat ini, dia terlihat sangat berbeda dari sebelumnya.“Membiarkan Grup Puspita menjadi agen pil obat Grup Ora? Pak Christopher, apa kamu rasa itu mungkin?” cibir Owen.Sebenarnya, pemikiran Owen kurang lebih sama dengan Yura. Grup Ora memang bisa membuka pasar di empat wilayah lain dengan mengandalkan agen. Hal ini termasuk
“Pak Owen, jangan pergi dulu ....” Christopher merasa sangat tidak rela. Setelah ragu sejenak, dia buru-buru mengejar kelompok Owen dan menghentikan mereka.Plak! Plak! Pada detik berikutnya, Christopher menampar dirinya sendiri dengan kuat sebanyak dua kali, lalu memohon, “Pak Owen, apa yang terjadi sebelumnya adalah salahku. Dua tamparan ini adalah caraku meminta maaf padamu. Aku mohon, berikanlah Grup Puspita sebuah kesempatan lagi ....”Sebelumnya, Christopher bersikap sangat arogan. Sekarang, dia malah menjadi sangat rendah diri.“Nggak bisa! Tadi, aku sudah bilang dengan jelas. Untuk sementara, Grup Ora nggak akan mencari agen dulu. Kita bicarakan saja lagi masalah ini kelak,” seru Owen tanpa menggubris permohonan Christopher. Dia juga tidak menghentikan langkahnya.“Gawat ....” Ekspresi Christopher terlihat sangat suram. Hatinya juga langsung tenggelam. Dia tahu bahwa kali ini, dirinya sudah benar-benar menyinggung Owen. Begitu Owen pergi, Grup Puspita tidak akan mungkin mendapa
“Kalian ....” Setelah mendengar ejekan para keturunan keluarga terkemuka itu, raut wajah Christopher menjadi sangat jelek, tetapi dia juga tidak bisa membantah. Bagaimanapun juga, apa yang dikatakan mereka memang benar. Semua yang terjadi adalah salahnya sendiri.“Ya sudahlah, jangan pedulikan Christopher lagi! Tadi, Pak Owen sudah bilang, kelak dia akan mempertimbangkan lagi masalah kerja sama ini. Kita persiapkan saja semuanya dengan baik. Lain kali, kita mungkin akan punya kesempatan lagi!”“Benar, ayo pulang!”Setelah melirik Christopher dengan penuh ejekan untuk yang terakhir kalinya, semua orang pun meninggalkan tempat ini sehingga hanya tersisa Christopher dan Yanisa di dalam ruang privat.“Sialan!” Ekspresi Christopher menjadi semakin suram setelah melihat kepergian orang-orang itu. Dia tahu jelas bahwa Grup Ora pasti akan mencari agen untuk Grup Ora lagi apabila ingin membuka pasar di empat wilayah Tonham lainnya. Pada saat itu, agen lain mungkin akan memiliki secercah harapan
Selama beberapa hari selanjutnya, Grup Ratu Kosmetik memusatkan seluruh perhatiannya dalam produksi. Ditambah dengan kemampuan penjualan Grup Husin yang kuat dan manfaat serta reputasi produk kosmetikal mereka yang bagus, Grup Ratu Kosmetik pun memasuki periode perkembangan yang sangat pesat dan bagus.Hanya dalam waktu belasan hari, reputasi Grup Ratu Kosmetik telah tersebar ke seluruh industri kosmetik Tonham Selatan. Mereka juga tidak berhenti memperluas pangsa pasar dan telah menjadi salah satu perusahaan baru yang potensi perkembangannya tidak terbatas di dunia bisnis Tonham Selatan.Selain itu, Grup Ratu Kosmetik juga berhasil memasukkan sebagian produk kelas atasnya ke empat wilayah lain secara bertahap dan membuka celah pasar baru melalui kerja samanya dengan Grup Puspita. Hal ini bisa menjadi fondasi Grup Ratu Kosmetik yang kokoh saat mereka benar-benar memasuki pasar keempat wilayah itu secara resmi.Dengan begitu, strategi dan tujuan Grup Ratu Kosmetik di Tonham Selatan suda
“Grup Ratu Kosmetik? Aku nggak pernah dengar namanya. Kak, itu cuma sebuah perusahaan kosmetik biasa yang kecil kok. Sehebat apa pun mereka, mereka juga tetap nggak mungkin menimbulkan dampak apa-apa bagi Grup Stewart yang begitu besar! Menurutku, kekhawatiranmu agak berlebihan!” ujar Loewe dengan acuh tak acuh. Dia sama sekali tidak peduli pada sebuah perusahaan kecil tak terkenal seperti Grup Ratu Kosmetik.“Kamu nggak ngerti! Grup Ratu Kosmetik bukan perusahaan kosmetik biasa. Mereka bahkan mampu mendapatkan saluran penjualan Grup Husin yang sangat penting. Kalau nggak, perkembangan mereka nggak mungkin sepesat ini!” bantah Austin dengan ekspresi serius.Grup Stewart merupakan perusahaan terkemuka di industri kosmetik. Jadi, Austin tentu saja memahami perkembangan Grup Ratu Kosmetik dalam industri ini dan juga tahu tentang Grup Ratu Kosmetik yang bekerja sama dengan Grup Husin.Di zaman sekarang, platform dan sumber daya dalam bisnis sangatlah penting. Ada sangat banyak perusahaan k
“Halo, Pak Loewe. Ada apa kamu mencariku?” tanya Frendy setelah teleponnya tersambung.“Pak Frendy, aku mau cari tahu tentang situasi Grup Ratu Kosmetik. Apa kamu tahu?” tanya Loewe dengan agak ragu.“Grup Ratu Kosmetik? Aku tentu saja tahu!” jawab Frendy dengan suara berat. Sebelumnya, Frendy baru saja berselisih dengan Owen. Pada saat itu, dia bukan hanya dipukul oleh Owen, tetapi juga harus berlutut untuk minta maaf pada Owen dan Rosa. Insiden ini masih segar dalam ingatannya. Jadi, mana mungkin dia melupakan Owen dan Grup Ratu Kosmetik.“Baguslah! Kalau begitu, apa kamu bisa ceritakan situasi dan latar belakang Grup Ratu Kosmetik?” tanya Loewe. Dia menyalakan speaker agar Austin juga bisa ikut mendengar.“Grup Ratu Kosmetik adalah perusahaan dari Jenggala yang hendak berkembang di sini. Direktur utamanya adalah seorang anak bau kencur bernama Owen,” jelas Frendy mengenai situasi singkat Grup Ratu Kosmetik.“Perusahaan dari Jenggala?” Begitu mendengar ucapan Frendy, Austin dan Loew
“Kak, kamu sudah dengar, ‘kan? Sekarang, kamu sudah bisa tenang!” ujar Loewe sambil tersenyum.Meskipun Frendy tidak mengatakan dengan jelas kenapa Grup Husin memberikan sumber daya yang begitu besar kepada Grup Ratu kosmetik, mereka sudah tahu bahwa Grup Ratu Kosmetik hanyalah sebuah perusahaan kecil dari Jenggala. Jadi, Grup Ratu Kosmetik tidak mungkin mempunyai latar belakang yang mendalam di Tonham Selatan.Bukan hanya Loewe yang berpikiran begitu, tetapi juga Austin. Dia tahu seberapa bagus manfaat produk Grup Ratu Kosmetik dan menebak bahwa Ricky memberikan sumber daya sebesar itu karena menyadari potensi perkembangan Grup Ratu Kosmetik. Selain itu, tidak ada kemungkinan lainnya lagi.“Cuma sebuah perusahaan kecil dari luar kota juga berani bermimpi untuk menduduki pasar Tonham Selatan! Dasar nggak tahu diri!” dengus Austin. Niatnya untuk memusnahkan Grup Ratu Kosmetik menjadi lebih kuat lagi.“Kak, apa rencanamu selanjutnya?” tanya Loewe.“Manfaat produk Grup Ratu Kosmetik sanga