Nada merasa risi saat tahu ternyata Akbar membawanya ke sebuah restoran mewah. Ia merasa tidak pantas datang ke sana terlebih jika melihat tampilannya terlihat biasa saja. Orang yang melihat pasti akan tahu jika dirinya memang orang biasa, yang memiliki keberuntungan bisa masuk restoran mewah.Langkah mereka tertahan tatkala Nada malah diam ditempat, membuat Akbar menoleh dan mengerutkan keningnya. "Kenapa berhenti, Mbak? Ayo masuk!" Titah Akbar pada Nada.Nada menatap Akbar, ia seperti ragu untuk mengatakannya."Bisakah kita pindah, jangan makan di sini?" Usul Nada pada Akbar.Alis Akbar semakin terlihat mengkerut saja, saat ia mendengar keluhan Nada agar pindah tempat."Kenapa harus pindah, mbak? Apa Mbak tidak suka dengan tempatnya?""Bukan tempatnya yang tidak Mbak suka, tapi suasananya, Bar. Mbak merasa kecil jika harus makan ditempat semewah ini. Mbak takut malu-maluin kamu." Jujur Nada. Ini justru membuat Akbar terkekeh-kekeh."Ya Allah, Mbak. Kenapa bisa punya pikiran sampai
Read more