Share

35

Penulis: Edka22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Tiba di apartemen Ilham, Akbar langsung menuju kamar sang kakak. Ilham terlihat tertidur berbaring sementara Lidya tengah bermain boneka sendiri.

Melihat pemandangan seperti itu, membuat Akbar merasa ngilu. Ia juga merasa kasian dengan sang kakak dan keponakannya

Ditinggal Pergi untuk selamanya oleh istrinya, membuat Ilham seperti lelaki yang kesepian. Segala kebutuhan keponakannya Ilham yang urus.

Bahkan terkadang, sang kakak akan menjelma menjadi seorang ibu yang bisa memasak dan mengerjakan kegiatan lainnya yang biasanya dilakukan wanita.

Sementara, saat tubuh sang kakak sudah tumbang seperti sekarang. Maka waktu dirinyalah yang harus ambil alih. Merawat dan mengurus kebutuhan lainnya.

Dan kegiatan seperti ini, rutin ia lakukan tiap sang kakak sakit. Akbar sama sekali tidak mengeluh, sebab jika bukan dirinya siapa lagi? Keluarga? Mereka tidak memiliki. Lebih tepatnya mendadak semua keluarga menjauh dari mereka setelah kedua orang tua mereka meninggal. Dan semuanya mendapatkan bagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Hilang, Dapat Jodoh Dadakan    36

    "Sejak kapan kakak tertarik padanya? Akbar gak percaya kakak bisa menyukainya. Akbar tahu selera kakak,'' ujar Akbar yang tahu persis bagaimana selera atau tipe-nya.Bukan maksud Akbar merendahkan. Karena pada dasarnya selera Ilham memang tinggi. Lalu sekarang tahu jika wanita yang disukai Ilham hanya baby sitter membuat Akbar takut. Jika sang kakak hanya menjadikannya pelarian semata "Tidak! Sekarang kakak bukan orang seperti itu. Semenjak bertemu dengan dirinya.""Akbar tidak percaya. Dan Akbar harap kakak tidaklah mempermainkan hati wanita itu. Anggap Akbar percaya, jika kakak sudah berubah. Dan kakak benar-benar tulus mencintai dia," Akbar berkata begitu panjang lebar, ini membuat senyum di bibir Ilham luntur."Akbar kamu benar-benar penghancur suasana hati. Kamu tenang saja, kakak tidak akan menyakitinya. Yang ada kakak akan menjaganya.""Syukur kalau begitu, Akbar turut senang mendengarnya."Akbar lalu kembali menemani Lidya. Ketimbang terus menyangka-nyangka apakah benar kakak

  • Suami Hilang, Dapat Jodoh Dadakan    37

    Keesokan paginyaAkbar menghangatkan bubur yang ada di dalam kulkas. Yang katanya buatan dari baby sitter Lidya. Yang katanya juga adalah wanita yang sudah membuat sang kakak jatuh cinta lagi.Ada perasaan takut di hati Akbar. Takut jika kakaknya hanya sekadar menjadikan wanita tersebut mainan saja. Ia tidak terima jika harus melihat sendiri bagaimana sang kakak melakukannya.Akbar sangat menghormati seorang wanita, oleh karena itu ia tidak rela jika Ilham memiliki niat buruk pada baby sitter Lidya. Ia tahu dirinya tidak kenal. Tapi tetap saja ia tidak ingin sang kakak melakukannya.Disela menghangatkan bubur, Akbar berpikir menyusun rencana bagaimana caranya untuk bertemu dengan baby sitter Lidya. Ia ingin meminta agar baby sitter Lidya hati-hati. Bukan ingin menjelekkan sang kakak, Akbar hanya sekedar berjaga-jaga agar tidak ada lagi wanita yang disakiti Ilham.Akbar tahu, sang kakak adalah orang baik dan setia. Tapi.... Itu dulu sebelum sang istri meninggal. Selepas itu semuanya b

  • Suami Hilang, Dapat Jodoh Dadakan    38

    Baik Nada ataupun Akbar mereka sama-sama terkejut. Mereka sama sekali tidak menyadari jika orang yang sering dibicarakan oleh Ilham adalah orang yang sama. Begitu pula dengan Nada, ia terkejut ternyata orang yang disebut adik oleh Ilham adalah Akbar. Dunia memang terasa begitu sempit. Padahal mereka berada di satu lingkaran kehidupan yang sama. Berada diedar yang sama.Akbar langsung berdiri, ia lalu menatap secara bergantian pada Nada dan Ilham. Lalu fokus utamanya pada Nada."Mbak Nada apa kamu baby sitter Lidya keponakanku?" Tanya Akbar."Iya, Bar. Dan kamu.... Adiknya...." Nada tidak melanjutkan perkataannya, sebab Ilham kepalang menyela."Apakah kalian berdua saling mengenal?" Tanya Ilham seraya menatap bergantian pada Akbar dan Nada.Saat Nada hendak menjawab pertanyaan Ilham. Akbar malah menarik lengan Nada. Membawanya sedikit menjauh dari jangkauan Ilham.."Akbar apa yang kamu lakukan?" Tanya Nada, ia bingung kenapa Akbar tiba-tiba menariknya."Berhenti dari pekerjaan ini, M

  • Suami Hilang, Dapat Jodoh Dadakan    39

    Jam istirahat tiba, Akbar berniat untuk pulang terlebih dahulu. Ia ingin kembali memastikan. Memastikan jika sang kakak tidak akan pernah mempermainkan Nada.Jika pun benar sang kakak mencintai Nada, maka ia akan meminta bersaing secara sehat untuk mendapatkan Nada.Tidak butuh waktu lama, Akbar sampai di rumah Ilham. Karena terburu-buru ia tidak mengucapkan salam. Ia langsung masuk dan mencari sang kakak.Saat ia masuk, rupa-rupanya apartemen sang kakak kosong. Ia panggil berulang kali pun tidak ada yang merespons. Kuat dugaan jika mereka tengah keluar."Aku tidak akan bisa tenang sebelum benar-benar memastikan. Jika kakak tidak akan mempermainkan Nada," gumam Akbar. Ia lalu merogoh saku celananya mengambil handphone dan hendak menelepon sang kakak.Sambungan telepon tersambung, namun pemilik nomor tidak kunjung mengangkatnya. Lalu, Akbar pun mengirim pesan pada Ilham."Di mana? Akbar mau bicara sama kakak,"Seperti itulah bunyi pesan yang dikirim oleh Akbar untuk Ilham.Beberapa men

  • Suami Hilang, Dapat Jodoh Dadakan    40

    "Om Akbar,"Lidya berteriak seraya berlari ke arah Akbar, saat gadis kecil itu melihat om-nya datang. Akbar berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan tinggi Lidya."Om ayo makan. Ayah udah pesenin kesukaan om." Terang Lidya."Oh ya." Ujar Akbar seraya ekor matanya menatap ke arah Ilham."Iya dong, Om. Ayo cepat. Lidya sengaja gak dulu dihabisi makannya biar bareng sama Om.""Aduh, om terharu banget."Akbar berdiri ia berjalan ke arah meja seraya memegang tangan Lidya."Selamat siang Nazril, mbak Nada, kak Ilham. Makasih sudah memesankan makan siang buat Akbar." Ucap Akbar. Akbar bisa melihat dengan jelas perubahan ekspresi Ilham.Akbar menatap satu-satunya ke arah piring yang terlihat masih penuh dengan makanan."Lo Baru pada pesan, ya. Kok pada masih banyak?" Tanya Akbar."Kamu datang mendadak. Enggak enak kan kalau kami makan duluan sementara kamu belum datang. Bisa-bisa kamu datang kami sudah pada selesai," Tutur Ilham. Ia sebenarnya sedikit kesal. Saat makanan pesanan mereka samp

  • Suami Hilang, Dapat Jodoh Dadakan    41

    "Nada, bisa kita bicara sebentar?" Tanya Ilham saat mereka baru saja tiba di apartemen."Bisa Tuan." Jawab Nada, lalu ia meminta pada Nazril dan Lidya untuk bermain bersama."Nazril sama nona Lidya main dulu berdua, ya. Nanti Tante nyusul ," Ujar Nada dan disetujui Lidya.Lidya lalu menarik tangan Nazril. Meski sebenarnya Nazril terlihat enggan untuk bermain bersama Lidya.Setelah kedua anak kecil itu hilang dari pandangan Nada. Nada langsung kembali mengarah pada Ilham."Tuan mau bicara apa?" Tanya Nada."Kita bicara sambil duduk. Enggak enak jika harus berdiri seperti ini."Apa yang dikatakan Ilham memang benar. Rasanya tidak nyaman jika berbicara sambil berdiri meskipun sebentar.Mereka pun akhirnya duduk di kursi tamu. Saling berhadapan. Belum ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Ilham. Ia masih diam mungkin bibirnya terasa kelu. sementara Nada dengan sabar menunggu apa yang akan disampaikan oleh Ilham."Nada aku mau...."Perkataan Ilham menggantung di udara. Mendadak ia m

  • Suami Hilang, Dapat Jodoh Dadakan    42

    Dua bulan sudah Nada pergi dari Lampung. selama dua bulan itu ada satu pria yang mendadak seperti orang kesetanan. Bahkan bisa dibilang ia seperti orang gila. Bagaimana tidak? Selama dua bulan itu hanya ia habiskan mabuk dan merancau nama Nada. Ya, orang ini adalah Yudi. Salah satu alasan kenapa Nada memilih untuk segera meninggalkan tanah kelahirannya.Trang“Nada! Kamu ke mana sayang? Kenapa kamu tinggalkan aku?”“Aaah!”Yudi terus saja meracau memanggil-manggil Nada. Dia terlihat frustrasi, bagaimana tidak? Yudi teramat menginginkan Nada. Baginya Nada adalah obsesi terbesarnya dalam hidup. Dari dulu saat Nada masih gadis sampai sekarang Nada punya anak obsesi itu masih bersarang di benaknya.“Kau harus menikah denganku, Nada! Jika tidak ... maka orang lain pun tidak boleh memilikimu.”Botol minuman yang isinya tinggal setengah itu. Ia minum dalam sekali tegukan setelah itu ia lempar dengan keras hingga pecahannya berhamburan ke mana-mana.Yudi mabuk. Setiap kali merasa gagal mendap

  • Suami Hilang, Dapat Jodoh Dadakan    43

    Malam ini, Nada bermaksud untuk bicara dengan Akbar masalah niatnya yang ingin tinggal berdua dengan Nazril. Meksipun Nada merasa segan untuk bicara, tapi ini justru yang terbaik.Namun, sebelum membahas hal tersebut. Nada berniat untuk menyinggung hubungan dirinya dengan Ilham yang terlihat sedang tidak baik-baik saja.Kakak beradik ini seperti sedang dalam masalah yang mempengaruhi hubungan mereka. Nada anak tunggal jadi ia justru merasa iri dengan hubungan Akbar dan Ilham. Ia tidak memiliki saudara jadi Nada begitu berharap mereka bisa kembali akur jika memang mereka memiliki masalah."Akbar,"Nada memanggil Akbar yang saat ini tengah menemani Nazril. Akbar menoleh ke arah Nada."Iya Mbak kenapa?" Tanya Akbar."Mbak mau bicara sama kamu, sebentar saja kok." Ucap Nada.Sebenarnya perasaan Akbar mendadak tidak enak. Ia merasa akan ada sesuatu yang membuat ia tercengang.Tanpa menjawab, hanya sebuah isyarat anggukkan saja. Akbar setuju."Om mau bicara sesuatu sama bunda, ya, mainnya se

Bab terbaru

  • Suami Hilang, Dapat Jodoh Dadakan    126

    Satu tahun kemudian....kehidupan Nada begitu penuh warna, keputusannya untuk menikah dengan Akbar adalah sesuatu yang tepat. Bagaimana tidak Akbar begitu sangat mencintainya, sangat menyayanginya sampai-sampai Nada serasa diratukan oleh Akbar.Tepat satu tahun pernikahan mereka dan penantian lama mereka berdua akhirnya Nada dan Akbar mendapatkan berita bahagia. Di mana dokter mengatakan jika saat ini nada Tengah mengandung 4 Minggu, kebahagiaan itu tentunya terasa berkali-kali lipat.Di usianya yang mungkin menurut orang sudah tak mudah lagi, ia harus kembali merasakan mengandung dan melahirkan. Bagi Nada itu bukan suatu persoalan. karena anak adalah rezeki, anak adalah titipan yang tidak mungkin ia tolak.Selain kehidupan Nada yang penuh dengan warna dan kebahagiaan. kehidupan Sofie pun perlahan membaik, dia kini sudah mantap untuk berhijab menggunakan gamis panjang sama seperti Nada.Hubungan dengan orang tuanya pun masih sama hanya saja tidak renggang seperti dulu. sesekali Sofi s

  • Suami Hilang, Dapat Jodoh Dadakan    125

    Keesokan paginyaHari ini adalah pagi pertama Nada memerankan perannya sebagai seorang istri yang baik. Setelah tadi melakukan salat bersama sang suami, nada langsung turun dan memasak untuk sarapan keluarga kecilnya tak lupa Sofi ikut turun membantu Nada.Biasanya Kayla dan asisten rumah tangga yang melakukannya. Namun karena Nada sudah kembali maka ia melakukannya sendiri. sedangkan Kayla dia pulang begitu juga dengan Ilham dan Lidya.Mengingat kejadian semalam, Nada berharap semoga Kayla dan Ilham diberikan jalan yang terbaik. Nada begitu yakin jika Kayla bisa mengatasinya."Kenapa malah turun? Tetaplah di kamar. Jika sudah selesai Mbak panggil kamu." Titah Nada pada Sofi. Saat wanita itu tiba-tiba ada di dekatnya.Sofi menggeleng, ia malah membawa pisau dan mulai membantu Nada memotong sayuran. "Aku bukan tamu, Mbak. Jadi biarkan aku membantu. "Nada tertawa kecil, "Baiklah lakukan yang kamu mau. Mbak justru senang jika kamu seperti ini. Tidak merasa seperti tamu. Bersikaplah seola

  • Suami Hilang, Dapat Jodoh Dadakan    124

    Saat ini Akbar berada di dalam kamar dia dan nada. kamar yang harusnya menjadi saksi penyatuan mereka dan terpaksa harus tertunda karena sebuah insiden yang sama sekali tidak mereka duga.Kelopak bunga mawar berbentuk hati menghiasi kasur pengantin baru yang tertunda itu l. kelopak bunga mawar yang kemarin diganti karena yang dulu sudah mengering.Hiasan ornamen pengantin baru saja masih terpasang indah di sana. Lampu kelap kelip-tirai cantik dan juga kelopak bunga mawar segar pemandangan indah di kamar pengantin baru yang tertunda itu.Entah kenapa Akbar merasa nervous saat ingin menyambut nada, dia berulang kali menelan salivanya, berulang kali memegangi telapak tangan yang terasa dingin. Ia bingung apa yang harus mereka lakukan setelah berada di dalam kamar berdua saja?Jika boleh jujur Akbar sama sekali tidak memiliki pemikiran untuk meminta haknya yang seharusnya satu minggu lalu ia terima. Iya nervous dan bingung hanya karena untuk pertama kalinya mereka akan berada di dalam sat

  • Suami Hilang, Dapat Jodoh Dadakan    123

    Karena waktu semakin malam, Nada pun membawa Sofi ke kamar yang akan menjadi miliknya. Kamar tersebut berada di samping kamar Nazril."Ikut Mbak ya. Mbak akan tunjukkan kamar milikmu." tutur Nada "Aku malu Mbak," ucap Sofi "Kenapa harus malu? Tidak ada yang mempermalukan kamu." seru Nada karena pada dasarnya memang iya. "Aku sepertinya menyusahkan kamu, Mbak. mungkin aku lebih baik tinggal di rumah orang tuaku saja." Mendengar hal itu membuat Nada menatap Sofi dengan tatapan penuh tanda tanya.."Tinggal di rumah orang tuamu yang sama sekali gak pernah menganggap kehadiranmu. Orang tua yang selalu menyakiti perasaanmu, bukankah Mbak sudah bilang, Mbak rela kamu kembali ke orang tuamu asalkan mereka benar-benar mau menerima kamu. karena walau bagaimanapun yang namanya ikatan anak dan orang tua nggak ada yang bisa terputus. Enggak ada yang namanya mantan anak apalagi mantan orang tua. Orang tua kamu aja yang terlalu egois. pokoknya kamu tenang Mbak akan urus masalah ini. Bukan berarti

  • Suami Hilang, Dapat Jodoh Dadakan    122

    "Bagaimana, kau mendengarnya sendiri bukan? apa yang diinginkan oleh Lidya." tanya Nada kepada Kayla saat obrolannya dengan Lidya berakhir.Kayla mengganggukan kepalanya dengan posisi masih menyendirikan punggungnya pada dinding. Tubuhnya mendadak terasa lemas."Lalu apa yang harus aku lakukan? Sedangkan aku sendiri saja bingung, bagaimana caranya menyayangi dia. Ayahnya saja tidak aku cintai tidak aku sukai. Bagaimana dengan anaknya?" tanya Kayla pada Nada."Cobalah posisikan dirimu sebagai Lidya. Bagaimana posisi kamu Jika kamu seperti Lidya, orang tua salah satunya sudah meninggal, lalu salah satunya harus menikah lagi." tanya balik Nada pada Kayla ."Cobalah untuk memperbaiki diri, ya. Aku tahu, aku sendiri saja bukan manusia yang sempurna. Bukan manusia yang baik, tapi setidaknya aku selalu ingin membuat diri ini ada gunanya di mata orang lain. kandang aku selalu berpikir hidupku ingin bermanfaat bagi orang lain. Tidak apa-apa jika aku terluka yang penting orang lain bahagia, kar

  • Suami Hilang, Dapat Jodoh Dadakan    121

    Nada menatap Lidya yang baru saja pergi, bahkan menabrak dirinya tanpa mengucapkan maaf. Nada merasa telah terjadi sesuatu antara ayah dan anak itu. Hingga membuat gadis tujuh tahun itu tidak sedikitpun meminta maaf. Padahal, Lidya begitu dekat dengannya dan Lidya begitu hormat padanya.Melihat hal ini, Nada harus turun tangan. Ia harus bisa mengatasi masalah yang terjadi antara ayah dan anak ini."Ada apa dengan Lidya? Kenapa dia terlihat begitu marah?" tanya nada kepada Ilham saat ia baru saja sampai di hadapan Ilham.Ilham yang kalau itu Tengah terduduk lemas, seraya menyenderkan punggungnya pada senderan kursi, hanya bisa membalas pertanyaan Nada dengan sebuah helaan nafas yang sangat panjang. sepertinya dia belum siap untuk bercerita.Lama terdiam, akhirnya Ilham buka suara."Apa yang harus aku lakukan? Lidya marah padaku gara-gara aku akan menikah lagi. Dia enggak suka pada Kayla." Ucap Ilham dengan lemesnya dan tak bertenaga.Sudah Nada duga, jika terjadi sesuatu dengan Ilham d

  • Suami Hilang, Dapat Jodoh Dadakan    120

    "Lidya tunggu jangan lari, nak!" teriak Ilham pada Lidya yang pergi meninggalkan sang Ayah.."Jangan mengikuti Lidya, yah! Pergi urus saja wanita itu!" teriak lagi Lidya dia masih terus berjalan."Dengerin Ayah, nak, jangan seperti ini. Ayah mohon," pinta Ilham. Ilham sedih karena anak seusia sang anak bisa memberontak seperti ini.Lidya berhenti, dia tidak lari lagi. Dia membelakangi sang ayah, sementara sang ayah terengah-engah Karena kelelahan mengejar dirinya.."Tolong dengarkan dulu perkataan ayah. Jangan seperti ini," pinta lagi Ilham.Lidya membalikkan tubuhnya hingga ia bisa bersitatap dengan sang ayah. Yang mana kala ini Tengah berjongkok, Karena kelelahan dan hampir kehabisan napas."Dengerin apa, Yah? Meskipun Ayah tidak memberitahu Lidya, tapi Lidya tahu yang namanya ibu tiri itu jahat. Contohnya teman Lidya di sekolah. Dia sering bilang kalau dia sering dipukul sama ibu tirinya. Dia juga suka bilang perhatian ayahnya hilang, lalu apa bedanya sama Lidya. Ayah sendi

  • Suami Hilang, Dapat Jodoh Dadakan    119

    Sekitar pukul tujuh malam mereka sampai di rumah Nada. Nada kini bisa menginjakkan lagi kakinya di rumahnya, setelah seminggu lebih ia di Bogor.Di depan pintu sudah ada Nazril. Ia langsung berlari dan memeluk Nada. Kedua menangis bahagia."Bunda, Nazril rindu bunda. Bunda tidak apa-apa kan? Bunda enggak akan pergi-pergi lagi kan?" Ujar Nazril dalam pelukan Nada."Bunda janji, tidak akan ke mana-mana lagi. Bunda akan selalu bersama Nazril." Ucap Nada seraya mengecup kening Nazril. "Nazril apa kabar, sehatkan? Selama bunda gak ada Nazril kuat kan? Bunda Percaya kamu pasti selalu mendoakan Bunda. Dan qodarullah inilah kekuatan doamu. Bunda bisa pulang dan bertemu kembali dengan Nazril," lanjut lagi Nada dengan tidak hentinya membanjiri pipi Nazril dengan ciuman kerinduan. Antara bunda dan anaknya.Pelukan mereka terurai, Nada mengusap-usap kepala dan pipi Nazril. Ia tengah meyakinkan dirinya jika ini bukanlah mimpi tapi sungguhan."Apakah Nazril hanya merindukan bunda? Ayah enggak?" Uca

  • Suami Hilang, Dapat Jodoh Dadakan    118

    Nada, Akbar dan Sofi berjalan beriringan. Jika Nada digenggam oleh Akbar. Maka Sofi digenggam oleh Nada. Sofi merasa sedang diperhatikan oleh seorang kakak. Ia menyukainya.Dari kejauhan Ilham melihat tiga orang ini berjalan ke arahnya. Namun,. Ilham tidak mengenali sosok yang ada di samping Nada itu. Ilham pikir mungkin itu temannya Nada. Tapi.... teman yang mana? Inikan di Bogor. Mana mungkin Nada memiliki teman di sini selain Sofi.Saking memikirkan karena tidak mengenali sosok yang ada di samping Nada. Ilham sampai tidak menyadari kedatangannya mereka. Lalu tepukan di bahu Ilham mampu menyadarkan dirinya.Rupanya itu Akbar, yang menepuk pundak Ilham lalu berbisik " Jaga mata, jaga hati. Ingat di Jakarta ada yang menunggu."Bugh...Ilham memukul punggung Akbar. Karena sang adik sudah lancang berkata seperti itu. Lalu Akbar kembali berbisik. "Dia Sofi, gadis yang tadi. Cantik kan?" Akbar malah semakin menggoda sang kakak.Akbar menyukainya saat menggoda Sang kakak, ia bahkan selal

DMCA.com Protection Status