Semua Bab Suamiku Bukan Manusia: Bab 11 - Bab 20

40 Bab

Kemungkinan

“Enggak, Lita. Perempuan itu bilang jasad mereka sudah ditemukan. Ibu dengar, kok,” tegas ibu mertua.Mendadak suasana menjadi genting. Aku pun tidak bisa berpikir dengan jernih.“Kalau itu benar, terus yang tidur denganku beberapa malam ini siapa, Bu?”Tangisku pecah mengingat bagaimana rasanya tidur dengan sosok lain yang menyerupai suamiku. Seandainya kabar itu benar, jantungku pasti copot betulan.Kujatuhkan diri ke lantai, menggeser posisi duduk dekat dinding kamar lalu bersandar. Napas ini begitu terasa panas saat diembuskan, terlalu syok dan takut hingga dadaku sesak dan jantung pun amat kencang berdetak. Hal serupa dilakukan ibu mertua, bahkan dia tak hanya memikirkan Mas Burhan tapi juga pasti memikirkan anaknya yang lain. Dapat kumengerti betapa mumet dan kacaunya pikiran ibu mertua saat ini.“Lita, apa yang harus kita lakukan dengan kabar ini?” tanya ibu mertua pasrah, kami memang pasrah karena situasi ini sungguh mengejutkan.“Bu, aku tidak bisa berpikir. Tapi kalau memang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-12
Baca selengkapnya

Barang-Barang yang Ditemukan

“Baik, Pak. Saya sangat berterimakasih sekali kalau Bapak mau mengantar,” ucapku. “Dan ada satu hal lagi yang membuat saya kepikiran serta tidak tenang. Saya harus bagaimana bersikap ke Mas Burhan yang sekarang ada di rumah? Menurut Bapak, siapa dia sebenarnya? Saya dan ibu mertua ketakutan di rumah, Pak.”“Untuk sementara, bersikap seperti biasanya saja. Jangan sampai dia mendengar kabar tentang jasad itu sampai semuanya jelas. Sosok yang ada di rumahmu itu, bisa jadi dia benar Burhan ... juga bisa jadi bukan. Dia bisa jadi sosok yang baik atau jahat ... kita tidak akan pernah tahu sebelum menyelidiki. Makanya, saya akan ajak adik saya yang indigo juga biar lebih mudah kita mencari tahu.”Beruntunglah keputusanku meminta bantuan Pak RT membuahkan hasil. Kuharap, hidupku akan kembali normal setelah mendapat kejelasan dari masalah ini.Syifa mulai rewel, aku pun pamit pulang karena bayiku ini minta asi.*Aku masuk lewat pintu belakang, ada ibu mertua yang sedang menungguku sambil dudu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-15
Baca selengkapnya

Arwah-Arwah

Tubuhku langsung menggigil. Tak kusangka perempuan yang kemarin kuhampiri itu adalah hantunya Risma, pantas saja dia langsung pergi begitu aku mendekatinya. Perempuan yang telah berhasil mengambil hati Mas Burhan dan berkhianat padaku itu pada kenyataannya sudah meninggal. Dan yang lebih membuatku mengigil adalah Mang Dasa, rupanya dia pun hantu. Aku tidak dapat percaya barusan berjalan dan bertatap muka langsung dengan hantu! Sekujur tubuhku mengigil kedinginan saking takutnya.“Lihat!” Dimas mendekat ke tempat ikat rambut Risma tergeletak dan memungut barang tersebut. “Ini ikat rambut Risma dan itu sandalnya yang sebelah kanan. Aku dapat merasakan energinya dan energi itu langsung menjadi gambaran dalam penglihatanku. Ya, tidak salah lagi ini adalah barang-barang miliknya. Risma bertubuh tinggi langsing seperti Luna Maya, rambutnya lurus panjang sepinggang berwarna hitam, kulitnya putih langsat. Risma adalah perempuan yang cantik secara fisik, tapi dia licik kalau punya keinginan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-16
Baca selengkapnya

Ketindihan

“Tapi aku takut, Dimas,” tolakku.“Mbak Lita mau tidak mau harus bersedia. Risma ingin menyampaikan sesuatu, tapi aku juga tidak tahu apa, hanya saja dengan begitu kemungkinan nanti arwahnya tidak akan penasaran lagi dan tidak akan mengganggu kalian lagi.” Dimas tetap ‘membuka pintu’ di kedua mataku agar nanti Risma bisa menyampaikan pesannya lewat mimpi. “Gimana kalau Risma berniat jahat dengan masuk ke dalam mimpiku? Dia kan menganggapku saingan karena aku istrinya Mas Burhan.” Aku masih ragu-ragu.“Berdoa dulu sebelum tidur, jadi Mbak Lita tetap minta perlindungan Tuhan. Insyaalloh Risma tidak akan sampai mencelakai Mbak, dia hanya ingin menyampaikan pesan namun entah pesan baik atau sebaliknya,” jawab Dimas meyakinkanku.Kak Titi yang terlihat sudah kecapean, ketakutan, dan ingin cepat masuk rumah mendesakku agar terima saja apa yang dikatakan Dimas. “Siapa tahu Risma mau ngasih tahu Burhan masih hidup atau enggak. Udah, kamu jangan banyak cincong lagi, terima aja!” katanya.“Iy
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-22
Baca selengkapnya

Kuncir Rambut

“Ahkk—" Napasku tersengal karena cekikan Risma begitu kuat. Aku juga tidak bisa melawan karena semua anggota tubuhku tidak bisa leluasa bergerak. Rasanya nyawaku sudah berada di ujung tenggorokan.Saat aku hampir menyerah dan sudah pasrah, Risma melepaskan cekikan tangannya. Saat itu juga aku merasa lega dan dapat bernapas kembali.“Apa maumu?” Akhirnya aku bisa bicara dan bertanya padanya.“Lepaskan Burhan!”“Dia suamiku, tidak akan kulepaskan,” jawabku. Meski sebenarnya aku tidak mengerti ke mana arah pembicaraan Risma namun entah mengapa jawaban itu yang kuberikan padanya. Risma mendekatkan wajahnya, aku sangat ketakutan dengan wajah seramnya yang hanya berjarak satu jengkal denganku. “Mas Burhan hampir saja menjadi suamiku seandainya hari itu kami tidak tenggelam. Gara-gara kamu, perahu yang kami tumpangi jadi terbalik dan akhirnya kami tidak pernah sampai ke pulau seberang—tempat dimana aku akan menikah dengan Mas Burhan dan melanjutkan hidup. Sial, lidahmu begitu pahit hingga s
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-27
Baca selengkapnya

Hubungan Badan

“Mas, itu sebelah situ mau aku sapu tapi motornya ngehalangin,” kataku mengalihkan pembicaraan, sekaligus memberi kode agar Mas Burhan cepat pergi.“O-oh, ya sudah aku berangkat,” katanya seraya mencium keningku.Begitu Mas Burhan pergi, badanku mendadak pegal-pegal. Perutku panas. Ibu mertua yang menyadari kondisiku langsung memapahku ke kamar. “Ini bener-bener Risma gangguin kamu terus, harus dihentikan ini!” katanya.“Makanya kubilang juga kita harus temui Dimas, dia kan yang udah bukain mata batinnya Lita supaya bisa dimasuki Risma dalam mimpi, kita minta tutup lagi saja. Kasihan Lita,” saran Kak Titi yang mengikuti kami di belakang.Sejak pulang dari pesisir, badanku memang jadi mudah lemas. Apalagi setelah didatangi Risma semalam. Akhirnya aku tertidur nyenyak setelah ibu mertua membaringkanku di kasur.*Sesampai di rumah Dimas, aku menceritakan perubahan daya tahan tubuhku dan juga mimpi semalam. Dimas mendengarkan dengan penuh perhatian, menangkap kata demi kata yang kuucapka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-28
Baca selengkapnya

17

“M—mas …” ucapku terbata karena salah tingkah. Mas Burhan sudah tahu tentang cermin di malam Jumat Kliwon itu, mungkin Dimas yang memberitahunya. “I—itu, aku tidak bermaksud untuk memata-matai kamu—”Mas Burhan hanya mendengarkanku sekilas lalu matanya memperhatikan serpihan kaca di lantai. “Jangan takut, ini bukan perbuatanku,” kata Mas Burhan sambil menyapu sedikit demi sedikit serpihan kaca itu.Aku, ibu mertua, dan Kak Titi mundur selangkah. Wajah Mas Burhan merah padam, tapi dia sama sekali tidak dalam kondisi marah. Dia menjelaskan bahwa yang memcahkan cermin-cermin itu adalah sosok makhluk halus yang mengikutinya sejak pagi. Itulah sebabnya dia pulang ke rumah terburu-buru dan langsung mengambil sapu lidi untuk mengusir sosok makhluk halus tersebut.Ibu mertua yang mulai tak tahan dengan kondisi mistis di rumah, mulai memberanikan diri berkomentar langsung pada Mas Burhan. “Burhan, ada apa dengan semua ini? Ayo, jelaskan pada kami! Setahun lalu kamu menghilang, dikabarkan tengg
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-30
Baca selengkapnya

Jawaban Mas Burhan (2)

“Lanjut saja, Mas!” jawabku seraya menjauhkan diri dari dekapannya. Mendengar ceritanya yang menyakitkan itu jadi membuatku enggan disentuh Mas Burhan. “Berapa kali kamu dan Risma datang ke penginapan itu?” tanyaku, meski terdengar menyakitkan namun aku tetap wajib tahu.“Cuma sekali itu, demi Alloh.”“Bohong!”“Demi Alloh, aku bersumpah demi Alloh, Lita …” jawab Mas Burhan meyakinkan namun aku tak puas dengan jawabannya itu.Aku memalingkan wajah dari Mas Burhan, merasa tidak percaya padanya.“Terus kamu mau aku jawab apa?” lanjut Mas Burhan merayu. “Dijawab jujur gak percaya, nanti aku jawab bohong juga kamu gak akan percaya. Demi Alloh aku bicara yang sejujurnya, hanya sekali aku mengajak Risma ke sana.”“Terus, ngapain aja di sana?” Bodohnya aku malah menanyakan hal yang sudah kuketahui jawabannya, tapi entahlah … rasanya ingin mendengar langsung dari pelakunya!“Kami berzina.”“Astaghfirulloh ….” Air mataku semakin deras dan Mas Burhan semakin panik.“Mending tidak usah kulanjutk
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-06
Baca selengkapnya

Jantung yang Berdetak

“Jawabannya ada pada detak jantung ini,” jawab Mas Burhan.Detak jantungnya terasa nyata. “Jadi, kamu hantu atau manusia, Mas? Jawablah langsung. Aku tidak tahu hantu punya detak jantung atau tidak.”Baru saja Mas Burhan hendak menjawab, dari luar terdengar suara langkah kaki perlahan-lahan mulai mendekat ke arah kami. “Kalian ngapain?” tanya ibu mertua. Ternyata dia yang datang. Ibu juga tampaknya sudah lupa dengan kejadian cermin pecah, dia bersikap biasa saja ketika melihat Mas Burhan, tidak ketakutan.“Quality time, Bu,” jawab Mas Burhan.Ibu mertua lalu memberitahu bahwa di dapur sudah ada Bi Idah. “Katanya tadi disuruh kamu ke sini, sana samperin,” kata ibu mertua pada Mas Burhan.Percakapan serius kami pun akhirnya buyar karena kedatangan tamu. Mas Burhan lekas memakai kembali kausnya dan menuju dapur menemui Bi Idah.“Itu kenapa pentol-pentol dibungkusin semua bukannya dijual?” tanya ibu mertua padaku. Kami masih berada di dalam kamar kecil ini.“Katanya mau dibagikan, Bu. M
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-09
Baca selengkapnya

Jawaban Mas Burhan (3)

“Mungkin waktunya tidak akan lama,” jawab Mas Burhan datar.Aku menghentikan tangan Mas Burhan yang tengah mengupas bawang putih. Suamiku itu jadi menoleh padaku.“Hah? Tidak akan lama bagaimana maksudnya, Mas?” tanyaku semakin bertambah penasaran.“Aku hanya diberi kesempatan hidup oleh Alloh. Saat tenggelam, setelah mencapai dasar lautan dan melihat Risma serta Mang Dasa sakaratul maut, tiba-tiba ada sebuah cahaya di depan mataku dan cahaya itu sangat menyilaukan hingga aku tak dapat membuka mata. Aku terpejam dan seperti tertidur pada saat itu juga, lalu aku bermimpi. Dalam mimpiku, cahaya itu memutar kembali kehidupanku selama di dunia, dimulai ketika aku mulai bosan dengan pernikahan kita. Aku diperlihatkan banyak kelakuanku yang tidak sepantasnya padamu,” jawab Mas Burhan, lalu dia kembali mengupas bawang sambil bercerita. “Hingga saat aku berselingkuh dengan Risma, semuanya diputar. Aku seperti melihat film dengan diriku sendiri sebagai aktornya.”Bawang putih yang dikupas Mas
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status