Baru tiga puluh lima kali ayunan langkah kakinya berlari, dari arah belakang perguruan berlarian dua anggota bergerak ke arahnya. "Gawat, Tetua! Belasan teman kami telah tewas. Luka yang mereka alami sama semua, sayatan dalam di leher," lapor salah satu anggota. "Apa mungkin pemuda tadi pelakunya?" Janaka berucap pelan, tapi masih terdengar anggota yang berada di dekatnya. "Pemuda siapa yang tetua maksud?" Janaka menoleh ke belakang, ke arah jasad pemuda yang tadi dilihatnya. "Sekarang lihatlah! Jasad pemuda yang tadi di sana sudah tidak ada lagi. Aku menduga dialah penyusup dan juga pelaku pembunuhan terhadap saudara-saudara kita." Anggota yang bertanya tadi mengikuti arah pandang Janaka. Matanya menyipit melihat dalam gelap. Semakin fokus pandangannya, semakin terlihat bahwa jasad pemuda yang tadi seperti sudah tewas ternyata tidak ada lagi. "Apa kalian tadi sudah memeriksa luka-luka pemuda itu?" tanya Janaka. "Tidak ada yang memeriksa luka-lukanya, Tetua. Kami percaya saja
Last Updated : 2023-10-31 Read more