Semua Bab ISTRI KONTRAK PENEBUS HUTANG: Bab 31 - Bab 40

138 Bab

RASA ITU

Pria yang tak lain bernama Henry Bastian Campbell secara tak sengaja bertemu dengan seorang anak laki-laki berusia empat tahun di koridor toilet restoran tempat ia menunggu seorang klien bisnisnya di Venesia, Itali. Seorang anak kecil laki-laki yang tampan dan menggemaskan. Satu hal yang membuatnya semakin tertarik adalah wajah anak laki-laki itu yang terlihat mirip dengannya, bahkan sangat mirip dengan dirinya ketika kecil dahulu. Saat Henry mencoba mencari tahu dengan mengikuti sang anak, ternyata fakta yang didapat Henry justru sangat mengejutkan. Bagaimana tidak? Wanita yang sudah lama menghilang dan juga telah lama dicarinya ternyata adalah ibu dari sang anak laki-laki itu. Angelina Louis, kini tepat ada di depan matanya sekarang. Mantan istri kontrak yang telah lama dicarinya kini sudah kembali ditemukan. Fakta itu jelas membuat Henry merasa kecolongan. Ternyata mantan istrinya kini telah memiliki seorang anak laki-laki. Yang jadi pertanyaannya sekarang, siapakah ayah dari anak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

AKU DAN AXEL CAMPBELL

“Axel?! Mungkinkah itu kau??” Aku mengerjapkan kedua mataku dalam kegelapan, seolah berusaha memperjelas penglihatan. “Kau pikir siapa? Apa kau berharap aku ini orang lain?” Suara itu menyahut memperjelas jika memang jika pria yang menindihku tubuhku adalah Axel Campbell, suamiku sendiri. “T-tapi bagaimana bisa? Bukankah kau mengatakan masih berada di London?” tanyaku masih tak percaya. “Aku memang sengaja membuat kejutan untukmu. Aku tak bisa jika harus menahan rindu ini walaupun itu hanya sehari,” ujarnya lirih di telingaku. Hembusan nafas hangatnya bisa aku rasakan di wajahku. Belum sempat aku menyahut ucapannya, bibirku dikunci olehnya. Kali ini ciumannya dalam dan begitu terburu-buru, seakan sentuhannya penuh nafsu di setiap inci di kulit tubuhku. Apakah ini caranya ia mengekspresikan rasa rindunya yang menggebu padaku? Tetapi selama empat tahun aku mengenalnya, memang seperti itulah Axel Campbell yang aku kenal. Awalnya aku menikah dengannya hanya karena sebuah alasan, namun
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

PRIA PENUH MISTERI

“Apakah ada sesuatu yang terjadi saat aku tak ada?” Axel bertanya posesif seraya mengelus rambutku setelah selesai kami bercinta malam itu. “Apa kau yakin?” selidiknya. “Ya, aku yakin. Kau tak perlu khawatir,” aku meyakinkan. “Baiklah aku percaya padamu. Syukurlah, jika memang tak ada masalah selama aku pergi,” ujar Axel mengecup lembut rambutku yang terbaring di salah satu lengannya yang kokoh. Axel memejamkan matanya, merasa lelah setelah percintaan panas kami. Melihatnya sekarang, entah kenapa membuatku merasa bersalah. Kenapa? Selama pernikahan aku belum bisa memberikan sepenuhnya hatiku untuknya. Meskipun selama ini Axel Campbell selalu memberikanku banyak cinta. Kenapa aku seperti ini? Aku sendiri tak tahu. Tak hanya tampan, Axel adalah pria penyayang meskipun sosoknya masih misterius untukku. Axel Campbell adalah sosok pria dan suami sempurna di mata semua wanita. Sebuah gambaran pria yang tanpa cela di mata orang. Tetapi tetap saja aku belum bisa memberikan seluruh hatiku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

KEJUTAN

Jam analog di nakas samping ranjang menunjukkan pukul dua dini hari. Seorang pria dalam keadaan polos beranjak dari ranjang, ia menoleh sekilas ke wanita yang tampak terbaring tidur dalam keadaan yang tak berbeda dengan dirinya. Dengan penuh perhatian sang pria menutup tubuh polos sang wanita dengan selimut hingga sebatas leher. Setelah menggunakan boxernya, sang pria dengan penuh percaya diri melangkah ke balkon kamar untuk menelepon seseorang. “Katakan apa saja yang kau dapatkan?” Ekspresi sang pria tampak serius. “Seperti yang sudah Anda perkiraan, Henry Campbell sedang berada di Venesia, Mr. Campbell. Dia sempat berada di restoran yang sama dengan Nyonya tadi malam. Henry sempat mengejar mobil Nyonya, namun mobil Nyonya berhasil lolos dari kejaran Henry Campbell,” lapor seseorang dari balik telepon. “Kau awasi terus pergerakan Henry! Buatlah semuanya berjalan semestinya. Aku ingin tahu bagaimana reaksinya setelah tahu semua fakta yang akan dia dapat,” perintah pria yang tak lain
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

THE PINK STAR

Venesia, Italy.“Bagaimana kau bisa pergi saat aku baru saja sampai di sini menyusulmu, Henry?!” protes Carla tak terima melihat suaminya hendak bersiap pergi siang itu.Seperti tak mendengarnya Henry tak memperdulikan sikap protes Carla padanya. Ia tetap bersikap cuek seolah tak menganggap keberadaan Carla.“Henry, aku sedang bicara denganmu! Ingat aku adalah istrimu! Kau tak bisa bersikap seperti ini padaku!” Carla mencoba menghalangi Henry untuk pergi.Detik itu juga Henry menatap tajam Carla yang mencoba menghalangi jalannya, “Siapa yang menyuruhmu menyusul ke sini? Bukankah kau sendiri? Maka lakukanlah sesuka hatimu, Carla. Aku akan pergi, jadi jangan berusaha menghalangiku!” Henry berkata tajam.“Apa kau marah padaku karena aku menyusulmu ke Italy? Hingga kau bersikap seperti ini padaku, Henry?” Carla bertanya dengan suara rendah.“Kau pikir apa? Kau tahu dengan jelas jika aku tak suka dengan istri pembangkang!” tegas Henry dengan kilat mata tajam menusuk. Melihat ekspresi Henr
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

THE PINK STAR, PART 2

“Empat puluh dua juta dolar!” Seseorang menawar untuk pertama kali.“Lima puluh tiga juta dolar!” Suara seorang wanita menyusul beberapa detik kemudian.“Lima puluh tiga juta dolar, untuk wanita bergaun hijau! Berikutnya, siapa yang akan menawar lebih tinggi lagi?!” Sang auctioneer atau pembawa acara pria itu menampilkan senyuman cerahnya.“Enam puluh juta dolar!” Aku terkejut ketika Axel bersuara ikut menawarkan berlian the pink star itu.Seketika itu semua mata tampak mengalihkan pandangannya pada kami. Dengan ekor mataku aku bisa melihat tatapan mereka seolah menyiratkan banyak hal. Astaga, kenapa hal ini justru membuatku tak nyaman? Bagaimana bisa Axel Campbell menawarkan berlian itu dengan harga yang tidak main-main?“Aku tahu kau menyukainya, Honey,” bisik Axel di telingaku dengan gayanya yang elegan. Detik itu juga aku pun memalingkan wajahku padanya penuh tanya.“Tidak, tidak! Aku tidak setuju jika kau membuang uangmu hanya untuk sebuah perhiasan, Axel!” protesku dengan suara s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

PERMAINAN BARU DIMULAI

Pria bertopeng hitam itu adalah Henry Bastian Campbell. Ya, tidak salah lagi. Aku yakin itu adalah dia! Pria itu melangkah ke panggung disambut oleh beberapa pendukung acara lelang. “Seperti pembeli sebelumnya, Anda bisa memperkenalkan diri Anda, Tuan.” Auctineer itu mempersilakan.“Aku adalah Henry Bastian Campbell.” Henry memperkenalkan diri dengan sikap penuh percaya dirinya.“Wah, sangat tidak disangka, ternyata Anda dari keluarga Campbell. Henry Bastian Campbell. Tentu semua orang yang hadir di sini mengenal siapa itu Henry Bastian Campbell. Saya sangat terhormat bisa mengenal dan bertemu secara langsung dengan Anda dalam momen acara ini. The pink star memang pantas untuk Anda, Mr. Campbell. Jika kami boleh tahu? Untuk siapa cincin berlian ini, Mr. Campbell?” Sang auctineer berbasa-basi.“Berlian ini pastinya untuk seseorang yang spesial,” Henry menjawab lugas dengan tanpa ekspresi.Suara riuh dari tamu terdengar kembali. Bahkan sebagian dari mereka mengalihkan pandangannya pada
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

HASRAT DAN AMARAH

“Ada apa? Kau masih memikirkan tentang Henry?” Axel yang baru keluar dari kamar mandi melangkah mendekatiku yang setengah terbaring di ranjang dengan pandangan kosong.Aku pun tersentak detik itu juga, “Tidak! Bukankah kau tahu aku sedang menonton televisi? aku beralasan dengan senyuman yang mungkin terlihat aneh bagi Axel.“Kau pikir aku bodoh, Honey? Pandanganmu itu kosong menatap televisi.” Axel mengangkat sudut bibirnya membuatku semakin terlihat bodoh di matanya sekarang.“Maaf, aku..., bukan maksudku-“ Ucapanku terhenti ketika tanpa disangka Axel justru mengunci bibirku dengan ciumannya hingga aku membelalakkan kedua mataku merasa kaget dengan reaksinya yang di luar dugaan itu.“Tak perlu mengucapkannya. Tanpa kau berkata apa pun, aku sudah tahu apa yang kau pikirkan.” Axel melepas ciumannya yang singkat padaku dan menatapku dalam. Jujur tatapannya itu membuatku semakin tak berdaya sekaligus merasa bersalah padanya.“Aku hanya takut Henry akan tahu tentang Andrew, itu saja.” Aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

APA YANG HARUS AKU LAKUKAN

Bab 39“Mom!! Apa Mom sakit?” Sebuah suara yang sangat kukenal membangunkanku dari tidur. Aku mulai membuka mata dan bisa aku rasakan sebuah tangan mungil menyentuh wajahku lembut. “Andrew??” Aku tersenyum melihat wajah tampannya yang menggemaskan.“Mom baik-baik saja, Sayang? Siapa yang bilang Mom sedang sakit?” Aku berkata serak masih terbaring di balik selimut yang menutupi polos tubuhku.“Dad yang mengatakannya, dia berkata aku tak boleh mengganggu Mom karena Mom sedang tak enak badan,” Andrew menjawab polos.“Dad?” Detik itu juga aku pun menoleh ke samping ranjang di sebelahku, ternyata Axel memang sudah tak di sana. Aku tak tahu sejak kapan ia pergi hingga aku tak menyadarinya.Andrew mengangguk menatapku dengan tatapan cemas, “Dad sendiri yang mengatakannya karena itu aku datang sendiri ke kamar untuk memeriksa keadaan Mom,” ujarnya membuatmu merasa sedikit bersalah.Aku pun berpikir, apakah karena kejadian semalam, membuat Axel mengatakan hal itu pada Andrew? Mungkinkah itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

KISAH KITA BELUM BERAKHIR

Aku merasakan delima, bingung dan gelisah. Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan? Cukup lama aku berpikir dalam kebimbangan juga menimbang banyak hal, akhirnya aku pun terpaksa mengikuti apa yang dikatakan Henry. Lagi pula akan sampai kapan aku menghindar darinya? Walaupun hubungan kami sudah berakhir, namun masih ada sesuatu yang belum selesai di antara kami berdua. “Lana, kau tolong jaga baik-baik Andrew selama aku tak ada. Segera hubungi aku jika suamiku pulang, namun aku akan usahakan urusanku selesai sebelum suami pulang,” perintahku pada Lana yang tengah menemai Andrew bermain. “Mom, akan pergi? Tidak mengajakku?” Andrew menatap dengan raut wajah memelas membuatku merasa sedikit berat harus meninggalkannya. “Mom hanya sebentar, Sayang. Ada urusan penting yang harus Mom lakukan. Tetapi Mom berjanji akan pulang cepat.” Aku mengusap lembut rambut hitam Andrew, “Tetaplah bersama Lana, jadilah anak yang baik, okay?” Sentuhanku turun ke pipi montok Andrew seraya tersenyum padany
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
14
DMCA.com Protection Status