"Ngapain kamu melotot sama suami? Dosa loh," tegur Syahreza saat melihat Hanan membelalakkan matanya melihat Naufal berdiri di sisinya."Hem, anaknya datang ke rumah bukannya di sambut dengan senyum. Dipeluk, terus ngomong kalau kangen. Ini enggak, malah marah. Kayak gak tau gimana sikap Hanan aja!" gerutu Hanan.Syahreza tersenyum geli, saat Hanan sudah menunjukkan sisi kekanakannya. Jujur saja pasti ia juga rindu canda dan tawa dengan putri satu-satunya itu. Hanya saja memang sikap Hanan berubah total padanya, tidak sehangat saat masih satu atap dengan Manda, mantan istri."Sini, biar aku aja yang peluk kamu!" Tiba-tiba saja Naufal yang menawarkan diri. Dih, memangnya dikira Hanan mau? Boro-boro mau dipeluk, duduk dekat Naufal saja risih. Sepertinya hanya Yeza yang butuh pelukan dari Naufal."Hehehe, Iya sayang," ucap Hanan.Berharap Naufal akan melompat kegirangan ketika dipanggil sayang oleh Hanan. Bukan Naufal saja yang bisa berakting di depan sang papa, Hanan juga bisa. Eits, te
Baca selengkapnya