Home / Pernikahan / BUKAN PEMBAWA SIAL! / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of BUKAN PEMBAWA SIAL! : Chapter 41 - Chapter 50

128 Chapters

KECURIGAAN ROXY

Shelin meminta Sumi untuk menunggu dirinya sebentar yang ingin menerima panggilan tersebut.Sumi hanya mengiyakan. Shelin lekas menerima panggilan dari sahabat Pram itu segera sembari menjauh sedikit dari posisi sang anak dan juga Sumi.{Kamu baik-baik aja? Aku dengar dari teman, katanya ada insiden kurang nyaman di mess karyawan batubara? Kamu kerja di mana? Di mess itu, kah?}Suara Galih terdengar di seberang sana dan Shelin tidak tahu, Galih sekarang berada di mana karena terdengar sangat berisik sekali situasi di belakang pria tersebut.{Alhamdulillah, aku baik-baik aja, teman kamu kenal aku, sampai bisa tahu itu aku?}Merasa bingung Galih tiba-tiba tahu tentang insiden yang dialaminya saat bekerja pertama kali menjadi tukang cuci tapi mendapatkan pengalaman tidak enak, Shelin langsung bicara demikian, sekedar ingin tahu saja.{Dia sebut ciri-ciri kamu, jadi aku curiga itu kamu, meskipun aku juga enggak yakin itu kamu, ternyata benar-benar kamu, ya....}{Iya, aku kerja jadi tukang
last updateLast Updated : 2023-05-23
Read more

TERPAKSA BERCERITA

"Apakah ada hal semacam itu?" tanya Pram ragu."Memang seperti mustahil, akan tetapi situasi seperti itu ada, Pram. Walaupun kau yang masa kini ini tidak percaya, tapi bisa saja itu terjadi."Pram menghela napas panjang mendengar apa yang diucapkan oleh Roxy."Ibuku bilang, kesialan itu ada ketika perhitungan nama kami berbeda jauh.""Semacam perimbon?""Begitu sepertinya.""Orang tua kamu penganut adat yang kental?""Tidak terlalu juga, hanya saja untuk masalah ini, ibuku bilang demikian.""Jadi, nama kamu dan Shelin tidak cocok perhitungannya?""Ibuku yang mengatakan hal itu, aku hanya patuh karena aku merasakan sendiri aku tidak pernah beruntung sama sekali!""Termasuk saat kalian pacaran?""Tidak juga, tepatnya saat kami menikah, dan ibuku bilang kami itu sebenarnya tidak boleh menikah karena kendala itu, jika memaksakan diri menikah maka akan membuat hidup menderita, aku sudah merasakannya semua!""Ibumu paham dengan primbon?""Tidak begitu paham, ibuku punya seseorang yang paha
last updateLast Updated : 2023-05-24
Read more

SIAPA YANG SIAL?

"Maksudmu?" Roxy semakin tidak paham dengan apa yang diucapkan oleh Gwen. Namun, di dalam hati, pria itu sudah was-was dengan kabar yang dibawa oleh Gwen karena entah kenapa ia bisa menebak apa itu namun ia tidak memiliki keberanian menyuarakannya."Begini, Roxy. Istri kamu itu pernah mendekati seorang pria di sebuah pusat perbelanjaan, dari yang aku lihat, ia bersikap sangat akrab dengan pria itu, tapi si pria ini tidak merespon sebenarnya, kalau aku boleh jujur, yang terlalu agresif itu istri kamu, belakangan setelah aku cek ricek perusahaan dan karyawan, aku baru ingat pria itu karyawan ayahku, aku cek detailnya dia baru bekerja tapi lumayan memiliki prestasi yang bagus sampai naik jabatan. Bukan hanya sekali, tapi beberapa kali di tempat yang berbeda aku melihatnya, ini membuat aku bertanya-tanya, kenapa istri kamu melakukannya? Jika hanya teman apakah harus seintim itu?"Setelah bicara panjang lebar, Gwen memeriksa ponselnya, lalu perempuan itu memperlihatkan sebuah foto yang s
last updateLast Updated : 2023-05-25
Read more

MELIHAT BAYANGAN HITAM

Roxy melirik Pram dari tempatnya ketika ia menyadari pria itu seperti gelisah."Berarti yang merasa tidak tahan dari salah satu pasangan, itulah yang membawa sial?" tanya Roxy untuk memancing reaksi Pram."Benar, memang hal seperti ini jangan dijadikan sebuah patokan, karena tetap Tuhan yang menentukan, tapi jangan pula disepelekan, karena menikah itu sebenarnya fungsinya untuk saling melengkapi kekurangan manusia, bukan untuk mencari yang sempurna, sebab tidak ada manusia yang terlahir dengan kesempurnaan, meskipun manusia adalah makhluk yang sempurna."Jemari tangan Pram semakin erat menggenggam ponselnya, perasaannya semakin sesak, hingga untuk bicara saja rasanya ia tidak sanggup.Apakah itu artinya yang sial itu dirinya? seingatnya yang paling banyak mengeluh saat ia dan Shelin bersama adalah dirinya, karena ia memang tidak terbiasa hidup susah. "Saya sudah bercerai, ibu saya bilang karena nama kami tidak cocok disatukan, dan saya tidak boleh menghubungi mantan istri saya bagaim
last updateLast Updated : 2023-05-26
Read more

INTEROGASI ROXY

Pram semakin heran, ada apa sebenarnya, kenapa Roxy terlihat gugup setelah ia bersuara? Antara gugup dan ketakutan. Namun, ia sempat menangkap ponsel milik Roxy yang terlepas dari genggaman Roxy. Hingga benda itu tidak jadi jatuh. "Terima kasih," kata Roxy sambil menerima ponselnya yang diberikan oleh Pram dan menyimpan benda itu ke saku celananya. "Ada apa? Ada masalah?" tanya Pram masih penasaran dengan sikap Roxy. "Tidak. Istri bos kita berpesan padamu untuk menjaga ibadah.... "Roxy menggantung ucapannya, seolah ragu untuk meneruskannya. "Apakah ada alasan selain seruan untuk sesama muslim?" tanya Pram tidak paham kenapa seorang Tante Gayatri memberikan pesan seperti itu pada seseorang yang baru dikenal. Terlalu aneh menurut Pram, jika tidak ada alasan khusus. "Pram, Ibu Gayatri itu bukan seseorang yang sembarangan bicara, kalau dia mengatakan hal demikian, artinya memang ada sesuatu yang harus kamu perhatikan karena mungkin ada resikonya.""Aku tahu, tapi apa yang jadi ala
last updateLast Updated : 2023-05-27
Read more

DESAKAN SANG IBU

"Duuuh segitunya yang sedang cemburu, bikin gemes, deh! Sini, aku jelasin sama kamu, biar kamu enggak cemburu lagi!"Ratna bicara demikian, sambil menarik salah satu tangan sang suami dan dituntunnya untuk duduk begitu saja di lantai. Roxy patuh. Ia mengikuti, karena memang ingin tahu apa yang akan dijelaskan oleh sang istri tentang masalah yang dibahas sekarang."Kamu itu salah paham, Sayang! Aku memang ada di mall, ketemu sama Pram, tapi bukan berarti aku itu selingkuh atau sengaja ngecengin dia, aku itu kerja! Kerja jadi penguntit, aku kenal calon istri baru Pram, dia minta aku melaporkan semua aktivitas Pram di luar rumah, jadi wajar dong aku di tempat yang sama dengan dia?" Ratna menjelaskan dengan wajah yang serius, hingga Roxy untuk sesaat terdiam berusaha mencerna apa yang diucapkan oleh sang istri. "Masih enggak percaya juga kamu sama aku?"Suara Ratna membuyarkan lamunan Roxy hingga pria itu tergagap. "Kamu kenal dengan calon istri Pram?" tanyanya sekedar untuk meyakin
last updateLast Updated : 2023-05-28
Read more

KETAKUTAN TANTE PUTRI

"Apa maksud membahayakan yang Mama maksud?" tanya Pram dengan wajah yang serius.Tante Putri menghela napas panjang. Wajahnya terlihat serius, dan itu membuat Pram jadi tidak habis pikir."Ma!" panggilnya dengan wajah semakin terlihat penasaran."Heeem, iya. Kesialan mantan isteri kamu itu akan membahayakan nyawa kamu kalau kamu tidak cepat menikah lagi, satu-satunya cara untuk memusnahkannya cuma menikah lagi, Pram, jadi tentukan tanggal pernikahan kamu dengan Julie, Mama mohon.""Aku akan mati, kah?""Pram, jangan disebut, tidak boleh mengatakan itu sesuka hati!""Ya, tapi bagaimana aku bisa paham kalau kita tidak membahas hal itu dengan baik? Ma! Aku bingung! Dulu, Mama bilang, asal aku bercerai dengan Shelin maka kesialan itu akan musnah, sekarang apa lagi? Aku benar-benar merasa ini seperti rekayasa Mama aja! Sebenarnya, itu tidak ada, kan?"Karena sudah stres, ditambah beban pikiran akibat penjelasan Tante Gayatri yang bertolak belakang dengan apa yang dikatakan oleh sang ibu, em
last updateLast Updated : 2023-05-29
Read more

KECURIGAAN SUMI

Pemilik kontrakan di mana Sumi menyewa bicara demikian pada Shelin setelah itu berlalu dari hadapan Shelin yang sedang menggandeng Sheila, dan juga Sumi. Membuat Sumi menarik napas panjang. "Gimana ini, ada-ada aja, suka bener bikin sulit hidup orang!" omelnya dengan wajah yang terlihat tidak senang."Enggak papa, yang penting sekarang aku udah kerja lagi, masalah tempat tinggal, coba nanti aku cari lagi, kamu enggak usah ikut pusing, Sumi.""Kamu bawa anak kecil, Mbak! Luntang lantung enggak karuan itu bahaya buat Sheila, kesian!"Sumi masih terlihat kesal, hingga perempuan itu bicara demikian."Iya, aku tahu, tapi apa boleh buat, emang sudah begini nasibnya, aku juga nyesek dapat situasi begini terus, tapi aku enggak bisa melakukan apapun kecuali menghadapi, entah sampai kapan situasi begitu terus saja menghantui.""Nanti kalau ada waktu lagi kita ke ustadz yang dulu itu aja, penasaran aku tuh, kenapa Mbak sampai begini amat, kayak yang disengaja banget supaya Mbak enggak boleh di
last updateLast Updated : 2023-05-30
Read more

TATAPAN HANGAT PRIMA

"Aku enggak tau, Sum. Aku pernah mikir kayak gitu, tapi dosa enggak, sih? Secara, dia orang tua, apa benar dia punya pikiran seburuk itu sama aku?""Ya, Mbak bisa ngerasain, karena Mbak yang mengalami, tapi aku benar-benar mikir begitu, lho. Kayak yang semuanya itu cuma direkayasa aja, meskipun sebenarnya hal-hal begitu emang ada juga, sih, tapi ini tuh, sudah berlebihan, apalagi ...."Sumi menggantung ucapannya seolah merasa tidak nyaman jika meneruskan kalimatnya tersebut."Kenapa enggak diterusin?"Untuk sesaat, Sumi menatap Shelin, tatapan matanya seperti mengisyaratkan bahwa ia benar-benar tidak tahu harus bicara seperti apa untuk menjelaskan sesuatu yang menurutnya tidak masuk akal."Itu, soal bayangan hitam yang pernah aku lihat di belakang kamu itu...."Sumi akhirnya bicara, dan Shelin spontan merubah posisi duduknya hingga kini menghadap gadis itu agar Sumi melanjutkan ucapannya."Lanjutin, enggak papa. Ngomong aja.""Iya, soal itu, aku minta maaf sebelumnya, tapi di berbagai
last updateLast Updated : 2023-05-31
Read more

SEBUAH PETUNJUK?

"Pak?" ulang Prima, seolah ia keberatan dengan sebutan itu karena sudah mengatakan pada Shelin jika mereka berdua saja tidak perlu memanggilnya dengan sebutan, pak."Aku sudah bilang, jika berdua saja tak perlu memanggil dengan sebutan, pak," lanjutnya dengan wajah yang serius."Maaf, karena di sini banyak orang, saya kira tidak enak kalau tidak memanggil Bapak dengan sebutan itu."Shelin menjelaskan sambil membungkukkan tubuhnya ke arah Pram. Gaya bicaranya justru semakin formal, hingga membuat Prima makin tidak suka. "Tidak apa-apa, hanya di area rumah Ibu Ani saja kau boleh memanggil dengan embel-embel itu, tentang larangan ibuku, aku minta maaf, meskipun itu kekhawatiran beliau, tapi jangan terlalu diambil hati, lebih baik, kau mencoba untuk menyelidiki tentang kau yang dikatakan sial itu, karena aku juga pernah mengalami kejadian seperti itu, siapa tahu saja, kau juga mengalami kejadian yang sama."Wajah Prima terlihat serius saat mengatakan masalah tersebut. Mereka tidak tahu,
last updateLast Updated : 2023-06-01
Read more
PREV
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status