All Chapters of ILMU TUJUH GERBANG DEWA: Chapter 141 - Chapter 150

157 Chapters

Bab 141. Penyembuhan Di Luar Nalar

Yun Gak pun menceritakan bahwa tak lama ketika Raja Harimau Putih menghentikan serangan, rombongan para pendekar bawahan Kaisar Selatan muncul. Raja Harimau Putih sendiri langsung menghilang meninggalkan tempat tanpa meninggalkan sepatah katapun.“Lalu orang di balik kabut itu apakah paman melihatnya?” tanya Lian Xue dengan penuh harap.Yun Gak terdiam sejenak. Ia seperti sedang berpikir keras.“Nona Lin, aku tidak melihat siapapun di tempat itu kecuali Raja Harimau Putih Dari Selatan. Memang ada sebuah bias cahaya putih yang muncul di tempat itu, namun tidak ada seorang pun yang muncul sesudahnya kecuali mereka dari Kekaisaran Selatan.”Lian Xue nampak kecewa dengan jawaban itu. Ia terjebak perdebatan dalam pikirannya. Apakah benar hanya perasaannya saja ada orang yang datang kala itu atau memang benar itu kenyataannya.Pembicaraan pun terhenti. Tabib kekaisaran muncul membawakan obat dan memeriksa keadaan Lian Xue. “Sungguh ajaib sekali. Baru pertama kali aku melihat langsung keada
Read more

Bab 142. Bertemu Petinggi Sekte Naga Hitam

Dua hari setelah siuman dari pingsannya, Lian Xue dan Yun Gak meninggalkan markas besar pergerakan Kaisar Selatan. Mereka akan menyampaikan semua hasil pertemuan dengan satu-satunya kaisar yang masih hidup itu.“Paman Yun, aku rasa perjalanan kita kali ini tidak mudah.”“Apa maksudmu, nona Lin?” Yun Gak mengerutkan keningnya.Lin Lian Xue menyampaikan bahwa pesan dari Kaisar Selatan terus terngiang di benaknya: "Pergerakan kita sudah dicium oleh pihak Sekte Naga Hitam. Siapapun yang berhubungan denganku akan diawasi." ia berkesimpulan kemungkinan besar mereka pun sudah jadi incaran.Hanya harapan putri majikan Pulau Naga itu identitas mereka sebagai para penghuni pulau naga tidak diketahui. Yun Gak, yang sudah banyak makan asam garam dunia persilatan, mengiyakan kekhawatiran Lian Xue. "Benar, Nona Lin. Kita harus sangat berhati-hati. Sekte Naga Hitam memiliki mata-mata di mana-mana. Di depan sana adalah desa Yezi, ada satu keluarga merupakan penghuni pulau naga ditempatkan. Mungkin k
Read more

Bab 143. Cahaya Putih Penyelamat

Lian Xue dan Yun Gak benar-benar dibuat terkejut. Mereka tidak menyangka ternyata penyamaran mereka sudah diketahui lawan. Keduanya pun meningkatkan kewaspadaan.“Tuan Zhen Tian, aku rasa kemanapun kami bukan urusan dan tak ada sangkut pautnya dengan tuan. Entah ada hal apa sehingga tuan menghadang kami?”Yun Gak masih berusaha bersikap tenang. Ia menjawab ucapan Zhen Tian tanpa menunjukkan rasa takut. Walaupun dalam hatinya benar-benar dilanda kegentaran.Ketika Zhen Tian mendekati mereka dengan langkah mantap, Yun Gak dan Lian Xue semakin meningkatkan kewaspadaan. Mereka mengatur napas dan mengerahkan tenaga dalam masing-masing. Kedua belah pihak saling menatap dengan tatapan tajam, atmosfer menjadi tegang.Zhen Tian tersenyum sinis, "Kalian pikir kalian bisa membodohi ku? Kalian pastilah antek-antek tua bangka Kaisar Selatan itu!"Lian Xue dengan tenang menjawab, "Itu juga bukan urusanmu!" wajah gadis itu menunjukkan ketenangan luar biasa.Dengan ketenangan yang ditunjukkan keduany
Read more

Bab 144. Kekuatan Maha Dahsyat

“Si-siapa kau?” Lian Xue terbata berucap. Matanya Nanar memandang sosok berpakaian putih yang membelakanginya. Tubuhnya memancarkan sinar putih terang mengalahkan terangnya matahari. Dari perawakannya orang itu merupakan seorang lelaki.Ternyata cahaya putih yang melenyapkan Zhen Tian hanya dalam sekejap tadi adalah lelaki itu. Saat ini Lelaki itu memandang ke arah ratusan anak buah Zhen Tian yang terlihat sangat gentar dengan kemunculannya.“Kalau kalian masih ingin hidup cepat tanggalkan pakaian sekte Naga Hitam yang kalian gunakan. Kembali lah ke tempat kalian masing-masing. Kalau tidak kalian akan bernasib sama dengan pemimpin kalian itu!”Terdengar ucapan mengancam lelaki berpakaian serba putih. Suaranya dibuat berat dan seperti berbisik sehingga sulit dikenali. Meski begitu suara lelaki itu siri dengan sangat jelas.Yun Gak dan Lian Xue berusaha mengenali pemilik suara itu. Namun meskipun mereka berdua berusaha tetap saja tidak dapat menduga siapa orang tersebut. Mereka berhar
Read more

Bab 145. Saling Berhadapan

“Apakah mungkin dia lelaki yang membawa jasad Liong Yun itu?” gumam Biksu Tian Kong entah ditujukan kepada siapa pertanyaan itu.“Aku juga berpikir seperti itu, biksu agung!” ucap Majikan Pulau Naga. Tapi ucapannya tidak berhenti sampai disitu, ia pun meneruskannya, “Tapi bukankah orang itu mengatakan ia tidak akan ikut campur urusan dunia lagi.”“Itulah yang membuat aku sangsi. Rasanya tidak mungkin ia menelan ludahnya sendiri. Dan aku yakin ia pun bukan berada dari alam kita melainkan sudah berada di alam keabadian. Hanya saja urusan liongyunlah yang membuatnya muncul ke dunia ini,” timpal Biksu Tian Kong.Keduanya pun terdiam sejenak. Namun tiba-tiba saja mata mereka terlihat menjadi lebih cerah. Keduanya Saling pandang dengan senyuman penuh rahasia. “Aku rasa dia telah bangkit!” ucap Biksu Tian Kong penuh semangat menggunakan ilmu mengirimkan suara kepada majikan pulau naga.. “Aku Pun berpikir begitu, tapi untuk sementara kita rahasiakan dulu karena masih belum tahu kebenarannya
Read more

Bab 146. Bantuan musuh

“Hmmm.. tidak disangka Kaisar Selatan memiliki pasukan yang tangguh!” gumam Wuya Oek melihat pasukannya terpukul mundur akibat bentrokan tenaga dengan pasukan Kaisar Selatan.Meskipun tidak sampai membuat mereka tewas, bentrokan tenaga jarak jauh dengan pasukan Kaisar Selatan membuat sepuluh orang suruhan Wuya Oek terlempar balik. Mereka langsung mengalami luka dalam serius meski tidak sampai mengambil nyawa mereka.Keadaan itu membuat Wuya Oek menjadi waspada. Hal itu membuat ia sedikit berhati-hati dalam melakukan serangan. Meskipun ia sedikit dibuat terkejut, namun sekalipun tidak membuat Wuya Oek menarik mundur pasukan.Perhitungan Panglima Guo Hun sedikit meleset. Meskipun berhasil membuat Wuya Oek sedikit gentar, nyatanya ia tidak menarik pasukannya. Apabila harus berhadapan langsung, tentu pasukan panglima tertinggi Kaisar Selatan itu akan hancur lebur tanpa sisa.Panglima Guo Hun berpikir keras. Ia memikirkan cara bagaimana agar bentrokan jangan sampai terjadi. Sempat terpikir
Read more

Bab 147. Dewa Tangan Sakti

“Tamatlah kita kali ini!” keluh salah seorang perwira kekaisaran selatan.Panglima Guo Hun yang menjadi pemimpin seluruh pasukan kala itu juga nampak dilanda keputusasaan. Ia sangat menyadari di pihaknya tidak ada satupun yang memiliki kemampuan diatas kemampuan para pemimpin musuh.“Aku bisa saja pergi meninggalkan mereka dengan selamat, tapi bagaimana aku menghadap leluhur dengan cap sebagai orang pengecut!” ucap Panglima Guo Hun dalam hati.Keadaan semakin menegangkan dirasakan pihak pasukan Panglima Guo Hun. Mereka sangat yakin kali ini keadaan mereka tidak hanya terselamatkan."Aku bisa saja mengampuni kalian dan mengajak kalian bergabung ke dalam pasukanku. Tapi aku yakin itu akan sia-sia karena kalian lebih memilih untuk setia dengan Kaisar tua itu. Kali ini aku akan sedikit berbelas kasihan kepada kalian untuk membuat kematian kalian cepat tanpa menyiksa kalian. Bersiaplah!” ucap Pemimpin barisan inti ke sembilan, Wuya Oek kepada Panglima Guo dan bawahannya.Panglima Guo Hun
Read more

Bab 148. Ilmu Terlarang Pemimpin Barisan Naga Inti

Di tengah kekacauan pertempuran yang semakin memanas, Dewa Tangan Sakti terus menekan Wuya Oek. Setiap serangannya mengirimkan gelombang kekuatan yang melampaui batas-batas manusia biasa. Wuya Oek nampak kian terpojok.Ketika pertempuran mencapai puncaknya, Wuya Oek semakin terdesak ke belakang oleh serangan-serangan bertubi-tubi dari orang tua sakti itu, terdengar teriakan perintah oleh Bu Ghi Chang.“Habisi mereka dengan sekali pukulan!”Dewa tangan Sakti yang tadinya terus mendesak Wuya Oek ini perhatiannya terpecah. Serangannya pun berkurang karena perhatiannya tertuju pada para pasukan kekaisaran. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh yang langsung mundur beberapa langkah langsung ke sisi Bu Ghi Chang.Rupa-rupanya teriakan Bu Ghi Chang tadi memang sengaja untuk memecah perhatian Dewa Tangan Sakti. Dan benar saja ia berhasil membuat rekannya terbebas dari serangan maut orang tua Sakti itu. Ia pun tersenyum mengejek seolah-olah telah memenangkan strategi dalam pertarungan itu."
Read more

Bab 149. Munculnya Empat Raja Naga

Sebuah gelombang kekuatan muncul dari telapak tangan Wuya Oek. Gelombang kekuatan berwarna hitam dengan hawa sangat panas menyebar.“Serangan orang ini semakin kuat saja. Kali ini aku mungkin masih bisa bertahan, tapi tidak para pasukan kerajaan itu. Mereka pasti tewas terpanggang!” gumam Dewa Tangan Sakti dengan wajah cemas.Bummmmm!Ledakan sangat keras terjadi. Bumi berguncang hebat. Serangan Wuya Oek mengenai sasaran. Namun tepat saat serangan itu mendarat, dua cahaya keemasan lain muncul dan turut menghadang serangan bersama Dewa Tangan Sakti.Panglima Guo dan para prajurit kekaisaran yang lain hanya bisa memejamkan mata mereka menanti nasib apa yang akan mereka dapatkan. Namun cukup lama mereka memejamkan mata dan hanya merasakan guncangan kecil mereka pun membuka mata.“A-Apa yang terjadi!” seru Panglima Guo dengan suara bergetar.Wuya Oek nampak terkapar. Di sisinya terlihat Bu Ghi Chang dengan wajah cemas. Di tempat itu kini muncul dua lelaki tua dengan pakaian keemasan mir
Read more

Bab 150. Munculnya Pemuda Misterius

Raja Harimau Putih, dengan tubuhnya yang besar dan kekar, tampak seperti gunung yang kokoh berdiri di tengah badai. Setiap kali angin hebat menyerangnya, dia hanya mengeraskan otot-ototnya dan tetap teguh di tempatnya. Untuk Di sampingnya, Dewa Pedang Kilat memegang pedang panjangnya dengan kedua tangan, menanamkan ujung pedang itu ke tanah di hadapannya. Sinar keemasan yang terpancar dari tubuhnya mengalir ke pedang tersebut, menjadikan pedang itu sebagai jangkar yang menahan dirinya dari terpaan angin. Pedang Sakti itu berkilauan, setiap kali angin berusaha menembus perisainya, kilatan cahaya dari pedangnya membelah angin tersebut menjadi dua, seakan-akan pedang tersebut mampu memotong apa saja, bahkan udara.Dewa Tangan Sakti berdiri di antara kedua sahabatnya, dengan tangan terentang ke samping, menciptakan perisai tenaga sakti yang melingkupi ketiganya. Sebuah tangan berbentuk cahaya muncul menahan tekanan angin yang semakin kuat. Nampak sekali lelaki itu mengeluarkan kekuatan
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status