Bab 1Senyumku merekah melihat sosok lelaki yang turun dari mobil, wajahnya terlihat lelah. Aku berjalan mendekat dan mencium tangannya."Mau mandi atau makan dulu, Mas?""Mandi saja dulu. Badanku rasanya lengket, gerah. Tolong buatkan kopi ya," jawabnya dengan senyum.Cup!Hatiku menghangat mendapat ciuman mesra di kening. Suamiku ini memang selalu romantis meski kondisi kelelahan seperti ini.Kami berjalan dengan saling merangkul menuju ke kamar. Aku membantunya melepas jas dan membuka kancing kemejanya."Maaf ya, aku tidak sempat membelikan oleh-oleh," ujarnya dengan wajah merasa bersalah."Tidak apa, Mas. Yang penting sekarang kamu sudah pulang, kamu seminggu di sana rasanya setahun," balasku sambil pura-pura memasang wajah kesal.Ibu jarinya mengelus pipiku lembut. "Aku di sana kerja, Ambar sayang. Kondisimu juga sedang tidak sehat kalau ikut kesana," ujarnya lalu membuka lemari untuk mengambil handuk.Aku sebenarnya bekerja juga untuk mengisi waktu, mas Hasbi tidak melarang kare
Read more