Part 23Emosi Ambar tambah memuncak kala sampai di rumah melihat tumpukan aneka cemilan yang tidak laku karena kalah start dari Ambar.Catur yang sedang menyuapi Gendis tidak memandang sang istri. Ia kini ikut berubah dingin sejak tahu istrinya dekat dengan lelaki lain. “Ndis maem, nanti mandi, terus bobok siang ya?” katanya.“Jadi habis Dhuhur gini, Gendis belum mandi, Mas?” bentak Ambar.Catur tidak menjawab. Percuma berdebat dengan Ambar, ia tetap kalah. Sebaik apapun jika sudah benci, maka yang terlihat hanya keburukan saja.“Mas. Kenapa tidak jawab pertanyaanku?” bentak Ambar lagi.“Gendis mau mandi jam berapapun, itu bukan urusan kamu. Yang penting kamu bahagia, di luar bisa bersama laki-laki lain. Pulang sudah tersedia semuanya dan tidak perlu repot. Kalau sedang tidak baik-baik saja, aku dimarahi habis-habisan. Sudah, selesai. Enak ‘kan, meskipun aku ini lelaki rendahan tapi masih bermanfaat untuk dijadikan pelampiasan kamu. Gendis pasti akan aman bersamaku. Kamu pikirkan saja
Last Updated : 2023-04-22 Read more