Share

RIVAL 22

Part 22

Dua minggu sudah Diah menjalani bisnis berjualan baju juga cemilan yang berasal dari aneka keripik dan juga kerupuk. Bisnis kecil yang cukup menguntungkan dia yang tinggal di desa. Kini, ia tidak peduli lagi dengan gaji yang belum diberikan oleh Sela.

Mau mengadu? Ia paham bagaimana karakter kepala sekolahnya yang terlalu baik. Baik yang sudah kelewatan. Jika ia melaporkan hal itu, yang terjadi adalah kepala sekolah tersebut memberikan gaji padanya dari uang pribadi.

"Iya sih, bener juga. Pak Tri pasti akan berkorban pakai uangnya sendiri. Pria itu suka dengan kedamaian. Tidak mau menegur tidak mau mengkritik, pilih jalur aman rogoh kocek pribadi." Mbak Asih berpikiran sama saat aku membicarakan hal ini dengannya.

"Terus kamu mau membiarkan saja mereka mendzalimi kamu?"

"Untuk apa aku minta uang itu? Meski hakku, tapi mereka sudah sangat membenciku. Ambar bahkan selalu berusaha menyakiti hatiku dengan berbagai cara. Jika aku meminta uang itu, harga diriku akan semakin diinjak-
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status