Home / Urban / Bangkitnya sang Menantu Benalu / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Bangkitnya sang Menantu Benalu: Chapter 71 - Chapter 80

124 Chapters

Bab 71

Martin menelepon Stefan.“Halo, Tuan CEO? Maaf mengganggu waktumu sebentar. Pekerja kita bernama Ryan bikin ulah terus. Tidak main-main. Kali ini dia berurusan dengan Nona Sanjaya.” Cukup lama Martin menjelaskan problem Ryan.“Martin, sepertinya dia mengakui kesalahannya. Jika memang dia sampai berbicara seperti pengemis, berarti dia telah perlahan mengubah cara hidupnya sendiri. Ryan tidak pernah bicara seperti pengemis. Baiklah kalau begitu. Cukup berikan dia hukuman satu bulan saja.”“Maaf, saya tidak bermaksud menyela Anda Tuan CEO. Tapi orang itu memang agak keterlaluan. Jika kita kasih dia napas, dikhawatirkan dia akan melunjak.”“Kasih dia kesempatan satu kali. Beri dia hukuman yang lebih lama kalau nanti dia kembali melanggar. Saya agak kasihan. Bagaimanapun, dia tetap teman lama saya. Dan jaga rahasia ini baik-baik.”Pada saat beristirahat di tempat tinggalnya di Swiss, Stefan mengontrol dan mengecek laporan Nano-ID setiap harinya, baik laporan dari para bawahannya melalui te
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more

Bab 72

Grace tidak ingin melukai hati pria manapun. Dia menerima pemberian dari Ryan. “Terima kasih atas bunganya. Bunga yang sangat indah. Jika CEO tahu kalau ternyata ada karyawan baik sepertimu, dia akan membuka lowongan kerja lagi dan mencari orang sepertimu. CEO pasti senang mendengar berita ini.” Grace tersenyum ramah, karena jika dia meluapkan kekesalannya dengan memampang wajah merengut, moodnya pagi ini akan ikut rusak.“Terima kasih kembali, Bu sekretaris. Bunga itu sangat spesial buat orang spesial,” balas Ryan percaya diri. Lalu Ryan berjalan menjajari punggung Grace memasuki kantor. Tingkah aneh Ryan diperhatikan oleh orang-orang kantor yang baru juga tiba. Baik staf biasa sampai ke pejabat tinggi perusahaan, semua tercengang melihat keberanian Ryan.Agaknya bagi Ryan strata sosial kantor sama saja, karena baginya karyawan ya tetap karyawan, sama rata. Kecuali bos yang punya perusahaan. Ryan salah membangun paradigma berpikir dalam memahami arti kesetaraan. Ryan sejauh ini makin
last updateLast Updated : 2023-06-09
Read more

Bab 73

Robert marah. Kedua pangkal alisnya bertemu. Ada seringai jahat di sudut bibirnya. Dia berontak, “Siapa CEO perusahaan ini? Saya ingin segera menemuinya!”Martin menegakkan bahu, lalu menjawab, “Pihak pemerintah saja belum bisa menemui CEO. Sebaiknya Robert Sanjaya balik saja ke kantor. Sanjaya Techno sudah diurus oleh Lionny Sanjaya. Semua akan berjalan dengan lancar. Tenang saja.”Robert tidak terima. “Tidak! Saya lebih berhak daripada Lionny. Biar saya saja yang mengurus semua kerjasama. Dia tidak akan becus.”Suara Robert yang besar telah menyita perhatian warga kantor. Bermaksud ingin bekerjasama, Robert malah buat keriuhan di sini.Martin bertindak. “Ayo kita keluar! Sebelum security naik ke sini.”Robert menatap Martin dengan sangat tajam. Matanya hampir melotot. “Saya ini Robert Sanjaya. Apa bedanya dengan Lionny Sanjaya? Apa spesialnya dia? Seharusnya saya diperlakukan baik seperti halnya terhadap Lionny. Kalian ini bagaimana?!”Menyaksikan tingkah Robert, seketika Grace teri
last updateLast Updated : 2023-06-09
Read more

Bab 74

Dua minggu kemudian.Pak Arya sudah pulih dan bisa kembali mengurus AlfaTech. Stefan pun terbang ke Jakarta pada hari itu juga. Sesampainya di apartemen mewahnya, Stefan tidak butuh istirahat lagi. Dengan setelan celana dasar hitam dan kemeja abu-abu serta sepatu pantofel, dia sudah duduk di boncengan belakang sepeda motor ojek online.Stefan sudah sampai di depan kantor Nano-ID. Dia pun berdiri di atas trotoar pinggir jalan. Dia sudah mengirimi chat kepada Ryan, mengkonfirmasi kehadirannya.“Woi! Stefan! Kenapa kau menghilang? Untung aku tidak melaporkanmu kepada Pak Martin soal kau hanya masuk kerja cuma satu hari. Apa kau kembali gila?” pekik Ryan dari dalam mobil.Stefan membuka pintu innova hitam sejuta umat ini, lalu masuk dan duduk pas di samping kemudi. “Hm. Ryan, kita akan ke store komputer terbaik dan terlengkap di Jakarta.”Ryan, kalau berada dekat Stefan, dia akan selalu merasa tinggi. Segala macam omongan lucu, menghinakan, dan apa saja akan tiba-tiba terbersit di benak k
last updateLast Updated : 2023-06-09
Read more

Bab 75

Di hadapan Martin sudah ada sepuluh orang bawahannya. Dia berkata, “CEO kita sangat baik, khusus bagi kalian, akan mendapatkan fasilitas tambahan dan bisa dibawa pulang ke rumah. Fasilitas ini tentunya harus digunakan sebaik mungkin untuk menunjang pekerjaan. Asus ROG Mothership.”Dua manager dan delapan supervisor tersenyum riang. Tak terkecuali bagi Ryan. Sebagai seorang gamer sejati, laptop itu dari dulu sangat diidam-idamkannya, seandainya bisa dibeli pakai paylater, sudah lama dia beli, namun sayangnya harganya seharga mobil.David menimpali, “Fokus buat kerja. Jangan hanya main game!”Sepuluh orang kembali tertawa.Setelah itu, Ryan yang tangannya menenteng laptop mahal tersebut pun mendekati Grace, lalu berkata, “Bilang pada CEO, Bu Grace, terima kasih banyak. Kenapa sampai sekarang CEO kita masih belum muncul?”Grace menjawab, “CEO masih sibuk. Andai kau tahu, Ryan, CEO kita sangat rendah hati. Dia sering ke mana-mana pakai ojek online. Padahal jarak dari apartemennya ke kanto
last updateLast Updated : 2023-06-09
Read more

Bab 76

Ryan syok. “Dasar kau pria hilang ingatan!” maki Ryan tapi ada sunggingan halus di salah satu sudut bibirnya. Jika baru kenal dengan Ryan, orang pasti akan menilai bahwa Ryan serius, tapi nyatanya Ryan ngomong barusan ada kesan bercandanya. Tetap diingat, sebuah candaan yang kering.Stefan berkata dengan sangat kalem, seperti pria sigma pada umumnya. “Jangan pernah meremehkan omongan orang yang hilang ingatan! Apa kau lupa dengan kasus Robert?” sentak Stefan.Dan Ryan pun tersentak. Tapi, baginya, semua terjadi lantaran kebetulan semata. “Kau hanya menebak-nebak, Stefan. Jika kau masih mempercayai hal seperti itu, berarti kau bisa terjatuh dalam kesyirikan. Dukun peramal sama seperti babi!”Stefan menyeruput cappucinonya, lalu membalas santai, “Aku mendapat cukup banyak pelajaran mengenai logika darimu. Dan aku bicara kepada Robert dan kepadamu dengan menggunakan logika kepalaku. Aku bukan peramal. Bahkan, aku pun tidak mengeluarkan asumsi ataupun prediksi. Semua nyata!”Ryan menghemb
last updateLast Updated : 2023-06-10
Read more

Bab 77

Di apartemennya, Stefan menghubungi Grace melalui sambungan telepon.“Ada apa, Tuan CEO?” tanya Grace sigap.“Grace. Jika di luar kantor, jangan panggil aku seperti itu. Apa kita baru saling mengenal?”“Baiklah, Stefan. Ada yang bisa aku bantu malam ini?”“Ada dua hal yang ingin aku bicarakan. Pertama, aku mendengar dari Martin bahwa waktu itu Robert Sanjaya menemuinya dan membahas soal keinginan kerjasama anti-malware antara Sanjaya Techno dan Nano-ID. Hubungi Lionny dan berikan jadwal pertemuan. Program tersebut adalah kerjasama kedua antara kita dan mereka.”“Baik. Apa yang kedua, Stefan?”Pembicaraan ini cukup lama. Stefan dan Grace secara bergilir membicarakan sosok Ryan.“Aku yakin kau bisa melakukannya, Grace.”“Kenapa baru bilang sekarang kalau dia memang menyebalkan? Aku sudah curiga selama ini. Baiklah, serahkan semuanya padaku.”===>>>∆
last updateLast Updated : 2023-06-10
Read more

Bab 78

Marissa agak termakan dengan omongan Ryan. Oleh karena itu, atas usulnya sendiri, akan dilakukan pertemuan antara dia, Ryan, dan Stefan. Kebeteluan sore ini akan ada festival yang terkait dengan IT dan internet. Di sana banyak memamerkan game-game terbaru, antivirus tercanggih, dan banyak lagi.Stefan sudah hadir duluan sekitar satu jam yang lalu. Saat ini, dia sibuk memperhatikan penjelasan dari seorang ahli IT mengenai sebuah software terbaru. Stefan sangat tertarik dengan bahasan pria itu.“Kami sebentar lagi akan bekerjasama dengan Nano-ID dalam pembuatan sebuah anti-malware. Jika di antara kalian ada yang khawatir ponsel dan laptop kalian akan terkena malware yang sedang viral saat ini, anti-malware-nya bisa didapatkan dalam waktu satu bulan ini.”Karena tidak bisa mendengar dengan jelas lantaran pesertanya sangat ramai, Stefan perlahan ingin maju ke depan. Namun, ulah Stefan tersebut sontak memancing keributan.“Kami ada tiket. Apa kau punya?” sentak seorang wanita. “Kau ingin m
last updateLast Updated : 2023-06-10
Read more

Bab 79

Marissa menatap Stefan cukup tajam, lalu berkata, “Apa yang mau ditaruhkan? Kau bahkan barusan diusir. Jika kau menaruhkan harga dirimu, dan aku menaruhkan telapak sepatuku, tetap tidak akan berimbang.”Ryan menimpali, “Statusmu terlalu rendah di mata kami, Stefan. Kami tidak perlu mengulang-ngulang kerendahan dan kejelekanmu. Asal kau tahu, Bu Grace hanya ingin mempermainkanmu saja!”Saat digempur dengan berbagai macam lontaran kata-kata, Stefan masih tampil dingin. Dia ingin agar sebuah kemenangan timbul dengan cara yang elegan, bukan dengan cara berkoar-koar.Niatnya datang ke tempat ini untuk membuka wawasan perkara IT. Namun, Stefan malah mendapat serangan lanjutan.“Baiklah, jika Ryan berhasil, aku akan kembali menjadi petugas kebersihan, selama satu tahun penuh di Nano-ID,” ujar Stefan.Marissa mengerutkan bibir, lalu menjawab, “Kau tidak akan pernah diterima bekerja menjadi OB. Jadi, jelas sangat tidak mungkin lagi menjadi CEO. Seperti itulah logikanya. Cari bahan taruhan lain
last updateLast Updated : 2023-06-10
Read more

Bab 80

Di kediaman Bobby Sanjaya.Bobby tersenyum lebar dengan penuh kebahagiaan, tapi ada juga rasa heran menyelimuti wajahnya, lalu berkata, “Lihatlah, kita mendapat undangan dari Nano-ID. Apa kalian baru tahu, bahwa Nano-ID ternyata bagian dari AlfaTech?”Robert selama beberapa waktu belakangan sudah sungkan berurusan dengan pihak Nano-ID, tidak hanya itu, ayahnya pun sudah memutuskan untuk tidak lagi menyuruhnya melobi orang Nano-ID.Mendengar soal undangan tersebut, dia malah menulikan telinga dan apatis.Apalagi, Lionny memberi kabar kepada mereka bahwa Sanjaya Techno menjalin kerjasama yang kedua bersama Nano-ID dalam pembuatan anti-malware, di mana ide tersebut adalah ide Robert sendiri. Hal tersebut membuatnya bukan respek pada kakanya, justru membuatnya makin benci.Chyntia dan Luchy jelas tidak bisa diandalkan. Sementara Robert sudah melenyapkan urusan Nano-ID dari batok kepalanya. Maka dari itu, satu-satunya orang yang akan menemani Bobby di acara tersebut adalah putri sulungnya s
last updateLast Updated : 2023-06-11
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status